Bagian - 1

3K 177 7
                                    

Nama, muka, sama mulut lo itu gak singkron banget. Nama lo bagus, Alea Ellouis. Muka lo, oke gue akuin cantik. tapi mulut lo gak banget, najis!
-Kim Doyoung-

•••

Kriing...

Bel istirahat pertama di SMA INTERNATIONAL NEO sudah dibunyikan, banyak siswa-siswi yang berhamburan keluar kelas dan pergi kekantin untuk mengisi perut mereka yang lapar, setelah melewati dua mata pelajaran pertama.

"Le, kayanya Doyoung mau nyamperin lo tuh." ucap Ryujin sambil menyenggol bahu seorang gadis yang akrab disapa Lea itu dengan dagu diarahkan kepada seorang Laki-Laki bertubuh tinggi yang sedang berjalan kearah mereka.

Sebut saja dia, Kim Doyoung.

Alea yang memang memiliki hubungan tidak baik dengan Laki-Laki bermarga Kim itu hanya menatapnya dengan tatapan sengit. "Ngapain lo kesini?"

"Kalo bukan karena disuruh sama Pak siwon buat nganter nih buku gue juga gak mau dan gak akan pernah mau kesini, apalagi ketemu sama lo!." ketus Doyoung.

Alea hanya memutar bola matanya, lalu menarik buku yang disodorkan oleh Doyoung untuknya.

"Makasih." ucap Alea tulus tapi ketus, dan Laki-Laki bermarga Kim itu langsung pergi begitu saja tanpa meninggalkan sepatah katapun.

Alea hanya mendengus kesal sambil menatap kepergian Doyoung, sesekali ia juga berniat untuk memukul kepala Laki-laki itu dari belakang. Tapi Ryujin menahannya.

"Lo tau gak sih, kalo lo sama Doyoung itu sama?"

"Dih, ngaco lo ya? Kelamin gue sama Doyoung aja udah jelas beda. Apanya yang sama, Ryujin?"

"Nih ya, Alea sayang. Listen me, kalian berdua itu aslinya sama. Cuma cara kalian mandang satu sama lain aja yang beda. Lo bilang kalo Doyoung itu ketus, judes atau apalah, padahal tanpa lo sadari, lo juga begitu. Dan Doyoung bilang lo itu cewek paling pelit senyum seantero sekolah, padahal dia juga gak tau kalo dia lebih parah dari lo. Ngerti kan maksud gue?" jelas Ryujin, tapi tidak mendapat ekspresi apapun dari Alea.

"Nggak. Gue laper, mau ke kantin. Lo mau ikut gak?"

Ryujin menghela nafas berat, lalu memilih untuk mengangguk dan berjalan beriringan bersama Alea menuju kantin sekolah. Sahabatnya itu memang keras kepala sejak kecil.

"Lo cari bangku aja sana, gue yang pesen." kata Ryujin, Alea hanya mengangguk lalu pergi mencari bangku kosong untuk mereka duduki.

Selagi Ryujin memesan makanan, Alea hanya duduk sambil memainkan ponselnya.

"Dor!!."

Alea yang terkejut hanya memejamkan matanya, sambil mengelus dada dan mendengus kesal. "Lo kenapa suka banget ngagetin orang sih, Ji!!."

Yeji, sahabat Ryujin dan Alea sejak mereka duduk dibangku sekolah dasar. Mereka memang terlihat sangat akrab dan sulit dipisahkan, tapi kenyataan menghalangi kedekatan mereka. Yeji harus dipisahkan dari dua sahabatnya, dengan perbedaan kelas yang sebenarnya hanya berjarak tiga langkah dari kelas mereka masing-masing. Alias, kelas Alea dan Ryujin bersebelahan dengan kelas Yeji.

"Hehe, maaf Le. Ryujin kemana?"

"Lagi pesen makanan."

"Yah, pasti gue gak dipesenin?"

"Ya mana gue sama Ryujin tau, gue kira lo sibuk osis. Kan biasanya gitu." jawab Alea, sambil tetap memainkan ponselnya.

"Maklum Le, osis lagi mau bikin event tahunan. Udah gitu waketos juga lagi dirawat, jadinya tugas waketos dikasih ke gue semua sama Kak Yuta."

"Sibuk boleh, tapi lo juga harus perhatiin kesehatan lo Ji. Gue jarang liat lo makan akhir-akhir ini, kalo lo sampe sakit gue gak segan buat ngehajar Yuta sampe bonyok."

"Iya Alea, jangan galak-galak ah. Yaudah, Kalo gitu gue nyusul Ryujin dulu ya?"

"Yaudah sana."

Suara derapan kaki Alea berhasil memenuhi koridor sekolah yang sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara derapan kaki Alea berhasil memenuhi koridor sekolah yang sepi. Siswa-siswi yang lain sudah kembali memasuki kelas mereka masing-masing untuk memulai pelajaran berikutnya. Alea yang merasa bosan dikelasnya yang saat ini sedang tidak ada guru, memilih untuk pergi keperpustakaan.

"Hai Le, Freeclass?" tanya Jaehyun, Laki-laki yang menjabat sebagai anggota osis dan sedang mendapat tugas untuk menjaga perpustakaan hari ini.

Sekaligus, Laki-laki yang selama ini Alea sukai diam-diam. Bahkan kedua sahabatnya pun tidak tahu bahwa Alea menyukai Laki-laki berlesung pipi itu.

"Iya." jawab Alea, dengan senyum tipis yang terukir dibibirnya. Alea bukan tipe cewek yang suka terang-terangan dengan perasaannya. Dia lebih suka diam, dan mengagumi dari jauh.

Alea beralih menatap laki-laki yang berdiri disebelah Jaehyun, dengan tatapan sinis.

Doyoung, Laki-laki yang awalnya tengah sibuk membereskan beberapa tumpukan buku, seketika menoleh kearah Alea. Sebenarnya sedari tadi ia sadar bahwa Alea memasuki perpustakaan, tapi memang dasarnya mereka tidak memiliki hubungan baik, Jadi mereka hanya saling melempar tatapan sinis satu sama lain.

Alea mengambil kursi dekat jendela yang langsung mengarah ke halaman belakang sekolah yang luas, "Lo gak rapat osis, Jae?" tanya Alea membuka suara.

Jaehyun yang diberi pertanyaan, hanya menggeleng sambil tersenyum. "Nggak, Le. Kan gue udah dapet tugas lain."

"Oh," respon Alea singkat, lalu kembali ke aktifitas membacanya.

Alea terus membaca lembaran demi lembaran buku Biologi yang ada ditangannya, sampai tidak sadar bahwa sedari tadi ada dua laki-laki yang memperhatikannya.

Doyoung, dan Jaehyun.

"Menurut lo Alea tuh gimana sih, Doy?"

"Ya yang kaya lo liat sekarang aja. ketus, judes, jarang senyum, sombong, sok cantik."

"Tapi menurut gue dia beneran cantik sih, dan gak sombong juga. Walaupun tiga sifat lain yang lo sebutin tadi itu emang fakta dari seorang Alea Ellouis."

Alea yang kini mulai sadar kalau ada dua Laki-laki yang membicarakannya sedari tadi hanya mendengus kesal, "Kalo mau ngomongin gue disini aja. Dua kursi didepan gue kosong kok." ucap Alea, yang membuat Doyoung dan Jaehyun tergagap.

"Gak gitu, Le." kata Jaehyun, sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Eh Alea, gue udah lama ya mau ngomong begini sama lo. Nama, muka, sama mulut lo itu gak singkron banget! Nama lo bagus, Alea Ellouis. Muka lo, oke gue akuin cantik. tapi mulut lo gak banget, najis!."

"Lo gak punya kaca dirumah ya?" ucap Alea, lalu pergi begitu saja. Sengaja ia menubrukkan bahunya kepada bahu Doyoung untuk melampiaskan sedikit kekesalannya pada Laki-laki bermarga Kim itu.

Jaehyun yang sedari tadi memperhatikan keduanya hanya memijat pelipis sambil menghela nafas berat.

•••

Terimakasih udah baca, semoga suka!!
Vote + coment kalo kalian suka!

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang