Bagian - 14

583 70 6
                                    

Rombongan Bis dari SMA INTERNATIONAL NEO CULTURE TECHNOLOGY, akhirnya sampai ditujuan setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang. Mereka sampai tepat pukul tiga sore. Karena Bis mereka yang terlalu sering berhenti dan lalu lintas yang lumayan padat membuat jarak tempuh yang seharusnya hanya 3,5 jam malah jadi bertambah.

Banyak bentuk wajah yang terlihat saat ini, ada yang mengantuk, ada yang bahagia banget, ada yang biasa aja tapi seneng, dan ada juga yang males-malesan. Contohnya, Alea. Dia menyeret langkahnya turun dari Bis, terlihat seperti sangat terpaksa, ia benar-benar tidak berniat untuk ikut hal-hal seperti ini. Dibenak Alea pun sudah timbul tempat-tempat gelap yang akan ia jumpai nanti, terlebih lagi tempat kemahnya akan berada ditengah hutan.

"Kenapa sih osis bikin event nya yang kaya gini? Kenapa gak konser amal kaya tahun lalu? Atau apa kek gitu yang lain." monolog Alea. Gadis itu tidak berhenti menggerutu sejak tadi.

"Lo kenapa sih? Ngedumel aja dari tadi." tanya Ryujin.

"Gak tau, gak mood banget gue."

"Yaelah, dibawa santai aja Le."

Alea hanya mendengus pasrah, dan berjalan beriringan bersama Yeji dan Ryujin menuju sebuah tanah lapang, yang dimana sudah banyak para siswa dan siswi yang berbaris disana.

"Sini gue bawain," ucap Doyoung sambil mengambil alih tas Alea, secara tiba-tiba.

"Ih apaan sih? Lo udah kesusahan kaya gitu, gak usah lebay deh. Gue bisa bawa sendiri." ucap Alea, menarik kembali tas ranselnya dari Doyoung.

"Senyum."

"Males."

Doyoung mengulurkan tangannya, dan menarik paksa kedua sudut bibir Alea untuk tersenyum. "Kan gini enak diliatnya."

Entah kenapa Alea menjadi tertarik untuk tersenyum sekarang.

Disisi lain, Ryujin dan Yeji diam-diam mencuri pandang kearah dua sejoli itu.

"Lo ngerasa ada yang aneh gak sih sama mereka berdua?" tanya Ryujin, dengan suara berbisik.

"Iya, mereka keliatan tambah deket."

"Tumben cepet nangkep? Biasanya lo loading lama atau nggak jadi kang keong dulu, baru nangkep omongan gue?"

"Anjing lo. Tapi serius deh, gue dukung banget kalo Alea sama Doyoung."

"Iya lah gue juga setuju, Doyoung itu bisa dipercaya. Gak kaya Gafin."

Pembicaraan mereka harus selesai sampai disitu, karena kepala sekolah sudah memberi tahu lokasi kemah hari ini.

"Doy, tempatnya gak terlalu gelap kan?" tanya Alea.

"Nggak, tenang aja ada gue."

Oke, Alea percaya sama Doyoung sekarang.

"Yeji!"

Yang dipanggil itu Yeji, tapi entah kenapa Ryujin, Alea, dan Doyoung juga ikut menoleh kearah sumber suara. Bahkan dengan gerakan yang sangat kompak.

"Keenan?" seru Alea, Doyoung, dan Ryujin bersamaan.

"Nan? Kenapa?"

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang