Chapter 23

690 103 30
                                    

Satu minggu berlalu sejak Yeji kembali dari rumah sakit. Dokter mengatakan jika Yeji bisa kembali sekolah mulai besok. Namun disarankan untuk tidak melakukan hal yang terlalu berat, misalnya seperti olahraga. Ia cukup merasa bosan ketika di rumah. Teman-temannya memang sering datang untuk membantu Yeji mengejar materi pelajaran yang terlewat. Dibalik keseruan dan tawa mereka, sebenarnya ia merasa sedih. Sudah terhitung hampir satu bulan Hyunjin tidak mengabarinya. Ia juga sulit menghubunginya karena nomornya tidak aktif. Jujur saja, Yeji khawatir. Terlebih ketika banyak masalah yang menimpa Hyunjin dan keluarganya. Yeji sendiri pun bingung, mengapa Hyunjin tiba-tiba menghilang darinya seperti ini?


Tok.. Tok.. Tok..


Yeji menoleh ke arah pintu kamarnya, dan kemudian pintu terbuka.

"Surprise!"

Minju datang bersama Jeno dan Jaemin. Yeji menghampiri mereka.

"Oh, ku kira tadi Lia, Ryujin, Chaeryeong dan Yuna. Dan kalian datang lagi sekali," Yeji melirik jam yang masih menunjukan pukul 8 pagi.

"Kau tau? kami bertaruh dengan mereka," ujar Jeno.

"Bertaruh?"

"Iya benar. Kita kan membawa mobil masing-masing, lalu kita bertaruh, siapa yang sampai terakhir maka mereka yang harus mentraktir yang menang," jelas Minju.

Yeji tertawa kecil, "Kalian ini.. Oh iya, ayo kita ke ruang tengah. Aku akan membuatkan minum," ajak Yeji.

Mereka berempat pun pindah menuju ruang tengah.

Yeji menyiapkan minuman, sementara ketiga temannya langsung duduk di atas karpet. Tidak lama kemudian terdengar suara mobil yang terparkir di depan rumah Yeji.

"Nah, itu pasti mereka," tebak Jaemin.

"Siap-siap, kita harus menyiapkan pesanan hehe," bisik Minju.

Suara bel terdengar satu kali, lalu pintu pun terbuka.

"Hey, tidak bisa seperti ini. Ayo batalkan!" seru Ryujin yang baru saja tiba.

"Kau ini, datang ke rumah teman malah langsung berteriak. Terima saja kekalahan kalian," Jeno terkekeh.

"Ini tidak adil, tadi kami harus isi bensin, jadi pasti terlambat," ucap Yuna.

"Jika saja Lia memeriksanya lebih dulu," ujar Chaeryeong sambil melirik Lia, sedangkan yang dilirik hanya tersenyum kikuk.

Lalu mereka pun bergabung bersama Minju, Jeno, dan Jaemin.

"Mana Yeji?" tanya Ryujin.

"Sedang menyiapkan minuman," jawab Minju.

Lia berjalan menuju dapur menghampiri Yeji.

"Hey Yeji,"

"Oh, akhirnya datang juga. Kalau begitu silakan pesan makanan," Yeji tertawa kecil.

"Ya ya yaa.. Kami akan menerima taruhan itu," Lia bergerak untuk membantu Yeji.

"Bagaimana kalian bisa membuat taruhan itu?"

"Mereka berkumpul di rumah Minju untuk pergi bersama, dan kami berkumpul di rumahku. Karena rumahku satu komplek dengan Minju, akhirnya kita bertaruh. Karena jaraknya sama, jadi kurasa cukup adil. Tapi di tengah perjalanan mobilki hampir kehabisan bensin, jadi kami memutuskan untuk mengisi dulu daripada kita berhenti di tengah jalan. Dan begitulah ceritanya bagaimana kita bisa tiba terakhir," jelas Lia.

"Hahahaa begitu ya. Aku hampir lupa kalau rumahmu dekat dengan rumahnya Minju,"

"Aku juga kadang tidak sadar akan hal itu,"

PROBLEMS | Yeji × HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang