3. Hope

690 56 1
                                    

+62 822-9078-xxxx| Location| Ini tempat keluarga kamu langganan jahit baju, kata mama siang ini kita kesituDara hampir bertanya pada Mark apakah mengenal nomor yang baru saja mengiriminya pesan, namun urung ketika pesan kedua masuk dari nomor itu,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+62 822-9078-xxxx
| Location
| Ini tempat keluarga kamu langganan jahit baju, kata mama siang ini kita kesitu

Dara hampir bertanya pada Mark apakah mengenal nomor yang baru saja mengiriminya pesan, namun urung ketika pesan kedua masuk dari nomor itu, tidak lain dan tidak bukan itu Dirga. Dara sendiri bukan tidak menyimpan ataupun sudah menghapus kontak Dirga, hanya saja Dara pun berpikir sepertinya lelaki itu sudah mengganti nomornya.

Sekarang Dara sedang bersama dengan Mark, masih menunggu Yona, Lucas dan Gebby lagi sebelum jam satu siang nanti Dara pergi ke akademik fakultas untuk bekerja dari setahun lalu.

"Kak Dirga ganti nomor ?" tanya Dara tiba-tiba, Mark yang tengah bermain ponsel dan sadar bahwa Dara bertanya padanya lantas mengangkat kepalanya, "Iya, kenapa, dia chat lo ?"

Dara mengangguk, "dia ngajak jahit baju ditempat keluarga gue biasa jahit".

Mark mengulas senyum tipis mendengarnya, dia tahu Dara sedang bimbang. Masih berat bagi sahabatmya ini untuk menerima Dirga kembali dihatinya. Baru saja Mark ingin meraih tangan Dara untuk meyakinkan calon kakak iparnya ini, suara yang sangat besar cukup membuatnya mengurungkan niat.

"Lo berdua kayak lagi selingkuh tau enggak ?" itu Lucas dan Yona yang datang, tanpa Gebby. "Gebby mana ?"

"Ibu dosen lagi punya jam terbang tinggi"

"Ibu dosen, mantap enggak tuh" ledek Mark. Gebby memang menjadi yang paling jarang berkumpul sekarang, pekerjaannya sebagai dosen disalah satu universitas swasta membuatnya susah memiliki waktu bersama teman-temannya. Tapi keempatnya wajar, namanya juga Dosen.

"btw lo berdua beneran kayak lagi selingkuh, sumpah" kata Lucas mengulang ucapannya yang sebelumnya tidak direspon sambil mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan. Dara cukup lama berpikir, Ia juga bimbang bagaimana memberi tahu yang lain selain Mark.

"hmm, Gue dijodohin" Yona dan Lucas sontak melotot seketika, "sama Mark ?" tanya Lucas tanpa diduga.

"mulut lo anjir! Gue udah tunangan ya kali dijodohin sama Dara" koreksi Mark cepat sebelum pikiran Lucas melebar kemana-mana. "Lha terus sama siapa ?" tanya Yona.

"Kak Dirga"

Mata Yona dan Lucas semakin melebar, keduanya terdiam, bingung harus bereaksi seperti apa. Dara pun begitu, Ia juga bingung harus bagaimana. Dia memang benci pada Dirga, tapi bohong kalau dibilang dia tidak bahagia, dilubuk hatinya yang paling dalam, Ia bahagia Dirga kembali.

Namun semua tertutupi oleh rasa takut, benci dan gengsinya.

"udah lama ?" Yona akhirnya bersuara tepat setelah pesanan mereka berempat datang. Mark dan Dara sama-sama menggeleng. "Lah lo tau ?" tanya Lucas saat sadar Mark juga menggeleng.

"Lha abang gua"

"Oh iya"

"Gue takut Yon, cas, mark" lirih Dara, "gue pernah hampir ngerusak hubungan dia sama Dinda, gue takut gue sama Dirga bakalan gitu juga"

"agama enggak ngajarin hukum karma dar, yang ada itu hukum tabur tuai" kata Lucas, Mark disebelahnya menatap Lucas tidak percaya, "tumben bener nder"

Lucas menatap balik Mark dengan sengit, tidak terima diremehkan.

"Engga terlambat kalau lo masih mau nerima dia balik" kata Yona disebelah Dara.

Lucas menjentikkan jarinya, "oyon betul, lo coba mulai dari hal-hal kecil- panggil doi mas misalnya" Lucas menaikturunkan kedua alisnya, membuat suasana yang awalnya sedikit emosional menjadi cair seketika. Mark dan Yona tertawa sejadi-jadinya, sementara Dara merengut kesal mendengar saran Lucas.

"apaan sih! Engga usah ngasi saran aneh-aneh" Dara berusaha menutupi rasa malunya.

"ingat! Apa yang tabur maka itu yang akan lo tuai" Lucas tidak mau kalah. Dia sebisa mungkin memberikan saran terbaiknya agar Dara dan Dirga bisa baik lagi seperti dulu, bahkan kalau bisa lebih baik lagi.

Asik mengobrol, mulai dari membahas pekerjaan, membicarakan orang lain, hingga politik membuat keempatnya hampir lupa waktu. Hingga sebuah mobil Fortuner hitam berhenti tak jauh dari café tempat mereka sekarang, Mark yang menyadari itu adalah mobil abangnya langsung memberi tau Dara.

Gadis itu sempat menghela nafas pelan, "dah sana lu, kita datang kok pas tunangan ntar" Lucas berusaha memperbaiki suasana hati Dara. Sebelum Dara benar-benar pergi dari situ, Yona menahan lengan sahabatnya, tampak seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Inget! Setiap manusia masih ada sampai detik ini karena masih dikasi kesempatan buat berubah, gitu juga kak Dirga"

Love Goes On [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang