Part 6

373 64 1
                                    

Hari ini harusnya adalah hari bahagia Yuki tapi dia sendiri tidak yakin harus merasa bahagia atau tidak. Yuki hanya akan menjalani pernikahan dengan Alvin selama satu tahun dan setelah itu mereka akan bercerai.

Setelah ijab qobul lalu kemudian menjalani beberapa proses upacara pernikahan, Yuki mengganti baju kebayanya dengan gaun yang terakhir setelah itu kembali lagi untuk menyapa para tamu undangan.

"Yuki, congratulation" ujar seorang pria tinggi besar dan berkulit coklat sambil memeluk Yuki.

"Thank you" sahut Yuki sambil tersenyum

"Did you still visiting Samoa?" Ujar gadis muda yang datang bersama pria sebelumnya.

"Ofcourse" sahut Yuki dengan senyuman manisnya.

"Yuki, congrats honey. Honestly, I'm sad because I will be away from you." ujar seorang pria kulit putih berusia 50 tahunan sambil melepas kacamata hitamnya.

"I will miss you. But you can call me anytime." sahut Yuki sambil memeluknya.

"I absolutely will do that" Pria itu melepas pelukannya lalu berbicara pada Alvin. "Nice to meet you. You could say I am Yuki's adoptive father. We've met since she graduated high school and moved to New York" ujar pria itu sambil bersalaman dengan Alvin.

"Nice to meet you too" sahut Alvin sambil tersenyum ramah.

Fotografer mengambil beberapa foto pernikahan Yuki dan Alvin lalu beberapa foto keluarga. Foto bersama keluarga Alvin, foto bersama keluarga Yuki, foto bertiga hanya dengan Haris, foto bersama Ira dan Ari dan terakhir foto bersama keluarga dari kedua mempelai.

"Aku mau foto yang terakhir di cetak paling besar!" ucap Yuki pada Alvin.

"Kenapa?"

"Karena kalau terlalu kecil wajah mereka gak keliatan" sahut Yuki santai sambil memandangi foto seluruh anggota keluarganya dalam satu bingkai.

Alvin tidak menanggapi serius perkataan Yuki dan pergi meninggalkannya untuk menyapa para tamu lagi. Yuki menatap kepergian Alvin yang tanpa bicara sepatah katapun dengan tatapan kesal.

Hari sudah semakin sore dan acara sudah selesai. Di acara hari ini tidak banyak tamu yang datang. Hanya keluarga dan teman dekat saja dan juga para eksekutif perusahaan dan partner perusahaan yang datang.

Keluarga Yuki langsung berangkat liburan ke Lombok malam ini dan meninggalkan Yuki sehingga dia meminta pada Tomas untuk pulang ke rumah saja dan tidak menginap di Hotel lagi. Tomas tidak keberatan dengan keingin Yuki lalu meminta Suryo untuk mengantar Yuki dan Alvin pulang dan memastikan mereka tidur di dalam satu kamar.

Setelah berpamitan dengan keluarganya, Yuki pun pulang dengan masih menggunakan gaun pengantinnya.

"Kenapa saya juga harus pulang Pak?" Tanya Alvin pada Suryo

"Karena Nona Yuki ingin tidur dirumah" sahut Pak Suryo

"Iya kenapa? Kalau dia mau pulang, bapak antar dia saja." Uajar Alvin

"Ini perintah Pak Tomas." Sahut Suryo lagi.

Alvin diam setelah nama ayahnya disebutkan. Dia merasa Ayahnya terlalu memaksakan kehendaknya dan tidak mau dibantah. Kalau Alvin membantahnya maka dia harus menyiapkan telinga untuk omelan ayahnya yang bisa memakan waktu lama. Alvin ataupun Yuki tidak ada yang berbicara selama diperjalanan.

Sesampainya dirumah, Yuki langsung menaiki tangga menuju kamarnya meninggalkan Alvin dan Suryo. Yuki menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur dan bersantai sebentar sebelum mandi.

Tidak lama kemudian Suryo masuk dengan membawa dua koper yang terkunci dan untuk membukanya harus menggunakan 6 digit angka. "Nona, ini ada titipan dari kakak anda yang bernama Roman"

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang