Hari kedua berjalan cukup menyenangkan. Semuanya sangat menikmati kegiatan hingga tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Semua berkumpul melingkar di tepi pantai dengan api unggun kecil di tengah-tengah mereka, untuk menambah sedikit penerangan.
"Baiklah kegiatan terakhir kita akan segera dimulai," ujar Chani.
"Ah, aku sudah bisa menebaknya. Bisakah kita mengganti permainan yang lain?" Nancy menanggapi sambil memakan camilan.
"Kau sudah tau?" tanya Jinyoung.
"Tidak jauh dari permainan truth or dare, bukan?" tebak Shuhua.
"Aku padamu Shuhua," jawab Nancy.
"Iyaa memang kita akan bermain truth or dare, tapi... " Soobin menatap teman-temannya yang memandang ke arahnya dengan penasaran.
"Tapi apa?!?!?" desak Yiren.
"Kita ganti peraturannya," lanjut Soobin.
"Bagaimana jadinya?" tanya Bomin.
"Kita jelaskan dari awal, jadi... Silahkan jelaskan Haechan," Soobin menepuk punggung Haechan disampingnya. Haechan menatap Soobin dan tersenyum masam. Sementara Soobin tertawa kecil, juga teman-temannya yang ikut tertawa.
Haechan berinisiatif untuk berdiri, agar bisa dipandang teman-temannya.
"Ekhem. Baiklah, jadi permainan akan dimulai dengan menggunakan ini!" Haechan mengeluarkan bola kecil berwarna kuning dari dalam tasnya.
"Untuk apa itu?" tanya Seungmin.
"Nanti kita akan bernyanyi lagu anak-anak sambil kita mengoper bola ini ke orang disamping kita sampai lagunya selesai. Misalnya jika bola itu berhenti di Yeji, berarti Yeji yang menerima tantangannya," jelas Haechan.
"Oohhh.. " Semua mengangguk bersamaan.
"Setelah itu kita kembali menyanyikan lagu dan mengoper lagi bolanya untuk menentukan siapa yang akan memberi pertanyaan dan tantangan," lanjutnya.
"Lalu peraturan mana yang diganti? Ini sama saja seperti aturan biasanya,"
"Tidak ada, kita hanya memvariasikan saja agar tidak membosankan," jawab Chani.
"Ya! Kalau begitu mari kita mulai!" seru Haechan. Ia duduk kembali dan mulai bernyanyi memandu yang lain. Haechan mulai memberikan bola kecil itu kepada Soobin disampingnya. Lalu Soobin memberikannya pada Chaeyeon, dan seterusnya. Ketika lagu sudah hampir selesai mereka terburu-buru memberikan bola ke orang disampingnya karena tidak ingin menerima tantangan. Suara mereka semakin keras bersemangat. Lalu semuanya bersorak dan tertawa ketika bola berhenti di tangan Jisung.
"Ayo bernyanyi sekali lagi!"
Jisung memberikan bola kepada Chaewon, lalu Chaewon kepada Eunbin, dan seterusnya. Kali ini mereka memperlambat pergerakan bola itu. Masing-masing dari mereka tentu ingin memberikan tantangan untuk si korban. Akhirnya bola itu berhenti di tangan Yeji. Gadis itu tertawa girang ketika menerima bolanya.
"Jisung, truth or dare?" tagih teman-temannya.
Jisung menarik napasnya dalam-dalam, "Dare!" ucapnya lantang. Walaupun sebenarnya detak jantungnya sudah menambah kecepatan. Ia kemudian menatap Yeji yang sedang berpikir, dan berharap semoga Yeji masih memiliki hati yang baik."Jisung, lakukan aegyo!" ujar Yeji. Semua menatap ke arah Jisung. Sementara Jisung mengibaskan rambutnya ke belakang, bersiap untuk melakukan aegyo.
"Di depan Haechan!" lanjut Yeji, diikuti dengan suara tawanya yang khas. Sementara yang disebut namanya melotot ke arah Yeji sambil menunjuk dirinya. Jisung memelas minta untuk diganti tantangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROBLEMS | Yeji × Hyunjin
Jugendliteratur"You're the biggest problem" -Yeji 📌October, 2020 [Complete] DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT😉