Malam ini Suho berniat untuk mengikuti balapan liar. Entah kenapa Suho ingin mengikuti balap liar, padahal biasanya ia akan pergi ke Club malam. Suho meliarkan pandangannya dan seketika pandangannya bertemu dengan Seojun yang berdiri diseberang sana. Suho terkejut melihat Seojun disana. Lelaki tampan itu menerobos barisan beberapa orang yang berdiri dipinggir jalan dan berlari mengejar Seojun.
Seojun berlari dengan tergesa menghindari Suho, membuat Jihyun menatapnya dengan bingung dan penuh tanya. Jihyun ingin mengejar Seojun, namun langkahnya terhenti saat melihat Suho. Jihyun tau siapa Suho karena kemarin malam Seojun sempat menceritakan tentang laki-laki bernama Lee Suho dan menunjukkan fotonya. Jihyun menahan pergelangan tangan Suho hingga Suho memberhentikan larinya.
"Jangan kejar Seojun. Biarkan dia sendirian saat ini. Jangan mengganggunya." Ucap Jihyun.
Suho menatap Jihyun dengan tajam. "Kenapa memangnya? Kau siapanya Seojun?! Lepaskan tanganmu dan biarkan aku mengejar Seojun sebelum tubuhmu hancur ditanganku." Suho menghempas kasar tangan Jihyun dan kembali mengejar Seojun yang telah menghilang dari pandangannya.
Sementara Seojun memeluk kedua lututnya dibalik sebuah pilar dengan penerangan remang-remang disana. Seojun tidak ingin melihat Suho apalagi bertemu dengan laki-laki itu untuk saat ini. Cukup tadi sore dirinya bertemu dengan Suho disekolah.
"Seojun! Kamu dimana?!" Suho melangkah dengan perlahan. Matanya menelisik sekitar guna mencari sosok Seojun dibantu dengan cahaya remang-remang.
Seojun menutup mulutnya rapat-rapat dan memundurkan langkahnya perlahan agar Suho tidak dapat melihatnya. Tapi seseorang lebih dulu menahan tangannya dan menariknya keluar darisana. Seojun memberontak dan berusaha melepaskan tangan Suho yang semakin kencang memegang tangannya. Suho tidak sebodoh itu untuk mengetahui jika Seojun bersembunyi disana. Jelas Suho tau, bayangan Seojun ada disana.
Suho menarik Seojun dan memaksa laki-laki itu untuk mengikutinya kedalam sebuah gang sempit yang temaram, hanya cahaya bulan yang menerangi keduanya didalam sana. Seojun mulai ketakutan saat Suho berjalan mendekatinya, langkahnya semakin mundur hingga menabrak dinding dibelakangnya. Entah kenapa setiap berhadapan dengan Suho, Seojun tidak sanggup berbuat apapun dan hanya terdiam.
"Jangan mendekat! Tetap diam disana atau aku akan memukulmu!" Ancam Seojun.
Suho lantas menghentikan langkahnya, "Kenapa? Aku hanya ingin berbicara denganmu." Ucap Suho.
"Ck! Menjauh dariku! Aku tidak ingin berbicara padamu!" Ucap Seojun kesal.
Seojun lantas mendorong tubuh Suho dengan kuat hingga lelaki tampan itu hampir kehilangan keseimbangannya. Seojun segera berlari dengan perasaan takut menghindari Suho, sebelum laki-laki dapat mengejarnya dan menahannya lagi. Seojun benar-benar membenci Suho atas kejadian malam itu, tapi hatinya tidak bisa berbohong jika dirinya masih mencintai Suho.
Seojun berlari menuju motor sport miliknya, tanpa memperdulikan Jihyun yang memanggil namanya beberapa kali. Jihyun menatap Seojun dengan khawatir, mau kemana sahabatnya itu? Jihyun ingin mengejar Seojun, namun pandangannya teralihkan pada sosok Suho yang berlari dengan tergesa menghampirinya. Jihyun ingin menghindar dari laki-laki yang kini berdiri dihadapannya, tapi Suho lebih dulu menahannya.
"Dimana Seojun?" Tanyanya.
Jihyun hanya menatap Suho dengan datar. "Aku tidak tau. Lebih baik jauhi sahabatku daripada kau semakin menyakitinya lebih dalam." Ucap Jihyun lalu beranjak pergi darisana.
Suho mengepalkan tangannya dengan erat. Entah kenapa Suho merasa aneh dengan perasaannya sendiri saat ini. Suho tidak ingin Seojun jauh darinya dan berkata kasar padanya. Suho ingin Seojun seperti dulu, bukan Seojun yang seperti sekarang. Suho tidak mengerti dengan perasaannya, yang pasti ia ingin bersama Seojun. Suho ingin maaf dari Seojun, tapi laki-laki berwajah manis itu sepertinya masih membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand || Suho x Seojun✔
General FictionHappy Reading. Terkadang cinta selalu disalahkan karena suatu hal, padahal sesungguhnya cinta tidak pernah salah. Senyum bukan berarti bahagia. Tertawa bukan berarti senang. Semua itu dilakukan untuk menutupi luka dan kesedihan yang ada. Sama halny...