Part 9

353 67 4
                                    

Yuki berbaring di tempat tidur. Disampingnya ada Alvin yang sedang sibuk dengan Tab-nya. Yuki menyelimuti seluruh tubuhnya lalu memiringkan tubuhnya menghadap Alvin. Yuki membuka sedikit selimutnya membuat matanya bisa melihat Alvin yang terlihat sangat fokus.

"Ngapain? Fokus amat." Ucap Yuki.

"Kerja" sahut Alvin singkat tanpa memalingkan pandangannya dari Tab.

"Okay. Good night" Yuki membalikkan tubuhnya membelakangi Alvin dan mencoba untuk tidur. Alvin tidak menjawab sapaan selamat tidur Yuki dan hanya melirik sebentar saat Yuki membelakanginya.

"Lu kalo tidur yang tenang!" Ucap Alvin datar

"Perasaan gue gak ngorok" sahut Yuki

"Emang engga ngkrok tapi lu tidurnya gerak-gerak mulu. Kaki lu nindihin badan gue mulu. Bukan cuman kaki, pas gue bangun badan lu udah nindihin badan gue. Terus lu juga nendang gue sampe jatoh!" Ujar Alvin panjang lebar mengomeli. "Jadi lu tidurnya harus tenang! Paham?" Lanjutnya menyelesaikan omelannya

Tidak ada jawaban dari Yuki. Tubuhnyapun tidak bergerak dan matanya terpejam saat Alvin melihatnya. "Jadi gue cuman dongengin dia doang?!" Dengus Alvin kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Tidur Yuki terlihat lebih tenang hari ini. Tidak ada pergerakan yang melewati batas normal selama dua jam ini.

PLAK...

Alvin mendengus kesal saat Tab di tangannya lepas dari genggamannya dan jatuh saat tangan Yuki mengenainya. Beruntung pekerjaannya sudah selesai dan disimpan dengan aman. 'Gue pikir dia bakalan tidur dengan tenang hari ini. Ternyata gue terlalu berharap' batinnya.

Alvin menatap sinis wajah tak berdosa Yuki yang sedang tidur. Dia menyingkirkan tangan Yuki dari atas pahanya dengan sedikit kasar lalu bangkit dari tempat tidur. Kemudian dia mengambil Tabnya yang jaduh dan menyimpannya di meja samping tempat tidurnya.

Alvin mengambil bantalnya dan selimut dari dalam lemari kemudian berjalan menuju sofa. Dia menata bantalnya kemudian berbaring dengan tenang dan damai.

"Sekarang tidur di sofa lebih nyaman dari pada di kasur. Punya bini gitu amat tidurnya dah." Gumam Alvin seraya menyelimuti tubuhnya sendiri.

Pagi harinya Yuki tidur di ranjang sendirian dengan bebas sedangkan Alvin tidur di sofa untuk menghindari Yuki yang punya kebiasaan tidur yang agak bar-bar.

BRUK... "ahh"

'Apaan lagi ini pagi-pagi' batin Alvin yang sudah bangun namun malas membuka matanya.

"Ahh sakit!!" Desir Yuki yang sudah terbaring di lantai dengan posisi tengkurap. Dia tidak punya niatan bangun karena kesakitan ditambah masih mengantuk dan matanya sangat sulit terbuka.

Alvin beranjak dari sofa dan melihat keadaan Yuki. "Lu ngapain?" Ujar Alvin sedikit terkejut melihat Yuki.

"Lu gak liat?! Gue jatoh dari tempat tidur!"

Alvin berdecak sambil menggelengkan kepalanya kemudian menghampiri Yuki yang masih ngepron di lantai. "Lu gimana si! Ranjang segede gini dipake sendirian masi aja jatoh"

"Bodo ah. Bantuin bangung!!!" Seru Yuki. Meski bisa bangun sendiri tapi dia merasa sangat malas.

"Bangun sendiri!!!"

"Dah lah. Gue lanjut tidur disini aja" dengus Yuki sambil menarik selimutnya kebawah dan menjadikannya bantal dan selimut.

Ck..ck..ck.. decak Alvin dia tidak habis pikir dengan kelakuan Yuki.

Alvin meninggalkan Yuki dan pergi ke kamar mandi. Beberapa lama kemudian Alvin keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju ruang pakaiaan. Tidak lama Alvin selesai dan keluar dari ruang pakaian dengan sudah mengenakan kemeja biru dan celana hitam.

Saat keluar Alvin melihat Yuki masih tertidur di lantai. Alvin menghampiri Yuki berniat membangunkannya. "Oi Bangun!" Alvin menusuk pipi Yuki dengan telunjuknya.

"Okay. I'm awake" ucap Yuki terdengar sedikit serak lalu menutupi wajahnya dengan selimut. Dasar Yuki, bilangnya bangun tapi malah tidur lagi!.

"Udah siang! Buruan bangun!" Alvin menyibakkan dengan paksa selimut Yuki hingga terlihatlah Yuki yang sedang meringkuk di lantai.

Yuki membuka matanya perlahan dan melihat Alvin sedang duduk di lantai sambil menatapnya. "Mau pergi kerja ya? Hati-hati dijalan"

"Anterin gue sampe depan!"

"Lu kan udah gede. Masa masi mau dianterin?"

"Kalo engga nanti yang lain mikir kalo kita gak akur."

Yuki menghembuskan nafas berat. Dengan malas dia bangun dan duduk dengan mata masih setengah terpejam.

"Ayo!"

"Mmm... lu gak sarapan dulu?"

"Engga. Nanti aja di kantor"

"Ohh... oke. Gue cuci muka dulu" Yuki bangkit dari lantai lalu pergi ke kamar mandi. Tidak lama kemudian dia keluar dengan wajah yang lebih segar.

Yuki dan Alvin keluar kamar dengan bergandengan tangan. Meski ini semua hanya pura-pura tapi entah kenapa Yuki sangat menikmatinya. Rasanya menyenangkan mengantar suami bekerja seperti ini.

"Lho. kalian mau kemana? Ruang makan kan disana." Seru Mama Alvin yang berpapasan dengan mereka.

"Aku mau langsung berangkat Ma. Nanti sarapan di kantor " Sahut Alvin.

"Oh... yaudah hati-hati."

"Iya"

Alvin dan Yuki melanjutkan perjalanan mereka menuju depan rumah.

"Aku mau cium kamu tapi aku belum sikat gigi. Jadi..." Yuki meraih tangan Alvin lalu mencium punggung tangan Alvin dengan lembut. "Hati-hati dijalan" ujar Yuki lembut sambil menatap Alvin dengan senyum manis setelah mencium tangan Alvin.

DEG...

Alvin terlihat memasang ekspresi datar tapi Alvin sendiri tidak tahu ekspresi wajah seperti apa yang sedang dia tunjukkan. Jantungnya tiba-tiba berdegup cepat saat melihat senyuman Yuki yang diperuntukan padanya.

"Aku berangkat" Alvin tersadar dari lamunannya dan langsung masuk ke dalam mobil dan tidak menoleh lagi pada Yuki.

Yuki berdiri menunggu kepergian Alvin sambil melambaikan tangan hingga mobilnya tidak terlihat lagi. Setelah Alvin pergi, Yuki kembali masuk ke dalam rumah dan pergi kembali ke kamarnya dan Alvin.

Sesampai di kamar, Yuki langsung mandi dan mengganti bajunya. Setelah itu dia turun lagi menuju ruang makan untuk sarapan bersama.

***

Maaf guys up nya lama 🙇

Tapi Jangan lupa Vote ya hehe...

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang