12

2.6K 359 58
                                    




"Dokter!!! Suster!!! Tolong kekasih saya!!!" Seorang namja berteriak dengan panik didepan rumah sakit dengan Seojun didalam gendongannya. Darah semakin banyak mengalir dari kepala Seojun.

Namja itu semakin panik dan khawatir karena almamater miliknya telah kotor karena terkena noda darah milik Seojun. Beberapa suster dan seorang dokter segera mendorong bankar menghampiri namja itu, bermaksud menyuruh namja itu meletakkan tubuh Seojun disana. Namja itu segera meletakkan Seojun disana.

Bankar tersebut lantas didorong dengan tergesa menuju ruang IGD. Namja itu berlari dengan tergesa menyusul bankar Seojun. Perasaan takut dan khawatir menyelimuti relung hatinya. Dirinya benar-benar takut akan kehilangan Seojun.

"Tunggu disini tuan, biarkan kami yang mengurus kekasih anda didalam." Ucap seorang suster menahan pergerakan namja itu untuk masuk kedalam ruangan.

Namja itu hanya mampu menunggu diluar ruangan sembari terus merapalkan doa untuk Seojun didalam sana. Sumpah demi apapun, jika terjadi sesuatu yang buruk pada Seojun, dirinya akan sangat merasa bersalah. Perasaan bersalah kembali menghantui, bayang-bayang kejadian itu kembali berputar. Dirinya benar-benar merasa bodoh dan tidak berguna saat ini.

Namja itu bergerak gelisah didepan ruangan, mengacak rambutnya frustasi dan berkali-kali menghela nafas kasar. Perasaannya semakin kacau balau karena memikirkan Seojun. Bagian kepala adalah bagian terpenting bagi tubuh manusia, lalu bagaimana jika terjadi sesuatu pada Seojun?

"Arghh! Bertahanlah untukku." Ucapnya lirih.

Namja itu adalah Suho, Lee Suho. Suho benar-benar khawatir dan panik saat melihat Seojun duduk bersandar dikoridor sekolah sambil memegang bagian kepalanya. Seojun kehilangan kesadarannya, tepat saat Suho berlari kearahnya dengan panik. Setelahnya, Suho segera membawa Seojun kerumah sakit untuk mendapat pertolongan secepatnya.

Suho terduduk dilantai dengan tubuh bersandar pada dinding. Tatapannya terlihat sendu, menatap lurus kearah pintu ruang IGD yang masih tertutup dengan rapat. Suho semakin khawatir, ini sudah terlalu lama Seojun didalam sana. Kenapa suster dan dokter belum ada yang keluar untuk memberitahu bagaimana kondisi Seojun saat ini?

"Tuhan.. kumohon selamatkan Seojun. Aku tau diriku adalah seorang manusia pendosa, tapi kumohon jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi pada Seojun. Aku berjanji akan selalu menjaganya, karena aku sadar bahwa..  aku telah jatuh cinta padanya." Suho mendongak, menatap langit-langit berwarna putih itu dengan sendu.

Mungkin ini sudah terlambat untuk mengungkapkan perasaannya pada Seojun setelah malam itu, tetapi Suho akan membuktikan perkataannya dan berusaha untuk meyakinkan Seojun jika dirinya benar-benar mencintai namja manis bermarga Han itu. Tentang Jukyung, Suho sudah hilang rasa terhadap perempuan yang hanya menginginkan hartanya itu. Sudah cukup selama ini Suho menjadi budak cinta.

Sekarang prioritas Suho adalah Seojunnya. Seojun lebih penting dari apapun. Dirinya harus meminta maaf pada Seojun hingga namja manis itu mau memaafkannya, tidak peduli seberat apa rintangan yang harus dihadapi olehnya. Maaf Seojun sangat penting untuknya. Suho menyesal telah mempermainkan Seojun malam itu dan meninggalkan Seojun begitu saja di Club malam itu. Pasti perasaan Seojun sangat hancur, tapi apa yang dilakukan oleh Suho? Meninggalkan Seojun sendirian disana tanpa rasa bersalah.

Tanpa sadar Suho mulai menangis, menyesali perbuatannya terhadap Seojun malam itu. Suho benar-benar menyesal telah berbuat hal itu pada Seojun. Biar bagaimana pun, Seojun memiliki perasaan dan dengan mudahnya Suho mempermainkan perasaan namja itu hingga akhirnya membuat namja itu membencinya. Suho sadar dirinya terlalu brengsek untuk malaikat seperti Seojun.

"Bertahanlah untukku, my love. Aku berjanji akan memperbaiki segalanya dan meminta maaf padamu. Jangan pernah tinggalkan aku." Ucap Suho.

' Cklek '

One Night Stand || Suho x Seojun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang