18. Home

450 39 0
                                    

Senin pagi Dirga dan Dara cukup padat hari ini, sebelum jam 10 nanti akan melakukan pemeriksaan kesehatan, terlebih dulu keduanya pergi ke Gereja, menghubungi Pastor yang akan memimpin misa pemberkatan pernikahan mereka berdua bulan depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senin pagi Dirga dan Dara cukup padat hari ini, sebelum jam 10 nanti akan melakukan pemeriksaan kesehatan, terlebih dulu keduanya pergi ke Gereja, menghubungi Pastor yang akan memimpin misa pemberkatan pernikahan mereka berdua bulan depan.
   
Sebenarnya Dirga sudah berjanji dengan sang Pastor, namun Ia dan Dara kembali untuk memastikan dan mengkonfirmasi kembali kapan hari bahagia itu akan dilaksanakan.
   
Parkiran paroki yang cukup luas membuat Dirga lebih nyaman memarkirkan mobilnya. Setelah mobil terparkir, keduanya pun turun lalu mulai berjalan menuju biara.
   
“Kamu janjiannya sama Romo siapa ?”
   
“Romo Elias, udah lama temenan sama dia, kebetulan juga tugas di paroki sini” jelas Dirga sambil Ia dan Dara berjalan.
   
Sampai di ruang tamu Biara, Pastor yang Dirga maksud ada disitu, namun dirinya tidak sendiri, ada dua orang yang Dirga yakin mereka itu suami istri, atau bisa jadi juga pacaran. Ketiganya tampak serius berbincang sampai kehadiran dirinya dan Dara tidak ter-notice.
   
“Mo ?” panggil Dirga, Pastor Elias sontak menoleh lalu tersenyum.
   
“Eh Dirga, masuk, duduk” kata sang Imam mempersilahkan, Dirga dan Dara pun berjalan perlahan lalu duduk sedikit jauh dari ketiga orang dewasa yang masih saja tampak serius. “Sebentar ya ––kalian berdua mau minum ?” tanya sang Pastor lagi.
   
Namun dengan cepat Dirga menggeleng, “Engga usah Mo, ini air mineral ada udah cukup” Dirga menunjuk air mineral gelas yang memang selalu disediakan di biara.
   
Pastor Elias lantas tersenyum, Ia pun kembali fokus pada dua orang yang ada didepannya, sementara Dirga dan Dara hanya diam. Mereka berdua sebenarnya tidak berniat menyimak, namun obrolan yang begitu saja masuk ke dalam telinga membuat keduanya mau tidak mau mendengar.
   
Hingga inti dari obrolan itu mereka berdua tangkap dengan jelas apa maksudnya, membuat Dirga dan Dara menegang saat itu juga, dimana hal yang dihadapi kedua orang itu adalah perceraian.

◻◻◻

Entah apa yang terjadi dengan Dirga, lelaki itu sampai pusing sendiri memikirkannya. Yang akan menjalani pemeriksaan sekaligus pengajuan siapa, yang deg-degan sampai tidak bisa tidur siapa. Dan ya itulah yang Dirga rasakan. Rasa risau nya semakin menjadi ketika Ia dan Dara pulang dari Biara barusan.

Hari ini Dara akan melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Bhayangkara, dan anehnya malah Dirga yang gugup. Sang calon istri yang sudah masuk ruangan pemerikasaan dari duapuluh menit lalu bahwa tadinya tampak biasa saja, hanya sedikit mengeluh jika Ia takut.

Namun malah itulah yang membuat Dirga semakin ingin gila mendengarnya, belum lagi ucapan Jonas beberapa minggu lalu yang masih terus membekas diingatannya.

Dirga perlahan menyandarkan tubuhnya pada sandaran bangku panjang yang Ia duduki, membayangkan bagaimana jika hal yang Ia takuti itu terjadi. 

Tak seberapa lama, pintu ruangan yang tepat berada didepan Dirga terbuka, lelaki itu langsung menegakkan tubunya ketika melihat Dara yang keluar dari ruangan itu. melihat wajah Dara yang tampak datar membuat jantung Dirga semakin berdegup kencang.

Love Goes On [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang