Part 28

452 84 15
                                    

Hening. Alvin hanya diam sejak meninggalkan area hotel dan Yuki merasa enggan untuk menanyakan apa yang terjadi diantara Alvin dan Sarah.

Setelah cukup jauh mereka melaju. Alvin menghentikan mobilnya.

"Kenapa?" Tanya Yuki

"Set gps nya. Gue gak tau jalan"

"Oh. Oke" Yuki melakukan seperti yang Alvin minta.

Alvin melajukan mobilnya lagi dengan mengikuti arahan gps. Dia terlihat tenang dan tidak menunjukkan kalau sudah terjadi sesuatu. Meski begitu hatinya tidak bisa menyangkal rasa kecewa atas apa yang sudah Sarah lakukan. Alvin tidak menyangka sama sekali kalau Sarah akan melakukan hal itu.

Tidak terasa mereka sudah tiba di depan rumah dan sampai sekarang mereka berdua mengunci mulut rapat-rapat. Meski sebenarnya Yuki sangat ingin tahu apa yang terjadi namun takut kalau kalau dia bertanya maka akan menyinggung Alvin. Walaupun Yuki bisa melihat antara Alvin dan Sarah terjadi hal yang buruk namun setidaknya Yuki ingin memastikannya.

Yuki melepas sabuk pengamannya lalu membuka pintu mobilnya. Saat hendak keluar, Alvin mencegahnya dengan meraih dan menggenggam tangan Yuki.

Yuki menoleh kearah Alvin "Kenapa?"

"Gue putus sama Sarah" ucap Alvin.

Yuki terdiam sebentar. Jauh di dalam hatinya dia merasa senang dan lega tapi disisi lain dia merasa bersalah kalau dirinya merasa senang sementara Alvin baru saja melewati hari yang buruk. "Kenapa?"

"Ternyata dia gak sebaik seperti yang gue kira. Bahakan dia lebih buruk." Ujar Alvin datar

"Dia punya cowo lain?" Tanya Yuki to the point

"Iya"

Yuki terdiam tidak tahu harus mengatakan apa. Tapi dia bersyukur kalau Alvin tahu sendiri bagaimana Sarah yang sebenarnya. Sebenarnya sejak awal Yuki sudah tahu bgaimana Sarah sebenarnya. Sejak saat Alvin membawa nama Sarah, Yuki langsung mencari tahu segala sesuatu tentang Sarah. Meski tahu bagaimana buruknya Sarah, Yuki lebih memilih diam karena yanh dia punya hanya berupa gambar. Yuki berfikir kalau sebuah gambar yang diambil dari sudut yang tidak tepat maka akan menimbulkan kesalah pahaman. Dan dia juga mungkin berfikir semua foto Sarah dengan pria lain yang Yuki  punya mungkin juga karena diambil dari sudut yang salah. Selain karena alasan ini, Yuki juga berfikir kalau lebih baik Alvin mengetahuinya sendiri, bukannya dari orang lain.

TOK...TOK...TOK...

Kedua orang itu dikagetkan saat ada yang mengetuk jendela mobil mereka. Otomatis tatapan mereka tertuju pada arah asal suara.

"William?"

"Ngapain lama-lama di mobil? Ayo masuk! Gue gak bawa kunci nih. (Eng)"

Yuki segera keluar dari mobil dan mengikuti William yang sudah pergi menuju pintu depan rumah. "Kok kamu udah balik? Yang lain mana? (Eng)"

"Mereka baru pulang besok. (Eng)"

"Kok gak bareng aja? (Eng)"

"Udah terlanjur rindu nyamannya kasur dirumah (eng)" sahut William sarkas

Yuki tersentum miring seolah tahu apa yang terjadi pada William lalu membuka pintu rumah. "Kalau gitu. Selamat melepas keeinduan dengan kasurmu (eng)" ujar Yuki sambil mempersilahkan William masuk dengan maksud mengejek.

William memutar bola matanya sambil menghembuskan nafas berat lalu masuk kedalam tanpa mengatakan apapun.

Tidak lama Alvin datang. "Dia sendirian?" Tanyanya

"Iya. Kalah taruhan. Jadi disuruh pulang. Hahaha" sahut Yuki

"Cuman kalah taruhan terus disuruh pulang?"

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang