Aku yang meminta mu pergi, tapi aku juga yang memintamu untuk kembali.
Seorang gadis terbangun dari koma nya setelah 2 bulan, tenggorokan nya terasa sangat kering, gadis itu melirik sekitar sepi tidak ada orang, gadis itu berhenti memikirkan itu ia snagat sangat haus sekarang.Gadis itu melirik kearah pintu, terlihat disana ada seorang anak kecil yang sedang memperhatikan nya, dengan bersusah payah Oliv mencoba melambaikan tangan kearah anak kecil itu. Anak kecil itu membuka pintu kemudian memasuki ruangan Oliv.
"Haus," lirih Oliv pelan, anak kecil itu mengangguk dan keluar.
Oliv menatap punggung anak kecil laki laki itu yang pergi meninggalkan nya. Tak lama anak laki laki itu kembali masuk dan memberikan nya sebotol air mineral kepada Oliv. Oliv tersenyum menerima sebotol air itu dan meneguk air pemberian anak laki laki itu
"Makasih ya," ucap Oliv tulus sekarang ia sudah merasa lega. anak itu mengangguk mengiyakan.
"Nama kamu siapa? Kenapa bisa ada disini? Orang tua kamu gak nyariin?"
"Nama aku Adam, umur ku 5 tahun, aku tinggal dipanti asuhan aku gak tau kenapa bisa sampai sini," jelas anak Adam "nama tante siapa?" Tanya Adam
"Oliv, tante janji habis ini tante bakalan anterin kamu lagi ke panti," ucap Oliv. Adam menggeleng pelan, ia tidak ingin kembali kepanti asuhan itu.
"Kenapa sayang?" Ujar Oliv lembut dan memegang wajah Adam.
"Adam suka dijahatin sama temen temen, Adam mau tinggal sama tante boleh gak?" Oliv tersentuh mendengar ucapan Adam, gadis itu tersenyum dan mengangguk pertanda iya.
--serpihan--
Dua hari sudah berlalu kini Oliv sudah diperbolehkan kan untuk pulang, Oliv membawa Adam keapartemennya untuk sementara Adam dan Oliv akan tinggal di apartemen milik Oliv yang dibelikan oleh oma nya.
Sampai sekarang belum ada seorang pun yang tau kalau Oliv sudah tidak lagi berada dirumah sakit, untuk saat ini Oliv pastinya harus berusaha mati matian untuk menghidupi Adam.
Oliv tidak menyewa asisten rumah tangga, bahkan ia juga tidak mempunyai mobil. Hanya saja uang tabungan nya dulu yang harus ia hemat hemat menjelang ia mempunyai pekerjaan.
Untungnya Adam bukan lah anak yang susah diatur, Adam bahkan bersedia membantu Oliv untuk menyapu rumah dan menyuci piring yang membuat Oliv sangatlah menyayangi Adam.
"Adam boleh manggil tante Bunda gak? Soal nya tante mirip sama bunda nya Adam," ujar Adam memelas.
"Adam, dengerin tante. Tante tuh gak pantes buat jadi Bunda nya Adam," Adam memanyunkan bibir nya, Adam melihat sosok Oliv yang memiliki sifat yang sama seperti bunda nya.
"Tapi Adam pengen tante.. Adam kangen sama Bunda, tapi sayangnya Bunda udah meninggal," Oliv memeluk erat anak laki laki di hadapan nya ini. Tak tega rasanya untuk menolak keinginannya.
"Boleh ya bunda?" Oliv mengganggukan kepalanya pertanda menginyakan.
---serpihan---
"Lo bilang Oliv koma dirumah sakit, tapi mana? Oliv bahkan gak ada dirumah sakit ini," Reynan Menarik kerah baju Bintang.
"Oliv dimana! Lo jangan coba main main sama gue!" Bentak Reynan terdengar keras.
"Dua hari yang lalu gue masih sama Oliv disini bang, lo tenang dulu," jelas Bintang.
"Tapi mana? Bukti nya Oliv gak ada!" Geram Rey.
"Udah Rey udah, kalo misalnya Oliv gak ada disini mungkin Oliv udah ada dirumah sekarang," ucap Kinan. Tangan Rey perlahan mulai melonggar dari kerah baju Bintang.
Rey berjalan mendahului kedua orang tuanya, pria itu bergegas meninggalkan rumah sakit. yang ada dalam pikirannya saat ini adalah Oliv, ia benar benar ingin tau keadaan gadis cantik itu sekarang.
Rey melajukan mobil nya diatas rata rata, ia sudah tidak perduli lagi dengan keramaian kota Jakarta. Perasaan bersalahnya kepada Oliv seolah lebih penting dari keselamatan nya.
30 menit lamanya Rey melajukan mobilnya, akhirnya pria itu telah sampai dikediaman nya, terlihat satpam dengan ligat membukakan gerbang untuk Reynan.
"Pak? Oliv udah pulang kan?" Tanya Rey sebelum memasuki rumah nya.
"Non Oliv? Non Oliv udah dua bulan lebih gak pulang mas," jawabnya.
"Gimana ceritanya gak ada dirumah? Tadi saya udah kerumah sakit lo pak, dan Oliv gak ada disana!"
Satpam itu hanya diam, pasalnya Oliv emang tidak pernah pulang selama 2 bulan sejak kecelakaan yang menewaskan Christine. Tidak ada yang memberi tau Rey tentang kecelakaan itu. Keluarga Christine seolah menutupi.
Rey memasuki Rumah nya, keadaan rumah itu seperti sudah lama tidak dihuni, debu dimana mana, gelap dan tidak ada tanda tanda Oliv berada didalam sana.
"OLIV-! KAMU DIMANA?" tidak ada jawaban, Rey berjalan menuju kamar Oliv, pintunya terbuka tidak ada seorang pun disana.
Keadaan kamar itu sangat berantakan, bercak darah yang sudah mengering dimana mana. Apa Mungkin Oliv mengalami Selfharm? Batin nya.
Horeee up juga akhirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan {On Going}
Ficțiune adolescenți"Hanya karena kita menyembah Tuhan dengan satu huruf vokal yang berbeda. Cinta kita tak mewujud bahagia untuk kita." Bintang Aditya Anggara "Aku terlalu haus kasih sayang, perhatian, hingga aku lupa bagaimana harusnya aku bersikap." Michael Olivia V...