Chapter 2

1.9K 224 4
                                    


"Kau lihat? Semua orang memperhatikan kita! Tidak lama lagi kita akan terkenal," seru Jisung.

"Mereka bukan memperhatikanmu, tapi Hyunjin," Felix menertawakan Jisung.

"Ya!! Diam kau kangguru!!" Jisung berdiri dan berpura-pura akan mengangkat kursi yang akan dilemparkan pada Felix.
Felix telah dua bulan lamanya pindah ke sekolah ini. Ia berasal dari Australia, maka dari itu Jisung sering memanggilnya 'kangguru'.

Sementara yang dibicarakan tengah sibuk dengan pemandangan yang dilihatnya. Gadis itu makan dengan lahap. Dia selalu berekspresi bahagia ketika satu demi satu suapan masuk ke mulutnya.

"Hwang Yeji. Gadis itu... "

Flashback

Suara musik terdengar dari ruang tari, atau para murid lebih sering menyebutnya dengan studio tari.

"Siapa yang berlatih menari di waktu sore seperti ini?" batin Hyunjin.

Hyunjin membuka sedikit pintu studio dan mengintipnya dari luar. Ya, ada seseorang di sana. Seorang gadis yang masih memakai seragam sekolahnya tengah menari dengan sangat baik dan penuh perasaan. Hyunjin melihat nama gadis itu di seragamnya yang tertulis "Hwang Yeji"

"Hwang Yeji.. Dia dari kelas tari?" gumam Hyunjin.

Pantas saja dia baru pertama kali melihat gadis itu karena Hyunjin dari kelas seni pertunjukan, sementara gadis bernama Yeji dari kelas seni tari.

Beberapa kali Hyunjin menemukan gadis itu tengah berlatih pada jam yang sama. Masih seperti biasanya, Hyunjin hanya memperhatikan lewat pintu. Ia begitu tenggelam dalam performa gadis itu, sehingga ia sering kali tidak ingin mengganggu fokusnya dan membuat tariannya kacau. Pastinya mereka juga akan canggung.

Flashback Off

"Ya! Hyunjin! Itu makananmu sudah datang," ujar Felix membuyarkan lamunan Hyunjin.
Hyunjin pun dengan cepat langsung melahap makanan yang tersaji dihadapannya.

Benar, ia sangat yakin gadis itu adalah Hwang Yeji. Ia ingat karena mata kucing itu. Tatapannya tajam, mungkin bagi orang yang belum mengenalnya akan menganggap dia dingin. Begitu pula dengan Hyunjin. Hyunjin bahkan tidak berani mengusik kehidupan si gadis, karena takut anggapannya memang benar. Ayolah, Hyunjin tidak menyukai gadis yang dingin, tapi mengapa ia begitu tertarik dengan Yeji hingga ia selalu datang mengintip Yeji berlatih tari.

°°°

"Yeji, ketua kesiswaan memanggilmu," ujar salah seorang temannya Yeji.

Yeji nampak kebingungan, "Ada apa?"

"Mmm.. Entahlah." jawab Haechan lalu pergi meninggalkan Yeji.

Yeji akhirnya pergi ditemani oleh Lia. Saat tiba di depan pintu ruang kesiswaan, Yeji menatap Lia sebentar lalu mengetuk pintunya dan masuk.

"Hah? Dia.. "

"Yeji, kau sudah datang. Ayo kemari duduk," ujar Pak Donghae.

Yeji bingung, mengapa Hyunjin ada disini juga? Tidak lama, ia pun duduk disamping Hyunjin. Mereka sempat menatap satu sama lain sebelum akhirnya Pak Donghae berbicara, "Kalian pasti akan sadar kan apa kesalahan kalian?" tanya Pak Donghae

"Sudah kuduga.. " batin Hyunjin.

Hyunjin menyadari bahwa di tembok belakang sekolah terdapat cctv. Ia lupa menutupinya karena membantu Yeji.

Yeji masih terdiam menebak-nebak kesalahannya, "Apa yang tadi pagi?" batin Yeji sambil melirik ke arah Hyunjin.

"Ah benar, aku lupa ada cctv,"

PROBLEMS | Yeji × HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang