Part 5

378 60 2
                                    

Satu hari sebelum hari pernikahan Yuki masih terbaring di kamarnya sambil menatap langit-langit. Ini masih terasa seperti mimpi meski bahkan dia tidak bisa tidur semalam dan hari ini malah terbangun dipagi hari.

Seseorang mengetuk pintu lalu masuk ke dalam kamar Yuki, Yuki pun menoleh ke arah pintu yang terbuka. Alvin masuk dengan membawa beberapa lembar kertas ditangannya lalu duduk disofa.
"Ada yang mau gue omongin sama lu" ucap Alvin datar.

Yuki bangun dari tempat tidurnya dan menggulung tubuhnya dengan selimut lalu berjalan menghampiri Alvin.

Alvin menatap Yuki dengan tatapan aneh "selimut lu buka dulu!" Perintahnya

"Gue cuman pake celana dalem" sahut Yuki singkat lalu duduk di sofa yang sama dengan Alvin namun sedikit memberi jarak. Alvin sedikit terkejut mendnegar jawaban Yuki yang dengan santainya mengatakan hanya memakai celana dalam.

'Dia bilang lama tinggal di Amrik kan? Apa disana perempuannya semua ngomongnya santai meski menyangkut itu?' Benak Alvin.

Alvin memberikan kertas yang dia bawa kepada Yuki dan menyuruhnya untuk membacanya.

"Su-rat per-jan-ji-an?" Yuki mengeja tulisan yang tertulis paling atas. Dia masih mengkonsentrasikan matanya yang masih mengantuk lalu menatap bingung Alvin dengan mata kantuk itu.

"Iya, dari awal gue gak ada niatan buat nikah sama lu dan gue punya orang lain yang mau gue nikahin." Ujar Alvin datar

Yuki hanya mengangguk mencoba mengerti. Dari awal dia tahu kalau Alvin tidak menyukainya tapi dia hanya mengira alasannya adalah karena mereka belum saling kenal. Dan ternyata bukan hanya itu alasannya. Yuki membaca isi surat perjanjian itu yang hanya berisikan beberapa hal saja.

"Kalau sudah selesai, tanda tangan disana" ucap Alvin sambil menunjuk tempat Yuki untuk ditandatangani. "Apa yang lu mau buat kompensasi perceraiannya?"

"Gue cuman mau lu gak berenti menunjang kehidupan Auntie dan Ari" sahut Yuki santai dengan masih memahami isi perjanjian itu. Ada satu pasal yang menurutnya bermasahal disini "lu yakin sama ini? 'Tidak boleh memberitahukan kalau kita sudah menikah'? Bagaimana dengan para tamu undangan yang tahu? Dan gue juga minta keluarga gue buat datang dari NY dan lagi temen-temen gue yang tinggal di Tokyo. Mereka akan datang!." Lanjutnya.

"Lu gak bisa bilang mereka gak usha dateng sekarang?" Sahut Alvin

"Gak bisa! Mereka dah berangkat. Gue juga udah bilang sama Pak Suryo dan Papa lu dan harusnya mereka pagi ini sampai" jelas Yuki

"Yaudah tanda tangani aja! Intinya dalam setahun kita cerai"
Ada sedikit perasaan ragu dalam hati Yuki, dia merasa sudah menjadi janda bahkan sebelum pernikahan dilangsungkan. Yuki mengembalikan surat perjanjian yang sudah dia tanda tangani kepada Alvin.

Pintu diketuk pelan lalu perlahan terbuka. Yuki dan Alvin menoleh ke arah Pintu yang ternya itu adalah Pak Suryo. Alvin menyembunyikan kertas yang dia pegang di belakang punggungnya.

Suro sedikit terkejut melihat Alvin berada disana di pagi hari seperti ini. Dia sedikit mengukir senyuman di bibirnya.

"Maaf apa saya menganggu" ucap Suryo

"Tidak. Ada apa Pak?" Tanya Yuki santai

"Hari ini keluarga Nona Yuki akan tiba di Indonesia. Apa anda ingin menjemput mereka?" Ujar Suryo

"Iya. Saya segera siap-siap" sahut Yuki dengan semangat lalu bangun dari sofa meninggalkan Alvin dan menuju kamar mandi.

"Anda juga harus ikut, Tuan Muda. " Suryo tersenyum lalu pergi keluar dan menutup pintunya lagi.

Tiba Tiba MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang