Seojun berjalan tanpa tujuan. Ia hanya mengikuti kemana kakinya akan membawanya pergi. Airmatanya tidak berhenti menetes sejak tadi, ditambah dengan isakkan kecil dari bibirnya. Dunia Seojun benar-benar hancur sekarang. Meskipun hatinya sakit, tapi ia harus melepas Suho untuk menjalani hidup yang lebih baik bersama orang lain. Seojun menghentikan langkahnya disebuah halte bus.
Seojun mengeluarkan ponselnya, menghidupkan benda pipih itu. Banyak notif pesan dan panggilan tidak terjawab dari Suho dan kedua sahabatnya. Seojun ingin bersikap egois, memiliki Suho seutuhnya, tapi ia bisa apa sekarang? Dirinya hanya akan menjadi benalu dalam hidup Suho dan menyusahkan laki-laki itu. Mencintai tidak harus memiliki, dan Seojun melakukan kata-kata itu. Ia mencintai Suho, tapi ia sadar bahwa dirinya tidak pantas bersanding dengan laki-laki seperti Suho.
Pikiran Seojun kembali berputar pada kejadian kemarin sore, dimana dirinya berniat untuk membeli bahan makanan. Seojun tanpa sengaja bertemu dengan Tn. Lee dijalan dan berakhir keduanya mengobrol disebuah cafe didekat sana.
Flashback.
Seojun menutup pintu Apartment Suho lalu keluar dari area Apartement, tujuannya adalah supermarket terdekat untuk membeli beberapa bahan makanan yang telah habis. Seojun memutuskan untuk berjalan kaki sendirian, mengabaikan suara bising kendaraan. Awalnya Suho sudah menawarkan diri untuk menemani Seojun, tapi pemuda itu menolak dan memilih untuk pergi sendirian.
Seojun berhenti didepan supermarket terdekat disana lalu membuka pintu dan segera masuk. Seojun mengambil beberapa bahan makanan untuk persediaan, mengabaikan tatapan beberapa temannya yang ternyata berada disana juga. Seojun kemudian mendorong troli belanjaan miliknya menuju kasir dan segera membayar sebelum telinganya semakin panas karena mendengar perkataan teman-temannya yang menghina dirinya.
Seseorang memandang Seojun dari dalam sebuah mobil, memperhatikan setiap gerak-gerik pemuda itu sebelum akhirnya memilih untuk keluar dari dalam mobilnya.
"Han Seojun."
Langkah Seojun terhenti saat mendengar suara tegas yang terdengar tidak asing ditelinganya. Dengan ragu Seojun mengangkat kepalanya, pandangannya langsung bertabrakan dengan manik kelam seorang pria paru baya yang merupakan ayah Suho. Tatapan itu menyiratkan rasa tidak suka yang sangat kentara.
"Bisa kita bicara sebentar." Suara itu terdengar memerintah, bukan sebuah pertanyaan.
•••
Disinilah Seojun berada, disebuah cafe bersama Tn. Lee dihadapannya. Seojun menundukkan kepalanya, terlalu takut untuk membalas tatapan tajam Tn. Lee padanya. Seojun mengeratkan genggamannya pada plastik ditangannya.
"Jauhi Suho."
Hanya dua kata, namun mampu membuat Seojun terdiam seketika dan merasakan jantungnya seolah berhenti berdetak. Dunianya seakan runtuh seketika mendengar kata-kata itu keluar tanpa beban dari mulut Tn. Lee.
"Saya tidak ingin anak saya memiliki pasangan seperti mu. Nama baik keluarga saya bisa hancur dan masa depan Suho akan terancam karena kehadiranmu. Saya mohon jauhi Suho dan tinggalkan Suho selamanya. Saya ingin yang terbaik untuk kehidupan Suho. Saya mohon dengan terhormat, pergi sejauh mungkin dari anak saya." Kata-kata itu memang diucapkan dengan tenang, tapi mata itu menyiratkan emosi yang membara.
Seojun menatap Tn. Lee dengan mata berkaca-kaca miliknya, sederet kalimat itu mampu membuat dada Seojun terasa sangat sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand || Suho x Seojun✔
General FictionHappy Reading. Terkadang cinta selalu disalahkan karena suatu hal, padahal sesungguhnya cinta tidak pernah salah. Senyum bukan berarti bahagia. Tertawa bukan berarti senang. Semua itu dilakukan untuk menutupi luka dan kesedihan yang ada. Sama halny...