part 2

172 87 30
                                    

Perbedaan keyakinan yang menjadi tembok penghalang bagi suatu hubungan.

Pagi ini, Oliv sedang berjalan menuju kelas Bintang dengan membawa satu kotak nasi goreng, pastilah bukan Oliv yang membuat nya.

"Tuhan, semoga kak Bintang mau nerima kotak nasi goreng pemberian Oliv," gumam Oliv.

Hingga sampai lah ia didepan pintu kelas nya Bintang, dengan segera Oliv membuka pintu itu, dan terlihatlah Sasha dan juga Auri yang sedang bersama Bintang.

Tanpa ragu Oliv berjalan mendekat kearah Bintang, namun disaat Oliv melangkah melewati Sasha dan Auri, dengan sengaja Sasha meletakan kaki nya hingga membuat Oliv tersungkur. Namun Oliv tak sedikit pun melepaskan kotak nasi goreng nya, walaupun hingga akhirnya ia akan terjatuh.

Tidak sesuai yang dibayangkan Oliv, dengan secepat seseorang menangkap tubuh mungil milik Oliv.

Oliv membuka matanya pelan pelan, berharap seseorang itu adalah Bintang. nyatanya tidak, yang memegang tubuh Oliv ialah Stevan, teman nya Bintang.

"Lo gapapa?," tanya Stevan kepada Oliv, Oliv menggeleng pelan, ia terlihat sedikit shok kali ini.

"Makasih ya kak Stev, udah nongolin Oliv, ini kotak nasi gorengnya buat kak Stevan aja," ujar Oliv menyodorkan kotak nasi goreng nya.

Oliv kecewa dengan Bintang, ia tidak ada niatan membantu Oliv sama sekali, bahkan Bintang melirik kearah lain, membuat hati Oliv sedikit nyeri.

"puji tuhan," Stevan mengucapkan puji syukurnya kepada Tuhan.

"Yaudah, kalo gitu Oliv mau kekelas dulu ya kak," ujar Oliv berjalan cepat menuju keluar kelas.

Matanya sudah merah, tenggorokan nya pun juga terasa kering, ingin rasanya ia menangis sejadi jadinya saat ini.

Banyak pasang mata yang menyapa Oliv, namun tidak dihiraukan oleh nya, Oliv berlari sekencang kencang nya menuju kelas. Hingga sampai lah ia di kelas nya. Oliv meletakan wajah nya diatas meja, dan mulai lah ia terisak.

"Liv lo kenapa?," tanya Emely ragu sambil melirik kearah Friska dan Grace.

"tadi Oliv mau ngasihin nasi goreng buat kak Bintang, tapi kaki Oliv disandung sama kak Sasha, hampir aja Oliv jatuh, tapi Oliv di selamatin sama kak Stevan. Amel tau gak? kak Stevan gak ada niatan buat bantuin Oliv, dia malah mandang kearah kak Sasha yang hiks lagi ketawa ," adu Oliv kepada Emely.

"Itu tandanya kak Bintang emang gak sayang sama lo Liv, lo gak ingat? Udah berapa kali kak Bintang nolak lo?. Ohh ayo lah Liv, lo sama kak Bintang gak akan pernah bersatu, ada tembok tinggi yang membatasi kalian. Lo tau itu apa? Keyakinan," tegas Emely kepada Oliv. Oliv terdiam sesaat. Mencerna maksud dari perkataan Emely.

"Tapi Oliv udah cinta banget sama kak Bintang," lirih Oliv kembali terisak.

"Lupain cinta lo, masih banyak laki laki lain yang mau sama lo," kesal Emely tidak terima Oliv diperlakukan seperti wanita murahan.

"Lo pilih Bintang atau kita?," tanya Friska membuat semua mata tertuju kepada nya. namun Oliv hanya diam tidak menggubris ucapan Friska.

"Gue kasih lo waktu hingga besok pagi," ujar Friska menarik tangan Emely dan Grace pergi keluar kelas.

🍑🍑🍑🍑🍑

Serpihan {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang