Tetap bertahan meski sudah berkali kali dikecewakan.
Aku ini setia atau aku bodoh?Oliv masih setia didalam kamarnya, sekali kali ia meringis karna setelah mengingat-ingat semua perjuangan nya untuk Bintang, namun berkali kali usahanya selalu ditolak oleh Bintang.
Jam sudah menunjukan pukul 14:45, sekali kali ia mendengar suara Reynan yang baru saja pulang dari campusnya. Oliv menghembuskan nafasnya, ia melangkahkan kaki jenjangnya menuju keluar kamar.
Oliv berdiri dipintu kamarnya, ia melihat Reynan yang tengah makan siang dilantai satu, Oliv melangkah maju dan tangannya bertumpu pada besi pembatas.
"Kakak udah pulang?" tanya Oliv basa basi. Reynan langsung melihat kearah Oliv, terlihat wajah Reynan yang sangat lelah dan kusam tengah mengembangkan senyumannya kepada adik tercintanya ini.
"Oliv? Gimana masih demam? Ayo turun," ajak Reynan sembari melambaikan tangannya kearah Oliv.
Oliv mengangguk antusias, dan berlari menuju lantai satu tempat Reynan. Sesampainya ditempat Reynan Oliv langsung memeluk kakaknya ini.
"Kak, kakak cape ya?" tanya Oliv kepada Reynan, Reynan menggeleng pertanda tidak. Padahal sangat terlihat jelas kalau Reynan tengah lelah.
"Kakak mau nemenin Oliv jalan jalan?" tanya Oliv antusias, dan dibalas anggukan antusias oleh Reynan.
Rasanya tidak tega untuk menolak keinginan Oliv, sejak 2 tahun terakhir, Reynan sudah jarang untuk menghabiskan waktu dengan Oliv.
Reynan bukan tipekal anak yang hanya meminta kepada orang tua, Reynan harus belajar mandiri.
Pagi ia harus kuliah, dan malam ia harus bekerja menjadi satpam. Reynan memutuskan untuk tidak bergantung kepada orang tuanya, walaupun ayah nya seorang direktur, dan ibunya memiliki toko kue. Itu tidak membuatnya menjadi anak yang suka meminta.
Dengan gaji yang pas-pasan, Reynan selalu bisa untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
"Kakak kita mau kemana?" tanya Oliv saat sudah berada di dalam mobil bersama Reynan.
"Oliv maunya kemana?" bukanya menjawab pertanyaan Oliv, Reynan malah kembali bertanya.
"Oliv mau minum Boba," jawab Oliv antusias. Reynan meletakan telapak tangannya membentuk sebuah hormat.
"Kak Rey Oliv mau nanya deh sama kakak," ujar Oliv sedikit ragu.
"Ya mau nanya apa?" tanya Reynan yang masih sibuk menyetir.
"Hemm kakak kenapa sih? Lebih memilih buat kerja sebagai satpam dari pada fokus kuliah?" tanya Oliv sembari memakan coklat Yang ia bawa dari rumah.
"Liv, dengerin kakak ya. Walaupun kita terlahir dari keluarga yang berkecukupan, kita juga harus usaha sendiri. karna kita gak pernah tau kapan tuhan akan mengambil itu semua. bisa aja usaha toko kue mama (amit-amit) bangkrut. Atau papa dipecat dikerjaan nya. Kakak masih bisa bekerja," jelas Reynan. Oliv mengangguk walaupun ia tidak mengerti.
🍑🍑🍑🍑🍑
Disisi lain, Bintang yang tengah main game online di laptopnya dikejutkan dengan Nisa adik perempuan nya yang tiba tiba masuk kemar tanpa permisi.
"Kak Bintang, gawat njirr. Lo harus pergi sekarang!" panik Nisa mencoba menarik tangan Bintang.
"Apaan sih Sa, lo mau ngapain?" ketus Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan {On Going}
Teen Fiction"Hanya karena kita menyembah Tuhan dengan satu huruf vokal yang berbeda. Cinta kita tak mewujud bahagia untuk kita." Bintang Aditya Anggara "Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap." Michael Olivia V...