Part 23

363 63 14
                                    

"Yuki, tunggu!" (Jepang).

Yuki menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya dari ambang pintu. Oni-chan berlari menghampiri Yuki dengan membawa sekotak berisikan roti dengan berbagai varian yang dijual di toko miliknya.

"Ada apa? (Jepang)" tanya Yuki.

Oni-chan memberikan kotak yang dia bawa pada Yuki. "Makanlah bersama yang lainnya sebelum pergi (jepang)".

Yuki tersenyum lembut dan menerima pemberian Oni-chan dengan senang hati. "Arigatou".

Oni-chan membalas dengan senyum manisnya lalu pergi kembali ke toko.

Yuki berjalan dengan riang dibawah sinar matahari yang sudah terik sambil menenteng pemberian Oni-chan. Sejak pagi Yuki berada di toko roti, awalnya dia hanya ingin memeberikan hadiah pada Oni-chan tapi Yuki malah tertarik untuk membantu Oni-chan membuat roti.

Seeampainya dirumah, Yuki melihat koper milik Alvin disimpan di dekat pintu. 'Gercep amat nih anak' batin Yuki.

"Oi. Dari mana aja? Buruan packing!" Seru Alvin yang tiba-tiba muncul.

"Nih" Yuki memberikan barang bawaannya pada Alvin dan mengabaikan perkataan Alvin.

"Apaan nih?" Tanya Alvin sambil mengamati barang yang diberikan Yuki.

Yuki membuka tutup kotak itu dan menunjukka isi di dalamnya. "Roti. Buat makan siang. Lu belum makan siang kan?"

"Kayaknya enak" Alvin mengambil satu roti lalu memakannya perlahan di gigitan pertama dan dia terlihat sangat menikmatinya.

"Sisain buat yang lain. Gue mau mandi dulu" ujar Yuki memberikan sekotak roti itu pada Alvin. Alvin hanya mengangguk dan Yuki pun pergi meninggalkannya.

Dua puluh menit kemudian. Yuki selesai dengan urusannya membersihkan badan dan mengganti pakaian. Dia menghampiri Alvin yang sedang menonton televisi.

"Udah packing?" Tanya Alvin segera saat dia  melihat Yuki

"Udah" jawab Yuki santai lalu duduk di lantai di depan sofa tempat Alvin duduk.

"Mau berangkat sekarang?"

"Sebentar". Yuki mengambil ponselnya lalu melakukan panggilan telepon kepada seseorang.

"Yo" ujar seseorang dari seberang sana

"Come and take us" ujar Yuki tanpa basa-basi. Telepon langsung dimatikan setelah Yuki mendengar jawaban dari lawan bicaranya.

Hening. Tidak ada yang berbicara dari keduanya. Yuki menyalakan televisi untuk menghilangkan kebosanan. Mengobrol dengan Alvin pun, dia tidak tahu apa yang harus dibicarakan, lagi pula Yuki terlalu lelah untuk berbicara karena belum tidur semalaman.

Alvin juga hanya terdiam dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Memikirkan apa yang akan dia lakukan saat bertemu dengan Sarah nanti.

Mereka tetap tidak saling bicara tapi sesekali Yuki melirik Alvin yang terlihat sedang melamun.

"Al?" Ucap Yuki namun Alvin tidak menjawab.

"Alvin!" Ucap Yuki lagi dengan suara lemas namun berusaha untuk menambah volume suaranya. Tapi tetap tidak di gubris oleh yang mpunya nama.

Yuki menarik nafas dalam... "ALVIN!"

Alvin sedikit tersentak dan menoleh ke arah Yuki "gak usah teriak juga gue denger kalli!"  omel Alvin.

"Denger apaan?! berkali kali gue panggil tapi lu nya gak denger!" Sahut Yuki dengan nada kesal.

"Masa iya?"

"Ck..."

"Yaudah apaan?"

"Ayo berangkat" Yuki bangkit dari duduknya diikuti oleh Alvin.

Alvin mengambil kopernya lalu mengikuti Yuki menuju pintu gerbang rumah. Di depan gerbang, bertepatan saat Alvin keluar baru saja muncul sebuah mobil berwarna blue metal.

"Where is Paul" tanya Yuki pada seorang pria yang baru keluar dari dalam mobil yang merupakan Sean.

"He said that He needs to saw his girlfriend. And he said that it's kinda important." Sahut Sean

"What? His girlfriend is pregnant?" Balas Yuki santai.

"Haha... Maybe" sahut Sean sambil membantu Alvin memasukan kopernya ke bagasi mobil.

"Koper lu mana?" Tanya Alvin pada Yuki.

"Gak ada" jawab Yuki santuy

"Lah gimana?! Mau keluar negeri kok gak bawa koper!"

"Oi, gue kan emang tinggal di NY. Barang-barang gue udah disana."

Seketika Alvin ingat saat Yuki terakhir terlihat oleh ibunya. Saat itu Yuki hanya memakai celana training dan t-shir dan hanya membawa slingbag bersaamanya. Tidak ada yang lain lagi.

Jadi karena itu. Yuki bukanlah melakukan perjalanan, melainkan pulang kerumahnya. Jepang adalah tempatnya dilahirkan dan dibesarkan. Dan NY adalah tempat tinggalnya sekarang. Semua kebutuhannya sudah tersedia di masing masing tempat itu.

***

Mereka sampai di bandara tepat waktu sehingga Yuki dan Alvin tidak perlu menunggu lama untuk naik ke pesawata yang akan mereka tumpangi.

Yuki berpemitan pada Sean. Begitu juga Alvin. Lalu mereka pun pergi untuk segera naik ke pesawat.

Alvin duduk di samping jendela sedangkan Yuki duduk di sebelahnya. Lalu datang lah seorang wanita paruh baya mengisi kursi kosong di samping Yuki. Yuki dan wanita itu melakukan kontak mata hingga membuat Yuki refleks tersenyum, begitu juga dengan wanita itu.

Yuki menoleh ke arah Alvin. "Di pesawat gak boleh main hp" tegurnya.

"Iya tau. Ini cuman ngabarin Papa sama Mama" sahut Alvin tanpa menoleh pada Yuki. Mendengar hal itu Yuki kembali duduk dengan tenang.

"Kalian dari Indonesia juga?" Ujar wanita itu dengan suara lembut.

Yuki menoleh dan menjawab "iya Bu" dengan senyuman manis.

"Dari daerah mana?"

"Jakarta"

"Kalau mas nya" tanya wanita itu pada Alvin

"Sama bu, Jakarta juga" jawab Alvin

"Kalian di Jepang ini habis honeymoon ya. Terus mau lanjut perjalanan ke US?. Passngan jaman sekarang kalau nikah, haneymoonnya maunya keluar negeri mulu ya. Sama kayak anak Ibu waktu nikah kemarin, honeymoonnya pergi keliling eropa sama suaminya" ujar wanita itu tanpa henti. Yuki dan Alvin hanya diam mendengarkaan dengan rasa terpaksa.

Rasanya Yuki sangat ingin mentahuti 'Iya lah sama suaminya. Masa honeymoon sama suami orang' tapi takut dosaaa... sama orang tuaa...

Wanita itu terus berbicara mengenai berbagai hal sejak pesawat lepas landas sampai dia lelah sendiri. Alvin sesekali menyahutinya untuk menunjukkan sopan santun. Sedangkan Yuki tertidur setelah tidak lama pesawat mengudara.

Yuki tertidur dengan nyenyak karena sebelumnya dia belum tidur sama sekali seharian ini. Dia tidur dengan nyaman dengan pundak Alvin yang dijadikan bantalan kepalanya.

***

Part ini seperti kurang kan?

Maapkan aku up nya jarang jarang... soalnya lumayan sibuk sama kuliah dan kerjaan juga _/\_ 🙇

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan Vote ya 😊

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang