13

2.4K 329 22
                                    




"Lihat saja, aku akan menghancurkanmu Han Seojun, apapun caranya. Berani menyentuh kekasihku, berarti mencari masalah denganku. Tunggu tanggal mainnya, Han Seojun sialan!"

Perempuan itu berjalan dengan tergesa keluar dari rumah sakit. Amarahnya memuncak saat mendengar obrolan antara Suho dan Jihyun dikantin rumah sakit. Ia menyalahkan Seojun yang telah membuat kekasihnya menjadi jauh darinya dan hubungannya menjadi merenggang. Karena Seojun, semuanya kacau dan hubungannya semakin terasa hambar dengan sang kekasih.

Salah satu tangannya merogoh saku roknya, mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Seketika senyumnya terbit, rencana jahat mulai terpikirkan olehnya untuk menghancurkan Seojun tanpa harus menyakiti lelaki itu. Setelah selesai, perempuan itu segera menyimpan kembali ponsel miliknya dan berjalan dengan senyum seringainya.

"Tunggu kehancuranmu sebentar lagi, Han Seojun." Ucapnya dengan penuh penekanan.

Perempuan itu adalah Lim Jukyung, kekasih dari seorang Lee Suho. Jukyung melihat semuanya, saat dimana Suho berlari dengan panik menghampiri Seojun dikoridor sekolah hingga kekasihnya itu membawa Seojun kerumah sakit dengan panik. Jukyung tidak bodoh untuk menyadari jika kekasihnya itu berubah dan telah hilang rasa padanya. Jukyung tidak rela jika Suho lebih memilih bersama Seojun daripada dirinya. Mereka telah menjalin kasih selama 2 tahun lamanya, Jukyung tidak ingin hubungannya dengan Suho kandas begitu saja.

Jukyung akan melakukan apapun untuk mempertahankan hubungannya, bahkan jika harus membunuh Seojun, Jukyung akan melakukannya dengan ikhlas. Katakanlah Jukyung terlalu terobsesi pada Suho, karena itu adalah kenyataannya. Jukyung tidak tau dirinya mencintai Suho atau hanya sekedar terobsesi pada lelaki tampan itu. Tapi yang pasti Jukyung tidak ikhlas jika ada orang lain yang mendekati Suhonya. Hanya dirinya yang boleh dekat dengn Suho.

•••

Suho masuk ruangan Seojun dengan sebuket bunga baby breath ditangannya. Bunga ditangannya diletakkan diatas nakas disamping bankar. Suho meletakkan tas sekolahnya disofa lalu menghampiri Seojun, mendudukkan dirinya dikursi samping bankar. Tangannya terangkat untuk mengusap kepala Seojun dengan pelan, berharap Seojun bisa merasakan sentuhan tangannya dialam bawa sadarnya.

"Hai, aku datang lagi kesini menemuimu. Kapan kau akan bangun? Ini sudah hari ketiga semenjak kau pingsan tidak sadarkan diri, tetapi kenapa kau belum membuka matamu? Aku rindu padamu, rindu dengan suaramu. Buka matamu dan lihat aku. Aku yakin kau mendengarkan aku, tapi kenapa masih betah menutup matamu? Tidak rindu padaku? Ah sepertinya tidak. Lalu, bagaimana dengan Jihyun? Dia merindukanmu, kau tidak rindu padanya?" Suho masih setia mengusap kepala Seojun, merasakan betapa lembutnya rambut Seojun bersentuhan dengan jemari tangannya.

Suho memaksa untuk tersenyum dan berkata dirinya baik-baik saja. Suho berharap Seojun mendengarnya dan mau membuka matanya kembali. Suho selalu berdoa untuk kebaikan Seojun, cintanya. Suho tidak peduli tentang apapun, karena sekarang prioritasnya hanyalah Seojun seorang. Suho hanya ingin Seojun membuka matanya dan memaafkan semua kesalahannya.

"Mungkin ini sudah terlambat untuk mengungkapkan perasaanku, tetapi aku benar-benar mencintaimu, Seojun. Tolong buka matamu dan dengarkan semua kata maaf dariku. Aku butuh maaf darimu, tidak ingin hal lainnya. Bagiku, kau adalah prioritas ku saat ini." Ucap Suho lalu mengecup kening Seojun dengan lama.

Suho kembali mendudukkan dirinya, menggenggam tangan kanan Seojun dengan erat. Suho berjanji akan selalu melindungi dan menjaga Seojun dari apapun mulai sekarang, tidak peduli jika nyawanya akan menjadi taruhannya. Seojun berhak bahagia dan Suho berjanji akan membuat Seojun bahagia, meskipun harus mengorbankan banyak hal termasuk nyawanya sendiri.

One Night Stand || Suho x Seojun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang