Part 3

398 64 1
                                    

Seorang maid menghampiri Suryo dan Yuki. "Permisi Pak, Tuan Haris memanggil Bapak untuk ke ruangannya"

Suryo mengangguk mengerti dan mengajak Yuki bersamanya. Mereka menuruni tangga lalu masuk ke sebuah ruangan yang di dalamnya ada seorang Pria lansia yang sedang berbaring dengan infusan yang menempel ditangannya dan ada juga seorang pria berpakaian serba putih yang merupakan dokter pribadi keluarga Haris.

Suryo duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur Haris lalu mengenggam tangan Haris. "Pak, dia disini" ujar Suryo pelan.

Haris membuka matanya dan melihat ke arah Suryo kemudian beralih melihat Yuki. Suryo membantu Haris untuk duduk dan meminta kalung milik Yuki. "Aku ingin melihat kalungnya"

Yuki memberikan kalung itu langsung pada Haris.

Haris memakai kacamatanya lalu mengamati giok yang ada pada kalung itu. "Aku dan kakekmu membeli kalung ini sebagai tanda persahabatan kami karena waktu itu aku harus pergi meninggalkannya. Sebelum aku pergi, kami berjanji untuk mengikat persahabatan kami dalam ikatan keluarga suatu hari nanti." Ujar Haris dengan suara rendahnya.

"Tapi aku mendapatkannya dari ibuku saat berusia 10 tahun" ujar Yuki menimpali

"Ibumu mengirim surat pada Handoko tepat setelah kamu lahir. Aku rasa dia mengirimkan kalung ini pada Ibumu sebagai balasan suratnya." Jelas Haris dengan suara yang semakin melemah.

"Sebaiknya bapak beristirahat, kita berbicara Nanti" ujar Suryo khawatir namun di sela oleh Haris dengan isyarat tangannya.

"Aku sudah tua dan sakit-sakitan, kematianku mungkin sudah dekat" ujar Haris pelan lalu mengambil nafas untuk melanjutkan kalimatnya. "Aku ingin melaksanakan janji yang sudah kami buat, janji bersama kakekmu. Dengan kamu menikahi Alvin. Dengan begitu aku bisa mati dengan tenang" lanjutnya.

Yuki hanya bisa terdiam mendengar pernyataan Haris. Apapun tujuan Haris yang sebenarnya itu bukan masalah. Yang Yuki tahu adalah dengan menikahi Alvi maka kehidupan Ira dan Ari akan membaik.

Haris mengembalikan kalungnya kepada Yuki lalu dia berbaring kembali dengan bantuan Suryo dan Dokter.

Suryo mengajak Yuki untuk meninggalkan Haris agar bisa beristirahat dan Yuki mengikutinya dari belakang. Dia menyuruh Yuki untuk istirahat di kamarnya sambil menunggu waktu makan malam. Tapi Yuki menolak dan meminta ijin untuk berkeliling rumah dan Suryo mengijinkannya dengan menyuruh seorang maid untuk menemani dan memandu Yuki.

Yuki melakukan tour rumah dan sangat penasaran yang dimiliki rumah besar ini. Maid membawa Yuki ke ruang keluarga, ruang olah raga, kolam renang, dapur, dan yang terakhir ruang makan.

Setelah puas berkeliling barulah Yuki kembali ke kamarnya untuk beristirahat di kamar yang tadi ditujukan untuknya.

***

Alvin sedang fokus dengan laptopnya. Dia bahkan tidak menyadari kalau ada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya.

"Permisi Pak" ucap seorang wanita muda yang merupakan sekertaris Alvin

Alvin mengalihkan perhatiannya pada sumber suara "Ada apa?"

"Pak Alvin diminta untuk menemui Pak Tomas di ruangannya sekarang" ujar Sekertaris itu

"Oke." Sahut Alvin singkat.

"Kalau begitu saya permisi" sekertarisnya pun pergi dari ruangan Alvin

Alvin menghentikan pekerjaannya dan bergegas untuk ke ruangan Tomas. Sesampainya disana, Alvin diminta untuk menunggu diluar oleh sekertaris Tomas.

Tidak lama kemudian Tomas keluar dengan Suryo yang mengikutinya dari belakang. "Hari ini kamu pulang sama Papa." Ucap Tomas pada Dimas lalu melanjutkan jalannya.

Alvin berjalan disamping ayahnya menuju lift. "Ada apa pa? Apa kakek drop lagi?" Tanya Dimas khawatir.

"Kakek baik-baik saja. Hari ini Yuki datang. Kita harus pulang dan makan malam bersama" Sahut Tomas

"Ooh.." balas Alvin acuh

"Papa harap kamu mau menerima Yuki" ucap Tomas lagi

"Iya Pah" sahut Alvin terpaksa.

Tomas dan Alvin pun berangkat dari kantor menuju pulang.

***

Yuki masuk ke ruang makan bersama dengan maid yang mengantaranya. Terlihat disana sudah ada dua orang wanita yang sudah duduk di depan meja makan. Kedua wanita itu menatap Yuki dengan tatapan sinis dan tidak suka. Yuki bisa merasakan kalau mereka tidak menyukai dirinya.

Yuki duduk di kursi yang ditunjukkan maid kepadanya. Dia menatap kedua wanita itu dengan senyuman terpaksa. 'Ni emak sama anak kenapa si? Romannya gak suka banget sama gue'

"Selamat malam Tante dan.... Ana kan? Nama saya Yuki" sapa Yuki lalu memperkenalkan dirinya. Meski sebenarnya dia sudah terlanjur malas karena pandangan ibu dan anak itu.

"gak nanya" sahut Ana ketus yang di sambung dengan tawa menghina dari Susan.

Yuki menyesal menyapa mereka terlebih dahulu. Dia sudah berusaha menjadi sopan tapi malah dibalas seperti ini oleh mereka. 'Baiklah terserah kalian saja' batinnya kesal tapi diluar dia berusaha tetap tersenyum.

Tidak lama kemudian dua pria masuk ke ruang makan dengan masih mangenakan setelan jas dan salah satunya duduk di samping Yuki. Untuk sesaat pria itu membuat Yuki terpaku tapi dia tersadar oleh suara seorang pria yang memanggilnya.

"Yuki perkenalkan, saya Tomas, mukai sekarang kamu bisa memangil saya dengan sebutan Papa. Dan ini adalah Alvin, kamu pasti sudah tahu dari Pak Suryo dia ini siapa." Ucap Tomas memperkenalkan dirinya dan Alvin.

"Iya Om, ehh Pa." Yuki memberi salam dengan menundukkan kepalanya dan tersenyum ramah. Kepada Alvin juga dia melakukan hal yang sama tapi Alvin bersikap dingin padanya. 'Hoo...dia juga gak suka gue ternyata. Baiklah tidak apa-apa. Demi Auntie dan Ari!!'

Sikap Susan dan Ana terhadap Yuki berbeda 180 derajat saat Tomas ada disana. Mereka hanya takut kepada Tomas dan menjadi baik kepada Yuki. Selama makan, Alvin hanya fokus pada makanannya tanpa memperdulikan apapun bahka tidak melirik Yuki sedetikpun.

Setelah makan malam selesai, mereka kembali ke kamarnya masing-masing begitu juga dengan Yuki. Yuki menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dan berbaring dengan nyaman. Hari ini berjalan sangat cepat dan mengalir begitu saja. Dia tidak percaya kalau dirinya akan sampai di tempat ini dan bahkan akan menikah. Hal yang belum terpikirkan sama sekali diotaknya yang hanya penuh dengan keinginan bersenang-senang dan menemukan keluarganya yang hilang.

***

Semalam Yuki diberi tahu kalau hari ini adalah hari mencoba gaun pengantin dan Alvin akan menjemputnya setelah jam makan siang tapi sudah setengah jam Yuki menunggu sedangkan Alvin belum muncul juga.

Dengan santai Yuki mendudukkan tubuhnya di sofa yang empuk untuk menunggu Alvin. Sepuluh menit kemudian Alvin datang dan memanggilnya. Yuki mengikuti Alvin dari belakang lalu masuk ke dalam mobil tanpa bicara apapun.

Yuki sudah masuk, sabuk pengaman sudah dipasang tapi mobil tidak juga melaju. "Nunggu siapa?" Tanya Yuki datar

"Mama" sahut Alvin singkat

"Oh" Yuki menganggukkan kepalanya. Dia membuka jendela mobil disampingnya untuk menghirup udara segar sambil menunggu kedatangan Susan.

Beberapa lama kemudian Susan datang bersama dengan Ana yang sengaja bolos sekolah untuk ikut memilih gaun untuk dirinya. Setelah semuanya siap, Alvin melajukan mobilnya menuju tempat pemilihan gaun.

***

Halo guys. Maaf kalau ceritanya kurang bagus dan banyak Typo. Maaf sekali karena aku ngetiknya pakai handphone 🙏

Tapi aku harap kalian beebaik hati memberikan VOTE untuk ceritaku ini ♡ supaya aku makin semangat lanjutinnya :)

Terima kasih...

Lanjut Next Part yaa... ♡♡♡

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang