17

2K 288 29
                                    





Suho memandang sebuah surat ditangannya dengan sendu. Tubuhnya membeku seketika dan terduduk dilantai dengan pandangan kosong menatap dinding dihadapannya. Matanya mulai memanas hingga akhirnya airmata keluar dari kedua matanya, mengaliri kedua pipi putihnya tanpa bisa ia tahan lebih lama. Suho meremat kuat surat ditangannya, terlalu sulit untuk menerima jika Seojun pergi dari Apartment, meninggalkannya sendirian disana bersama sepi.

Tadi sore Seojun hanya pamit padanya untuk membeli beberapa bahan makanan dikulkas yang telah habis, tapi kenapa berakhir seperti ini. Seojun meninggalkannya sendirian tanpa sepengetahuannya dan meninggalkan sebuah surat perpisahan diatas meja nakas. Suho menyalahkan dirinya sendiri yang tertidur dengan nyenyak tanpa menyadari bahwa Seojun pergi meninggalkannya. Suho belum mengatakan perasaannya pada Seojun, belum mengucapkan kalimat cinta pada pemuda itu. Tapi kenapa Seojun pergi?

Suho meremat rambutnya karena frustasi. Semua ini kesalahannya. Seandainya ia tidak tertidur dan tetap terjaga, maka Seojun tidak akan pergi.

Maafkan aku pergi tanpa mengucapkan apapun padamu.

Ketika kau membaca surat ini, aku sudah pergi meninggalkan mu. Maaf karena pergi tanpa pamit padamu.

Setelah aku pergi, kau harus berjanji untuk menjalani hidup lebih baik bersama Jukyung. Jangan lupa untuk memperbaiki hubungan mu dengan ayahmu.

Jangan pernah mencariku, karena aku akan tetap berada di dekatmu, aku akan selalu ada didalam hatimu.

Jika aku tidak ada di dekatmu lagi, kumohon jaga dirimu baik-baik, jangan lupa makan, tidur tepat waktu. Kalau bisa, tolong lupakan aku.

Laki-laki sepertimu tidak pantas bersama ku yang kotor dan hina ini. Masih banyak orang yang jauh lebih baik dariku diluar sana, terutama Jukyung.

Jukyung mencintaimu, kuharap kau dapat mencintainya dan membahagiakannya. Jangan membuat Jukyung menangis.

Jadilah seorang anak yang baik untuk ayahmu. Meskipun dia pernah lupa akan kehadiranmu, tapi dia tetap ayahmu, orang tuamu. Jangan pernah menentang apapun keinginannya. Ayahmu hanya ingin yang terbaik untukmu.

Maaf karena tidak bisa bersama lebih lama, berada disisi mu lebih lama, dan mendampingimu lebih lama.

Aku ingin mengatakan sesuatu lewat surat ini.

Aku, Han Seojun mencintaimu, Lee Suho.

Perasaan ku padamu tidak akan pernah berubah.

Jangan pernah menangis, tersenyumlah dan jalani hari-hari mu seperti dulu, saat aku belum hadir dalam hidup mu.

I love you, Lee Suho

- Han Seojun -

"Bagaimana hidupku tanpa kehadiranmu, Seojun?" Lirihnya pelan.

Isi surat Seojun benar-benar meruntuhkan pertahanannya, menghancurkan harapannya selama ini, membuat luka baru dalam hatinya. Ini adalah mimpi paling buruk dalam hidup Suho. Tidak pernah terpikir olehnya jika Seojun akan pergi meninggalkannya sendirian.

•••

"Minggu depan kau harus bertunangan dengan Jukyung. Tidak ada bantahan, Lee Suho." Suara tegas sang ayah tidak ditanggapi oleh Suho. Pemuda itu memilih abai dan mendudukkan dirinya diatas sofa dalam keadaan kacau.

One Night Stand || Suho x Seojun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang