Hari ini Suho akan bertunangan dengan Jukyung. Pemuda itu terlihat sangat pasrah akan paksaan dari sang ayah. Berkali-kali Suho menolak, tapi Tn. Lee selalu memaksanya dan mengancam Suho hingga akhirnya Suho pasrah dan mengikuti keinginan sang ayah. Semuanya akan berakhir hari ini, benarkah?
Suho memandang dirinya dicermin, tersenyum miris meratapi nasibnya sendiri yang seperti ini. Dulu Suho memang begitu mencintai Jukyung karena perempuan itu sangat baik padanya dan terlihat begitu tulus, namun semuanya berubah begitu saja sejak perempuan itu mengubah penampilannya dan belajar menggunakan make-up agar dipandang baik oleh orang-orang. Suho tidak mengerti mengapa Jukyung melakukan itu, yang pasti perempuan itu ternyata hanya memanfaatkan dirinya selama ini. Hingga tanpa sadar rasa cinta Suho untuk Jukyung terkikis perlahan-lahan dan menghilang.
Sekarang hanya ada Seojun dihati Suho. Pemuda sederhana itu berhasil membuat Suho begitu mencintainya sampai takut akan kehilangan. Han Seojun, pemuda yang dulu sempat ia sia-siakan dan nodai karena menyukainya dan selalu memberikan bekal makanan dan minuman didalam lokernya, tapi sekarang menjadi satu-satunya orang yang paling dicintai dan disayanginya sampai kapanpun. Suho hanya ingin bersama Seojun dan membuat pemuda itu bahagia. Tapi mengapa takdir sangat hebat memutar balikkan semuanya menjadi seperti ini?
Seojun memilih pergi meninggalkannya untuk selamanya dan sekarang ia harus menerima pertunangan bersama Jukyung dengan terpaksa. Suho merasa sangat bodoh karena pasrah akan semuanya. Ia lelah dan memilih untuk mengikuti alur takdir. Meskipun hati dan pikirannya hanya ada Seojun dan selalu tertuju pada Seojun, tapi dirinya dengan terpaksa menerima semuanya tanpa bisa menolak.
"Seojun, kamu dimana? Kenapa kamu pergi meninggalkanku? Seharusnya kau tetap bersamaku agar aku tidak dipaksa untuk menerima pertunangan ini. Sekarang Jukyung menang karena kembali mendapatkan ku, tapi kamu dimana?" Suho berucap lirih. Suaranya terdengar pilu, ia begitu putus asa.
Ditinggal Seojun selama seminggu membuat kehidupan Suho berubah. Pemuda itu sering melewatkan jam makannya, sering begadang, bahkan jarang keluar rumah. Suho terlanjur mencintai Seojun hingga saat pemuda itu pergi, dunianya terasa hancur begitu saja.
"Jika nanti kita bertemu lagi, kuharap kamu tidak akan kecewa saat tahu bahwa aku telah menjadi milik orang lain."
•••
Disisi lain Seojun termenung sendirian didalam kamarnya. Paman Kim sedang bekerja dan Chorong harus bersekolah. Tiba-tiba Seojun memikirkan Suho. Dalam hati ia bertanya-tanya, bagaimana keadaan Suho saat ini? Apakah hubungan laki-laki itu dan ayahnya semakin membaik?
Semalam Seojun membaca salah satu artikel diponselnya. Artikel itu membahas tentang pertunangan antara Suho dan Jukyung yang akan diadakan hari ini disebuah gedung. Hatinya merasa begitu terluka dan sakit saat membaca artikel itu. Jika Suho dan Jukyung benar-benar bertunangan, itu tandanya tidak akan ada lagi harapan untuknya bersama Suho selamanya?
Kenyataan ini bergitu menyakitkan untuk diterima oleh Seojun. Apakah semuanya harus berakhir seperti ini?
"Kenapa mencintaimu harus sesakit ini? Jika aku bisa memutar waktu, aku akan memilih untuk tidak jatuh cinta padamu. Suho, maaf karena meninggalkan mu. Meskipun aku pergi dari hidupmu, tapi rasa ini akan tetap sama dan tidak akan pernah berubah. Semoga tanpaku, kau bisa bahagia bersama Jukyung." Seojun berucap sendu, siapapun yang mendengar perkataannya pasti akan merasakan sakit sepertinya.
Seojun hanya ingin dicintai dan mencintai seperti orang-orang kebanyakan. Jika orang tuanya tidak bisa memberikan cinta tulus mereka untuk Seojun, maka Seojun berharap agar Suho dapat memberikan cinta tulus kepadanya. Tapi sekarang ia harus berharap pada siapa? Semua orang yang dicintainya harus ia tinggalkan dengan terpaksa. Keputusannya memang salah karena melukai banyak orang, tapi ia melakukan ini demi kebaikan semua orang. Seojun tidak ingin membuat nama baik orang tuanya, Suho, dan sahabatnya hancur karena fitnah yang beredar dilingkungan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand || Suho x Seojun✔
General FictionHappy Reading. Terkadang cinta selalu disalahkan karena suatu hal, padahal sesungguhnya cinta tidak pernah salah. Senyum bukan berarti bahagia. Tertawa bukan berarti senang. Semua itu dilakukan untuk menutupi luka dan kesedihan yang ada. Sama halny...