Part 22

399 63 6
                                    

Alvin mendekati Yuki, mengambil kursi lainnya dan duduk di samping Yuki. Alvin menatap Yuki dengan tatapan datar.

Yuki menyadari yang sedang Alvin lakukan tapi dia tidak terlalu perduli dan tetap fokus pada gamenya.

"Setelah apa yang terjadi semalam, lu masih bisa santai main game?" Ujar Alvin setelah beberapa lama memperhatikan Yuki.

Yuki tidak menjawab. Sebenarnya kecelakaan Atsuko membuatnya agak shock, ditambah lagi kecelakaan itu mengingatkan Yuki atas apa yang menimpa Kai di masa lalu. Meski diluar Yuki terlihat tenang tapi dalam hatinya merasakan sakit yang tidak terkira.

Game adalah pengalihan rasa sakit Yuki. Dengan bermain game bisa mengobati sedikit rasa sakit yang Yuki alami. Karena untuk sejenak, pikiran dan fokusnya akan sepenuhnya dialihkan kepada game yang dia mainkan.

"Oi, mending lu istirahat, tidur!" Seru Alvin

"Gue gak bisa tidur" sahut Yuki tanpa menoleh

Alvin melihat sebuah cangkir di samping Yuki yang dia tahu kalau isinya adalah kopi. Alvin menghampiri Yuki lalu melihat isi cangkirnya sudah kosong. "Tidur sekarang! Besok kan kita mau berangkat lagi" omel Alvin

"Duluan aja, nanti gue nyusul. Nanggung nih" jawab Yuki.

Alvin merasa agak kesal dengan Yuki karena membantah perintahnya, bukan hanya sekalai, bahkan beberapa kali Yuki selalu membatah perintah Alvin. Walaupun Yuki berkata 'iya' tapi yang dia lakukan adalah sebaliknya. Seperti yang Yuki lakukan di gunung malam ini.

"Yaudah lah, terserah" ujat Alvin datar. Alvin kemballi ketempat tidur lalu membaringkan tubuhnya disana.

Mendengar dari cara Alvin bicara, Yuki merasa sepertinya Alvin kesal. Tapi Yuki tidak tahu kenapa. Maksudku, hanya karena ingin begadang main game saja itu membuatnya kesal kah? Lagi pula ini tidak sering dilakukan. Pikir Yuki kemdian hanya lanjut beemain game sampai pagi.

Dipagi hari Alvin bangun dan melihat Yuki masih diduk di depan komputernya. Saat itu dia baru ingat perkataan Atsuko yang mengatakan  kalau Yuki selalu bermimpi buruk saat tidur. Hal itu membuatnya merasa kemarahannya semalam adalah salah.

Alvin bangkit dari tempat tidurnya lalu pergi ke kamar mandi. Sementara otu Yuki masih sibuk bermain game di komputernya.

Dua pululuh menit kemudian Alvin kembali masuk ke kamar dengan sudah terlihat segar. "Ayo sarapan" ujar Alvin setelah masuk ke dalam kamar. Yuki terlihat sudah selesai bermain game.

Yuki mematikan komputernya setelah dia selesai. "Lu duluan aja. Nanti gue nyusul" oke

"Oke" sahut Alvin lalu pergi ke ruang makan sendirian.

Sarapan sudah disajikan di meja makan. Yang lainnya sudah selesai sarapan terlebih dahulu karena harus pergi bekerja dan sekolah. Hanya tinggal Alvin dan Yuki yang ada di rumah.

Alvin mulai makan tanpa menunggu Yuki datang. Tidak lama kemudiam Yuki datang dengan wajah yang agak lebih segar setelah membasuh wajahnya. Yuki duduk di depan meja makan lalu mulai makan juga.

Sesekali Alvin melirik Yuki yang sedang melahap makanannya. Banyak hal yang ingin dia ketahui tentang Yuki setelah melihat yang mereka lakukan selama di Jepang.

"Yang selesai belakangan harus cuci piring!" seru Alvin sambil menyimpan piring kotor miliknya di tempat cuci piring.

"Iya...iya..." sahut Yuki dengan malas lalu melanjutkan menghabiskan makanannya.

Selesai makan, Yuki mencuci bersih semua piring kotor lalu mengeringkannya terlebih dahulu sebelum smenatanya di rak piring. Setelah selesai, Yuki kembali ke kamarnya.

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang