1. Dijodohin!?

883 64 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pontianak, 2025


















"INI UDAH 2025 MA! PA! PERJODOHAN TU ADANYA JAMAN PENJAJAHAN"

"Kak-"

"ENGGA! POKOKNYA DARA ENGGA MAU DIJODOHIN! TITIK!"

"KAK! Bisa engga ngomongnya engga usah pake urat !?"

Hari masih sangat pagi, bahkan matahari belum benar-benar tumbuh, namun keributan sudah terjadi dirumah yang dihuni lima orang dikawasan elit di Singkawang itu.

Samuel ingin menjodohkan Dara, namun dengan tegas gadis itu menolaknya. Menurutnya perjodohan, apalagi dijaman globalisasi seperti saat ini adalah hal yang paling gila yang pernah Papanya lakukan.

"Papa engga mau tau! Sekarang kamu mandi, siang ini kita makan siang bareng mereka dirumah" tegas Samuel saat melihat anaknya sulungnya hendak melayangkan protes. Dara menghela nafas putus asa lalu menjatuhkan dirinya ke atas sofa, dimana ada Naya, Noel dan juga Anna, sang Mama yang duduk disitu.

"Kamu udah 25 kak"

"aku tau ma, tapi aku bisa cari calon suami sendiri" protesnya pada Anna yang tengah mengelus bahunya.

"Mama paham, ikuti aja dulu, kita lihat nanti pas ketemu mereka ya" bujuk Anna. Dara kembali menghela nafas, masih pagi namun Papanya sudah membuat moodnya hancur berkali-kali lipat

Sementara itu, Naya dan Noel hanya diam melihat kakak mereka yang tampak emosi. Mereka sebenarnya juga tidak tega, diumur yang sudah 25 tahun mereka yakin sang kakak bisa mencari jodohnya yang sepadan sendiri tanpa ajang jodoh-jodohan seperti ini.

Kakaknya berpendidikan, cantik lagi, kalau kata Anna, laki-laki akan mengantre. Begitu juga pemikiran Naya dan Noel. Dan melihat sang kakak yang dijodohkan seperti ini sebenarnya ada ketakutan tersendiri juga dalam diri keduanya.

Noel dan Naya tiba-tiba menatap satu sama lain, isi pikiran keduanya sama sekarang. Gimana kalau kita juga dijodohin ?

Sementara diseberang Noel, Dara tampak mendengus kesal, Ia sadar mungkin Papa dan Mamanya sudah bosan dengan dirinya yang tidak kunjung memiliki kekasih setelah lulus pendidikan Magister dua tahun lalu. Ia juga paham umurnya sudah cukup matang untuk berkeluarga, apalagi sebagai anak pertama.

Dia juga yakin pasti kedua orang tuanya sudah mulai gatal untuk menggendong cucu, apalagi ketika dua minggu lalu Mega resmi dilamar oleh Mark, Yona yang sebentar lagi akan segera menikah. Rasanya dia seperti mendapat beban melihat hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan terus berkeliaran disekitarnya.

Love Goes On [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang