Chapter 17

711 109 13
                                    

Gadis bersurai coklat itu duduk menghadap jendela. Ia menyesap kopi yang dibawa di tangannya. Mood-nya sedang tidak baik hari ini. Bagaimana tidak? Keempat sahabatnya tengah menikmati liburan tanpa dirinya. Yeji benar-benar kecewa. Ponselnya terus bergetar sejak 10 menit yang lalu. Bahkan sejak semalam, dan berlanjut di pagi ini.

👑QUEENS👑

Ryujin
Yejiiiiii
Maafkan kami

Lia
Yeji ayo bicaraa

Chaeryeong
Kami tidak bermaksud meninggalkanmu Yeji.😥

Ryujin
Nenekku benar-benar memintaku untuk datang secepatnya
Jadi aku benar-benar harus pergi

Yuna
Kau tau sendiri kan?
Ryujin tidak bisa pergi sendirian dengan jarak sejauh itu

Lia
@Yeji

Chaeryeong
@Yeji

Ryujin
@Yeji
Katakanlah sesuatu

Yeji meletakkan kembali ponselnya di atas meja. Ia segera menghabiskan kopinya. Gadis itu berjalan menuju lemari dan mengambil salah satu kemeja di dalamnya. Ia bercermin sambil mengenakan kemeja motif floral kesukaannya. Yeji menyambar ponselnya lalu berlari keluar kamarnya.

Berdiam diri hanya membuat mood-nya bertambah buruk. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar sambil memikirkan apa yang akan ia lakukan hari ini. Gadis itu menepi ke minimarket dan membeli beberapa biskuit manis. Ia percaya jika makanan manis akan membuat perasaannya lebih baik. Terbesit dalam pikirannya, mengapa hal-hal menyedihkan sering datang kepadanya akhir-akhir ini? Bahkan rasa sakit saat pulang dari pantai tiga hari lalu masih terasa. Ditambah saat dirinya tau bahwa sahabatnya sedang berlibur ke rumah nenek Ryujin di Jeju.

Yeji kembali berjalan-jalan sambil memainkan ponselnya, dengan kantung plastik yang ia bawa di tangan lainnya. Ia melihat sekitar untuk memastikan bahwa tidak ada orang di dekatnya, karena ia akan berjalan santai. Ia kembali menatap ponselnya, lalu mencari sesuatu yang menarik di media sosial. Seketika dirinya tersenyum kecil melihat salah satu unggahan Minju, yaitu foto Minju dan dirinya saat sunset di pantai.

Yeji terkejut karena tiba-tiba kantung plastik yang ia bawa jatuh ketika seseorang menabraknya. Yeji menatap orang dengan pakaian olahraganya tetap berlari kecil melewatinya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Yeji berdecak kesal lalu segera mengambil kantung plastik itu.

"Maaf,"

Yeji terkejut saat kembali berdiri dan orang yang menabraknya menghampiri kembali dengan posisi tepat berada di depannya.  Sama terkejutnya dengan orang yang baru saja meminta maaf padanya.

"Tidak apa-apa," jawab Yeji singkat lalu berlalu meninggalkan orang itu.

"Hey, kau benar tidak apa-apa?"

Dengan cepat lelaki itu menahan bahu Yeji dan membuatnya terhenti.

"Aku tidak apa-apa," jawab Yeji tanpa membalikan badannya. Ia kembali berjalan tanpa memedulikan panggilan lelaki itu.

Tiba-tiba tangannya tertarik ke belakang dan membuat tubuhnya berbalik. Tubuh keduanya begitu dekat. Bahkan Yeji bisa mendengar deru napas mereka yang bersahutan. Matanya bertatapan dengan mata coklat itu, yang sebenarnya selalu ia rindukan. Gadis itu tidak habis pikir, bagaimana bisa hanya dengan hal seperti ini mampu membuat jantungnya berdegup kencang?

"Kenapa kau menjauh dariku?"

"Aku tidak menjauh,"

"Lalu kenapa kau tidak menjawab panggilanku? Tidak membalas pesanku?"

PROBLEMS | Yeji × HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang