Part 26

291 66 13
                                    

"Al?" Yuki membuka suaranya

"Hm?" Sahut Alvin dengan penuh tanda tany

"Ada yang mau gue omongin." Balas Yuki dengan suara pelan namun Alvin masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Okay. Ayo" Alvin berbalik dan beefikir untuk bicara di tempat lain.

"Kalo boleh jujur. Kalau Kai masih hidup..." Yuki hanya langung bicara tanpa menagggapi kemauan Alvin.

Alvin berbalik kembali menghadap Yuki. "Sekarang?"

Yuki mengangguk lalu melanjutkan kalimatnya. "kalau saja Kai masih hidup. Gue... I will spend ther rest of my life with him"

Tidak terlihat ekspresi apapun di wajah Alvin setelah mendengar perkataan Yuki. Alvin terdiam dan hanya menatap mata Indah milik Yuki. Mata Yuki begitu sendu. Alvin bisa melihat bahwa Yuki saat ini sedang menekan kerinduan terdalamnya saat mengatakan nama Kai.

Entah kenapa dada Alvin terasa sesak saat ini. Dia pun tidak tahu harus mengatakan apa. Otaknya bekerja, memikirkan kemungkinan yang Yuki harapkan. Kalau saja Kai masih hidup, maka yang bersamanya saat ini bukanlah Alvin, karena mereka belum tentu akan saling bertemu apa lagi menikah. Alvin bisa tetap bersama Sarah dan Yuki akan bahagia bersama Kai.

Tapi takdir berkata lain. Yuki yang hidup dengan tenang,  kini harus menjalani hidup yang rumit. Dia diharuskan menikah dengan orang yang sama sekali tidak dia kenal. Dan  bahkan suaminya ternyata memiliki seorang kekasih yang sangat dia cintai. Begitu pun dengan Alvin yang juga dipaksa menikahi Yuki yang sama sekali tidak dia kenal.

"Ayo pulang!"

Tanpa Alvin sadari, Yuki sudah berjalan agak jauh meninggalkannya untuk kembali ke tempat mobil mereka di parkirkan. Setelah tersadar, Alvin segera menyusul Yuki yang sudah dekat dengan mobil mereka. Terukir senyum tipis di bibir Alvin. 'gue mikir apa sih' batinnya.

Setelah melihat Alvin mulai mengikutinya, Yuki kembali melanjutkan langkahnya.

Alvin sampai di tempat mobil mereka diparkirkan dan mendapati Yuki sudah duduk di kirsi penumpang. Tanpa banyak bicara lagi  Alvin sudah tahu kalau Yuki ingin Alvin yang menyetir.

Alvin duduk di kursi pengemudi. Entah kebetulan atau apa, tapi Alvin punya kesempatan untuk pergi kemanapun dia mau karena dia yang memegang kemudi. Dan pastinya Alvin ingin pergi ke tempat Sarah berada.

Tapi suasana disini agak canggung setelah Yuki mengatakan hal yang aneh. dan Alvin tidak tahu harus bagaimana mengatakan pada Yuki kalau dia ingin bertemu sarah. Kalaupun Alvin hanya mengatakan tempat tujuannya saja tanpa menyebutkan nama Sarah, Yuki pasti akan bertanya alasannya. Dan kalaupun tidak, Alvin khawatir dengan suasana hati Yuki yang mungkin memburuk.

"Besok kita berangkat ke Beijing." Ucap Yuki  membuka pembicaraan.

Alvin sedikit tersentak mendengarnya. "Jangan bilang lu udah pesen tiket!"

Yuki tersenyum tanpa dosa pada Alvin.

"Oy kita masih punya waktu 10 hari buat sampe pulang lagi ke Indo. Kenapa buru buru sih?! Kan cuman tinggal ke China?!" Ujar Alvin terdengar sedikit kesal. Menurutnya Yuki selalu melakukan setiap hal semaunya tanpa memikirkan perasaan orang lain.

"Lebih cepat lebih baik. Soalnya gue mau lebih lama disana" sahut Yuki

"oi! Gue ini masih cape, 10 jam di pesawat. Masih jetlag. Kasih napas ngapa!"

"Nanti disana lu bisa istirahat sepuasnya. Sekalian capem...." balas Yuki

Alvin menghela nafas berat. Bagaimanapun dia masih ingin bersantai dan menghilangkan jetlagnya yang belum sepenuhnya sembuh.

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang