Chapter 6

1.3K 163 14
                                    

Beberapa hari telah berlalu. Latihan berjalan seperti biasa. Pak Shindong tersenyum bangga melihat beberapa kemajuan yang signifikan sejak hari pertama latihan. Sejak hari pertama pula, Yeji menjadi lebih dekat dengan Hyunjin juga teman-temannya.

Menurut Yeji, teman-temannya Hyunjin sangat ramah dan bersahabat. Bahkan Yeji sempat mengungkapkan bahwa teman-temannya Hyunjin lebih seru dibandingkan dengan Hyunjin sendiri, dan itu membuat Hyunjin cemberut. Pertama kalinya bagi Yeji melihat ekspresi lain dari Hyunjin selain senyum dan wajah dinginnya. Sudah beberapa hari ini pula Yeji pulang bersama Hyunjin.

"Baiklah kita istirahat dulu 15 menit, lalu berkumpul lagi disini," ujar Pak Eunhyuk.

Yeji berkumpul lagi bersama Minju, Jeno, dan Jaemin. Walaupun mereka berbaur dengan yang lainnya, mereka tetap selalu berkumpul bersama. Yaa solidaritas dari departemen tari.
"Tidak terasa, kita semakin dekat dengan festival," ujar Minju.

"Iya, kau benar. Kita pasti akan merindukan saat-saat latihan seperti ini," Jaemin merebahkan dirinya diatas lantai.

"Tentu. Benar-benar berkesan," Jeno ikut merebahkan tubuhnya disamping Jaemin.

Yeji dan Minju saling berbagi camilan. Mereka berempat berasal dari kelas yang berbeda. Namun semenjak latihan ini, mereka jadi dekat satu sama lain.

"Mmm.. Aku mau ke toilet dulu sebentar," ujar Yeji.

Minju hanya mengangguk mengiyakan lalu melanjutkan makan camilan sambil memainkan ponselnya.

Yeji bercermin dan memperbaiki ikatan rambutnya yang sedikit berantakan. Tiba-tiba seseorang keluar dari bilik toilet lalu menghampiri wastafel di sebelah Yeji.
"Kau suka tebar pesona rupanya," ucap gadis itu sambil mencuci tangannya.

Yeji menoleh ke sampingnya menatap gadis itu. Ia adalah murid departemen pertunjukan yang ikut tampil juga di festival. Heejin, namanya. Entah kenapa hari ini ia tiba-tiba ditambahkan dalam penampilan ini, oleh karenanya ada beberapa bagian dari penampilan yang sedikit diubah.

"Apa maksudmu?"

"Menggunakan keterampilanmu untuk menarik perhatian Hyunjin. Ahh benar, kau mendekatinya ketika rumor tentang Hyunjin itu menyebar kan? Kau ingin mengambil keuntungan dari keluarganya? Hmmm menarik sekali.."

"Jaga ucapanmu Heejin! Untuk apa aku melakukan hal-hal seperti itu?"

Heejin mengeringkan tangannya lalu menghadap ke arah Yeji yang juga sedang menghadap kepadanya.

"Lalu kenapa kau mendekati Hyunjin?"

"Memangnya apa hakmu melarangku untuk dekat dengan Hyunjin?"

"Hyunjin adalah calon tunanganku,"

Yeji sedikit tersentak. Ia sangat yakin jika Heejin hanya membual.

"Kenapa? Kau terkejut? Orang tua kami telah bertemu dan akan segera menjodohkan kami. Dan sebaiknya kau menjauh dari Hyunjin sebelum aku yang menarik paksa dirimu dari Hyunjin," Heejin langsung pergi meninggalkan toilet.

Yeji masih berdiam diri di tempatnya berpijak. Ia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Heejin barusan. Tunangan katanya? Tapi kenapa Hyunjin tidak pernah menceritakan apapun padanya?

Yeji telah kembali ke studio, dan menghampiri teman-temannya.
"Mmm Yeji. Tadi ibumu meneleponmu, jadi aku mengangkatnya dan bilang kalau kau sedang ke toilet," ujar Minju.

"Oh, benarkah?"

Yeji segera mengecek ponselnya. Benar saja, ibunya mengiriminya pesan.

Mama💕

PROBLEMS | Yeji × HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang