Typo itu bonus ya guys. Salahin nih keyboardnya yg rada-rada.
•
•
•Seojun terbangun dari tidurnya saat cahaya matahari menelusup masuk melewati celah Ventilasi, menusuk kedalam matanya yang semula tertutup dengan rapat. Seojun mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan pandangannya yang memburam. Setelah jelas, Seojun menatap sekitarnya dan mengernyit saat melihat ruangan asing yang ditempati olehnya kini. Seketika Seojun terbelalak saat mengingat kejadian semalam, dimana dirinya dan Suho melakukan hubungan intim yang seharusnya tidak mereka lakukan.
Seojun memundurkan tubuhnya hingga ke sudut ranjang. Tangannya menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya yang terdapat banyak bercak merah karena tanda yang dibuat oleh Suho. Seojun mulai terisak pelan mengingat kejadian semalam, dimana kesuciannya direnggut paksa oleh Suho. Sungguh, Seojun merasa harga dirinya diinjak-injak oleh Suho.
"Hiks kau bodoh! Sungguh, dirimu bodoh sekali Han Seojun! Eomma maafkan Seojun hiks." Ucap Seojun.
Suho membuka matanya saat pendengarannya menangkap suara tangisan seseorang. Diliriknya sosok Seojun yang menangis dengan kepala menunduk dan seluruh tubuh tertutupi oleh selimut. Suho memandanh Seojun dengan datar, seperti tidak melakukan kesalahan apapun pada lelaki manis itu. Suho beranjak dari atas tempat tidur, mengambil pakaiannya dan memakainya dengan santai.
Seojun memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya dan menatap Suho dengan mata sembab miliknya. Suho sama sekali tak memperdulikan atensi Seojun disana. Suho seolah tidak pernah menganggap Seojun ada disana dan kejadian semalam tidak pernah dilakukannya bersama Seojun.
"Suho, kamu mau kemana?" Tanya Seojun pelan namun masih bisa didengar oleh Suho.
Suho hanya menatap Seojun sekilas, "Memangnya apa urusanmu? Terserahku ingin pergi kemana!" Ucap Suho sarkas.
Seojun terkejut mendengar nada sarkas dari mulut Suho. Berbeda dengan semalam yang selalu berkata dengan lembut padanya.
"T-tapi..."
"Anggap saja kita tidak pernah bertemu dan melakukan hal apapun! Jika kau berani membuka mulut dan mengatakan yang sejujurnya, maka akan kupastikan masa depanmu akan hancur." Ancam Suho lalu berjalan keluar kamar tanpa peduli jika Seojun kembali menangis disana.
Seojun kecewa pada Suho. Setelah apa yang dilakukan oleh Suho padanya, lelaki tampan itu dengan seenaknya menyuruhnya untuk melupakan kejadian semalam dan menganggap kejadian itu tidak pernah terjadi diantara keduanya. Bagaimana Seojun bisa melupakan itu semua dengan mudah seperti permintaan Suho padanya?
Seojun berusaha beranjak dari atas tempat tidur dengan perlahan karena bagian bawahnya terasa sangat sakit dan perih akibat perbuatan kasar Suho semalam. Suho sangat kasar menggempur dirinya semalam hingga pagi menjelang. Seojun mengambil pakaian miliknya dengan susah payah dan memakainya dengan perlahan agar tidak langsung bergesekan dengan holenya yang lecet dan sedikit mengeluarkan darah.
Seojun menghapus kasar airmatanya lalu berjalan keluar setelah memakai seluruh pakaiannya. Club ini sangat sepi, tidak ramai seperti semalam. Sekarang Seojun tidak tau harus pergi kemana. Ia hanya mengikuti kemana langkah kakinya melangkah.
***
Suho membuka pintu kamarnya lalu membanting tubuh lelahnya keatas tempat tidur tanpa rasa bersalah sedikit pun pada Seojun. Tangannya meraih ponselnya yang tadi ia lemparkan keatas ranjang. Jemarinya bergerak lincah diatas layar ponsel tersebut, mencari nomor sang kekasih untuk melepas rindu. Suho memang sengaja meniduri Seojun karena ingin membuat lelaki manis itu jera karena perbuatannya. Suho tidak suka jika Seojun terus memberikan makanan dan minuman kedalam lokernya tanpa seijinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand || Suho x Seojun✔
General FictionHappy Reading. Terkadang cinta selalu disalahkan karena suatu hal, padahal sesungguhnya cinta tidak pernah salah. Senyum bukan berarti bahagia. Tertawa bukan berarti senang. Semua itu dilakukan untuk menutupi luka dan kesedihan yang ada. Sama halny...