part 29

29 17 2
                                    

Aku tidak tau sejak kapan aku mencintai mu,
Sejak kapan aku mulai tertarik padamu,
Dan sejak kapan aku mulai menangis karna mu.


Grace keluar dari ruang rawat inap Oliv, seketika seorang wanita tengah berdiri dihadapannya, dengan wajah datar.

"Lo jengukin Oliv?" Grace hanya bisa mengangguk lemah.

"Shit! Udah berapa kali gue bilang sama lo! Jauhi Oliv!" Bentak gadis itu.

"Tapi gue gak bisa, gue merasa bersalah sama Oliv! trus maksud lo apa gitu ngancam gue buat jauhi Oliv sedangkan lo malah milih dekat sama Oliv!" Ujar nya. Gadis itu tersenyum licik kepada Grace.

"Lo gak perlu tau, siap siap besok disekolah," ancam gadis itu dan beranjak pergi meninggalkan Grace.

--serpihan--

Grace berjalan memasuki lorong sekolah, namun tidak seperti biasanya, semua siswa menatap nya dengan sinis, dan ada juga yang berbisik. Perasaan Grace mulai tidak enak, tiba tiba tangan Grace ditarik oleh seorang gadis menuju belakang perpustakaan.

"Jelasin sama gue tentang isu yang beredar disekolah saat ini," ucap Friska dan diangguki oleh Emely.

"Isu apa?" Grace bingung dengan semua ini, apa dia hanya di prank? Tapi hari ini dia tidak ulang tahun.

"Apa bener kalo lo adalah anak dari tuan Herman? ayahnya Stevan?"tanya Friska. Deg seketika Grace jadi ingat ucapan gadis itu kemarin sore.

"Jawab Grace! Jangan diem aja, bener kan?" Tanya Friska masih tidak percaya. Grace hanya mengangguk pasrah dia tidak mungkin berkata tidak. Karna semua orang sudah tau sekarang.

"Waw gila sih, gak sia sia gue temenan ama lo," kagum Friska. Grace tercengang dengan ucapan Friska.

"Maksud lo apa?"

"Ya iyalah gak sia sia, yakali gue mau temenan sama orang biasa biasa aja. Lo harus tau ni ya, alasan gue musuhi Oliv tuh bukan karna dia pacar Bintang, tapi karna dia tuh miskin," sarkas Friska.

"Gila ya lo, lo pikir gue mau gitu temenan sama lo?" Grace pergi meninggalkan Friska.

Perasaan Grace bercampur aduk, dia tidak bisa membayangkan jika nanti dia bertemu dengan Stevan, atau malah Stevan yang akan marah kepadanya.

Grace berjalan kekelasnya, kali ini Grace tidak lewat depan, dia sengaja lewat belakang agar ia tidak terlalu gemas jika harus berpapasan dengan siswa siswi lain nya.

Sial nya Grace malah bertemu dengan Stevan di belakang kelas, hingga membuat jantung nya berdegup kencang. padahal Grace sengaja ingin menjauhi Stevan, tapi nyatanya nasib baik tidak berpihak kepadanya.

"Udah gue duga lo bakalan lewat belakang," Grace tersentak seketika.

"Maksud lo apa ha? Nyebarin berita yang gak bener di sekolah? Lo pikir semua orang bakalan muji lo gitu? Ha?" Ucap Marah Stevan.

"Tapi itu bukan berita gak bener!" Teriak Grace.

"Lo benci sama gue? Gak gini caranya! Lo mau jatuhin keluarga gue? Gak gini juga anjing!" Maki Stevan diwajah Grace.

"Gue gak ada niatan buat jatuhin keluarga lo! Tapi ini Fakta!" Stevan benar benar sudah sangat emosi, ia memutuskan untuk pergi dan meninggalkan Grace.

Grace terduduk lemah di lorong belakang kelas, kakinya serasa menjadi jelly. Grace menyesal telah datang kesekolah, Grace mencoba berdiri. Grace memutuskan untuk tidak ikut belajar hari ini, berita tentang ia adalah anak hasil hubungan gelap dari ibunya dan Herman sudah menyebar.

Herman bukan lah orang biasa, hal ini bisa merusak reputasinya sebagai seorang CEO yang disegani oleh banyak orang, belum lagi Helena selaku istri sah Herman dan ibu dari Stevan yang seorang pengacara.

Grace memutuskan untuk tidak sekolah dengan kata lain bolos. Dengan nekat gadis itu berjalan keparkiran mobil siswa dan membawa pergi mobil nya dari perkarangan sekolah.

Semua siswa siswi yang ada disana membicarakannya, dan ada juga yang perilaku bodoh amat. Grace benar benar malu dibuatnya.

Sekarang Grace sudah keluar dari perkarangan sekolah, ia tidak tau harus kemana. Grace tau ini semua tidak benar, lari dari masalah tidak akan membuat masalah nya itu selesai.

Grace yakin cepat atau lambat ia akan dipanggil dan disidang di sekolah nya akan isu ini, karna keluarga Stevan adalah salah satu pihak yang sangat berperan penting untuk sekolah ini.

"Grace harus ngapain tuhan!" Frustasinya.

--serpihan--

Sudah hampir 3 jam Grace berkeliling kota menggunakan mobil sedan nya, jam sudah menunjukan pukul 11 siang. Grace memarkirkan mobil di sebuah supermarket untuk membeli beberapa cemilan dan minuman.

Grace memasuki supermarket itu menggunakan Masker, bisa saja mereka semua mengenali Grace, pasalnya foto Grace sudah tersebar di mana mana membuat ia harus menguatkan mental nya agar tidak terpancing.

Setelahnya Grace membeli cemilan itu, dia segera membayar menggunakan kartu kredit pemberian sang ayah. Namun saat ingin membayarnya tiba tiba saja kartu Kredit nya sudah di blokir. Beruntungnya ia masih mempunyai uang kas dan langsung membayarnya.

"Kenapa hidup gue seketika jadi gini sih njirr!" Umpat Grace sembari menutup keras pintu mobil nya.

"Tuhan apa ini juga salah satu cara mu agar Grace menjadi anak yang baik?" Grace masih mengingat nya, ayahnya selalu mengajarkan nya arti kesabaran, Grace diajarkan menjadi anak yang baik sejak kecil, tapi entah kenapa Grace tiba tiba saja membuat dosa yang sangat besar.

Hewooo Author up lagi nih!!!

Jangan lupa kasih semangat buat Grace😁😁

Serpihan {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang