part 18

60 46 3
                                    

Menaruh harapan pada manusia adalah seni paling sederhana dalam menderita.

Oliv keluar dari mobil Grace, ia segera masuk kedalam rumah besarnya ini. Dimana tempat Oliv tumbuh dan dibesarkan penuh dengan kasih sayang dan kehangatan.


Oliv ingat betuh, bagaimana susah nya papa nya harus bekerja dan membanting tulang untuk menghidupi kebutuhannya. dan mamanya yang dulunya adalah tukang kue keliling.

Saat Oliv hendak melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju lantai dua, tiba tiba saja Kinan datang dan memanggilnya.

"Oliv dari mana?" tanya Kinan lembut, Oliv membuang mukanya kearah lain.

"Dari rumah temen," jawab Oliv sekenanya.

"Itu kenapa basah-basah?" tanya Kinan sembari mengusap baju Oliv.

"Kan diluar hujan," jawab Oliv dingin. Oliv berlalu meninggalkan Kinan yang menatapnya tulus.

"Nanti malam turun ya nak, buat makan malam!" seru Kinan, yang masih didengar jelas oleh Oliv.

Oliv melanjutkan saja langkahnya menaiki tangga, hingga sampailah Oliv didepan kamarnya. Oliv melangkah memasuki kamarnya.

🍑 🍑 🍑 🍑 🍑

Oliv dan Bintang tengah berjalan dikoridor sekolah, tidak seperti biasa, mereka berdua berjalan dengan bergandengan. Yang dulunya Bintang selalu jalan lebih cepat dari Oliv, sekarang Bintang berjalan menyamai langkahnya dengan Oliv.

Bintang masih bersikap dingin, namun tidak dengan Oliv, seluruh mata menatap kearah mereka. Oliv merasa sedikit canggung untuk berjalan bergandengan dengan Bintang.

Oliv tak mampu untuk menggambarkan bertapa bahagia nya dirinya saat ini, akhirnya keinginannya dan perjuangannya selama ini membuahkan hasil.

Bintang mengantarkan Oliv didepan kelasnya, disana sudah ada Emely dan Grace yang melihat mereka. terlihat Emely tidak menyukai Bintang, namun bagaimana lagi? mana mungkin Emely membiarkan Oliv sakit lagi.

"Sekolah yang pinter ya," ucap Bintang mengacak rambut Oliv. Oliv tak mampu menahan bahagianya, ia tersipu malu dengan sikap manis Bintang kepada dirinya.

"Piyu juga jangan ajak Oliv bolos lagi ya," ujar Oliv polos, dan diangguki oleh Bintang. Bintang pergi meninggalkan kelas Oliv.

Selepas kepergian Bintang, seolah sikap manis Bintang masib berbekas di hatinya, Oliv tersenyum sembringah.

"udah-udah. Bintang nya udah pergi, pr fisika udah selesai belum?" tanya Emely seolah mencibir Oliv.

"Ya-astaga Amel! Oliv belum ngerjain!! Gimana dong." Oliv kembali dengan Oliv sedia kala, seorang yang sangat panikan dan ceroboh.

"Nih," Emely memberikan buku nya dengan suka cita, membuat Oliv yang tadinya panik, sudah mulai tenang.

"Makasih Amel!! Oliv sayang banget sama Amel," pekik Oliv sembari memeluk dan mencium Emely.

"Iya iya buruan!," seru Emely dan diangguki oleh Oliv.

"Liv, lo udah pacaran sama Bintang?" tanya Grace disela-sela Oliv yang tengah menyalin tugas Emely.

"Ciee Grace kepo, sejak kapan Grace kepo sama urusan Oliv?" tanya Oliv sembari menggoda Grace.

"Apaan sih Liv." rajuk Grace menjauhkan dirinya dari Oliv. Oliv terkekeh melihat tingkah sahabatnya ini, Grace adalah tipikal bila digoda dia akan salah tingkah, walaupun yang menggodanya adalah wanita.

🍑 🍑 🍑 🍑 🍑

"Bintang!! Ini aku ada bawain nasi goreng, ini buatan aku lo," ucap Friska yang menghampiri Bintang di taman belakang sekolah.

"Gak makasih gue udah kenyang," jawab Bintang, walaupun nyatanya Bintang belum makan sama sekali.

"Kenapa sih? Padahal aku cuma mau niat baik sama kamu, kenapa kamu kaya gini sama aku? kamu kan bilang kalo kita bakalan jadi sahabat, aku janji kok sama kamu gak akan maksa kamu buat tunangan sama aku," ucap Friska. Bintang tertegun sejenak, Bintang masih ragu dengan perasaan Friska terhadapnya. "aku gak bohong kok," seolah mengerti arti tatapan Bintang terhadap dirinya, Friska kembali membuka suaranya.

"Oke, deal kita sahabat." ucap Bintang dan di angguki oleh Friska.

"Ya kita sahabat!" seru Friska dah kembali memberikan kotak nasi goreng itu.

"Yaudah gue coba ya," ucap Bintang dan diangguki oleh Friska.

Bintang menyuapkan sesendok nasi goreng kemulutnya, matanya melebar sempurna.

"Kenapa? Enak kan?" tanya Friska.

"Wah, ini lo yang masak?" tanya Bintang tak percaya, Friska mengangguk antusias. "gue gak nyangka ternyata lo bisa masak juga," lanjutnya.

"Yaudah habisin dong," ucap Friska, dan diangguki oleh Bintang.

🍑 🍑 🍑 🍑 🍑

Oliv dan Bintang sedang berjalan menelusuri Gramedia mereka berdua Tengah sibuk mencari buku fisika.

namun saat asik melihat melibat banyak buku di Gramedia mata Oliv tertuju kepada suatu novel.

buku itu berjudul Cinta beda agama diam-diam Oliv mengambil buku itu dan meletakkannya di keranjang.

Oliv berharap buku itu akan bisa mempermudah dirinya untuk belajar tentang memahami dan mentoleransi tentang pasangannya.

Bagaimana tidak, hubungan beda agama adalah hubungan yang sangat terlarang apalagi disini hubungan mereka masih seumur jagung. Mereka masih saling memiliki rasa canggung terhadap pasangannya.

cukup lama untuk mencari-cari buku, akhirnya Bintang menemukan juga buku yang dicarinya.  tidak hanya satu bintang juga mencari beberapa buku Sains. karena bintang juga menyukai yang berhungan dengan luar angkasa.

"udah?"  tanya Oliv sembari tersenyum kearah Bintang. seperti biasa dia hanya mengangguk datar.

Bintang sungguh tidak berubah, padahal Bintang adalah pacarnya Oliv. namun bintang tetap saja bertingkah dingin dan cuek terhadap Oliv.

bukan Oliv namanya, Jika dia mudah menyerah dan dia tidak suka dengan tatapan dingin dari bintang. malah sebaliknya, Oliv sangat menyukai sifat bintang yang dingin dan cuek ini.

Jika ditanya, kenapa Oliv menyukai Bintang? justru jawabannya tidak ada. karena apa? jika Bintang dikatakan ganteng, Maka sangat banyak di luar sana laki-laki yang ganteng dan bila dikatakan baik, juga masih banyak yang baik dan bila dikatakan Bintang kaya oleh tidak tahu dari awal kalau bintang itu adalah orang kaya.

Inikah yang dinamakan cinta itu buta? padahal bintang udah sering membuat Oliv terluka, berkali-kali Bintang buat Oliv kecewa dan bahkan Oliv pernah sampai ingin melepaskan Bintang, namun sayang rasa cinta Oliv begitu besar untuk Bintang.

🍑 🍑 🍑 🍑 🍑

Bintang mengantarkan Oliv sampai di depan rumah Oliv. begitu sampai dirumah, Oliv segera turun dan berlari masuk kedalam kamarnya, tanpa dia permisi dulu kepada Kinan dan juga Hendra yang tengah duduk di sofa.

Padahal mereka tinggal serumah, namun Oliv seperti tidak melihat mereka, setiap pagi pun Oliv langsung melangkahkan kakinya menuju keluar rumah, tanpa harus sarapan dan pamitan kepada orang tuanya.

tentu saja Kinan merasa hatinya sangat nyeri, melihat tingkah Oliv yang makin lama seperti tidak menghargai nya.

Kinan menyadari kesalahannya kepada Oliv yang tidak ingin mempunyai adik lagi, namun keegoisannya melampaui batas sehingga harus mempunyai anak lagi dan membuat hati Oliv meringis.

Bersambung...

jangan lupa votmen ya guys☺

Follow ig Virgietha.Shabilla

Dan liat trailer nya Di channel youtube :Queen Acha official

Serpihan {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang