part 22

40 25 5
                                    

Terkadang aku harus menjadi egois, agar aku dapat memilikimu


Sore yang dingin dan langit yang sedang diguyur oleh rintikan hujan. sama hal nya yang tengah dirasakan oleh Oliv, tangis nya sudah mulai reda dipelukan Bintang sang kekasih, namun isakan masih terdengar di bibirnya.

"Liv?" Bintang melepaskan pelukan nya, Oliv mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Bintang.

"Udah adzan. gue mau shalat Asar, lo gapapa ditinggal?" tanya Bintang sedikit ragu. Oliv menggeleng lemah, tak rela rasa nya harus ditinggalkan oleh Bintang.

"Liv, gue cuma shalat sebentar kok, lo tunggu aja ya. Jangan kemana mana," ujar Bintang lembut dan tulus.

"Tapi kakak janji ya jangan lama lama?" tanya Oliv memastikan.

"Iya sayang." ujar Bintang mampu membuat hati Oliv kian tenang.

Perlahan Bintang makin menjauh, Oliv menatap sendu punggung Bintang yang perlahan hilang dari pandangan nya.

Tidak disangka bahwa pria dingin yang selama ini ia kejar kejar bahkan sekarang jadi pelindung untuk nya, walaupun Oliv harus menjadi egois hanya karna ingin mendapatkan Bintang.

🍑🍑🍑🍑🍑

Setelah selesai Shalat Asar, Bintang melanjutkan langkah nya menuju tempat Oliv, yang ada dipikiran nya saat ini adalah Oliv. Bintang tidak ingin membiarkan wanitanya sendiri dan berlarut dalam kesedihan.

namun harapan Oliv untuk bertemu Bintang harus pupus, sebuah panggilan telfon masuk di layar ponsel Bintang, yang harus membuat Bintang mengurungkan niatnya menuju tempat Oliv.

Friska
Bintang tolong aku!
Perut aku sakit, kayanya asam
Lambung aku kambuh deh:(

Entah setan apa yang telah merasuki Bintang, ia melupakan wanitanya yang tengah berlarut dalam kesedihan, ia memilih untuk mengantarkan Friska kerumah sakit dari pada menemui Oliv yang notabennya adalah pacar nya sendiri.

Bintang melajukan mobil nya membelah kota jakarta, entah kenapa ada rasa khawatir dihatinya kepada Friska.

"halo Fris, gimana? Masih sakit? Tunggu gue 10 menit ya, gue lagi di jalan,"

'Iya, kamu hati hati ya, jangan ngebut ngebut,' jawab Friska dari seberang sana.

🍑 🍑 🍑 🍑 🍑

10 menit berlalu, mobil Bintang sudah terparkir sempurna di rumah mewah kebesaran keluarga Sanjaya.

Dengan langkah terburu buru, Bintang memasuki rumah mewah itu untuk menemui Friska.

"ayo kerumah sakit, biar gue anter!" seru Bintang dan diangguki oleh Friska.

Mereka berdua berjalan memasuki mobil milik Bintang. bahkan Bintang sudah lupa bahwa ia telah melupakan gadisnya yang sedari tadi sibuk menghubungi nya namun diacuh kan oleh Bintang.

"Kenapa gak minta Angga aja yang nganterin lo?" tanya Bintang mulai membuka suara.

"bang Angga lagi sama temen temen nya, aku gak enak kalo harus ganggu bang Angga," jawab nya.

Serpihan {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang