Bagian - 21

528 57 3
                                    

Rencana Alea ingin bangun siang hari ini ternyata gagal, karena sepupu jauhnya datang bersama adiknya, Biru.

"SENNA!! BISA DIEM GAK SIH!" teriak Biru saat Senna, sepupu jauhnya tidak berhenti melompat-lompat diatas sofa.

"Makanya ayo kita main! Kamu jangan nonton Tv terus, Biru!"

Alea yang berada diantara mereka hanya diam sambil memijat pelipisnya, kepalanya terasa cenat-cenut karena dua gadis dihadapannya selalu berteriak saat bicara.

"Bisa gak sih kalian tuh kalo ngomong biasa aja, gak usah teriak-teriak?!" ucap Alea, membuat keduanya diam seketika.

"Maaf Kak Ale, tapi Senna nya nyebelin banget."

"Kok jadi aku sih, Ru!"

Alea yang semakin merasa pusing, pun akhrinya memilih untuk beranjak pergi dari sana menuju dapur guna mencari cemilan sekaligus menghindari perdebatan adik dan sepupunya yang sudah diprediksi tidak akan berakhir sampai kapanpun.

"Kamu gak keluar sama pacar, Le?" ucap sang Bunda, yang baru saja memasuki dapur sambil membawa dua piring kotor bekas Biru dan Senna makan tadi.

"Ngga, Doyoung sibuk."

Ayah dan Bundanya memang sudah mengetahui tentang hubungan Alea dengan Doyoung.

"Kamu mau temenin bunda gak?"

"Temenin kemana?"

"Ke supermarket, banyak kebutuhan dapur yang udah abis."

"Yaudah ayo, sekarang aja. Tapi plis banget ya Bun, jangan ajak Senna sama Biru. Aku pusing."

Bundanya terkekeh pelan sambil mengangguk, "Iya nggak, kita jalan lewat pintu belakang aja. Kamu bilang dulu sama Pak Darmo, mobilnya siapin didepan gerbang biar kita gampang kaburnya."

"Siap, Bun."

Alea berlari kekamarnya untuk mengambil ponsel guna menghubungi Pak Darmo sekaligus mengganti bajunya.

Setelah selesai, Alea langsung menuruni anak tangga dengan terburu-buru.

"Kak Ale mau kemana?"

Alea mendadak menghentikan langkahnya, "K-ke anu... ke rumah Kak Doyoung."

"Oh, pacaran?"

"Iya, yaudah ya dadah!" ucap Alea, sedikit gemetar.

"Aku nitip beliin yupi ya!"

"Aku juga Kak!"

"Sama cemilan yang lain juga ya!"

"Iya-iya!"

Alea langsung berlari menyusul sang Bunda yang sudah berada di mobil, "Ayo Bun—Doy?!"

"Kenapa?"

"Kok jadi lo? Bunda mana?"

"Bunda pergi sama Ibu ke supermarket, naik mobil gue."

"Hah?? Terus lo ngapain dimobil Bunda?"

"Ngajak lo jalan-jalan."

"Jalan-jalan, kemana?"

"Ada deh."

"Bukannya lo bilang, lo lagi sibuk ngurusin berkas osis?"

"Udah selesai."

"Kok cepet?"

"Kan gue pinter, jadinya cepet."

"Sombong!"

Doyoung terkekeh sambil mengusap pelan kepala Alea sebentar, lalu melajukan mobilnya ke suatu tempat dimana ia sangat yakin kalau Alea akan menyukai tempat itu.

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang