Bagian - 16

538 70 6
                                    

Sekarang pukul 06.25 pagi.

Udara diluar sangat dingin, bahkan Alea yang sudah memakai jaket dibalut selimut tebal pun masih merasa kedinginan. Gadis itu menggeliat tidak nyaman, "Dingin banget si anjir." gerutu Alea, sambil menarik selimut tebalnya sampai batas leher.

Tidak lama, ia merasa ada seseorang yang masuk kedalam tendanya. Tapi mata Alea terlalu berat untuk melihat orang itu dengan jelas.

"Siapa lo?" tanya Alea dengan suara paraunya.

"Gue. bangun lo, udah pagi juga."

Alea diam sebentar untuk berpikir, tanpa mau membuka matanya sedikitpun.

"Doyoung?"

"Hm."

Alea diam lagi, tapi sedetik berikutnya ia terkejut dan langsung mendudukan diri secara tiba-tiba.

"Melek dulu, Le."

Alea memang belum membuka matanya, jujur dia masih sangat mengantuk saat ini. Karena semalam ia harus menemani Ryujin yang terbangun jam dua belas malam, sampai jam 3 pagi.

"Gue ngantuk banget, Doy." ucap Alea, yang langsung menyandarkan diri dibahu Doyoung.

"Nih, minum dulu."

Alea membuka matanya sedikit, "Apaan?"

"Susu."

Dengan sangat terpaksa Alea membuka matanya, dan menerima gelas yang sebelumnya dipegang sama Doyoung. "Makasih." ucap Alea, langsung menenggak susu yang dibawa Doyoung itu.

"Lo tidur jam berapa semalem?"

"Jam 3 pagi."

"Kok? Bukannya lo balik ke tenda itu jam 9, dan lo janji sama gue buat langsung tidur?"

"Iya, gue emang niatnya mau langsung tidur. Tapi, pas gue masuk Ryujin baru bangun, dan dia minta ditemenin sebentar."

Doyoung hanya menghela nafas, sambil mengelus kepala Alea. "Yaudah kalo lo masih ngantuk, tidur aja lagi."

"Nggak, gue udah seger gara-gara liat lo."

Doyoung tertawa pelan, karena takut membangunkan dua teman Alea yang masih tertidur lelap. "Lo lagi gombalin gue?"

"Iya."

"Belajar dari mana?"

"Doyoung suhu."

Tawa Doyoung meledak seketika, "Apaan sih lo masih pagi udah ngelawak aja."

"Berisik anjing." ucap Ryujin, yang masih memejamkan matanya.

Doyoung jadi diam seketika, begitupun dengan Alea. "Ikut gue yuk?"

"Kemana?"

"Tadi gue nemu tempat bagus banget, dan gue yakin lo pasti suka sama tempatnya."

"Yaudah, Ayo!" Alea langsung bangkit dari duduknya, dan meninggalkan susu yang masih sisa setengah gelas itu dipojok tenda. Supaya gak ketendang sama Ryujin ataupun Yeji.

Doyoung dan Alea berjalan menaiki sebuah bukit yang tidak terlalu jauh dari area perkemahannya, dari sana Alea bisa melihat pemandangan yang sangat indah. Bahkan Alea sampai tidak bisa berhenti berkata 'Wah'.

"Wah gila bagus banget!" pekik Alea, saat melihat hijaunya kebun teh dari atas sana.

Doyoung melirik sekilas kearah gadisnya itu, sambil tersenyum simpul. "Lo suka?"

"Suka, banget!"

"Kalo sama gue, suka gak?"

Alea mulai menatao Doyoung dengan sangat lekat, dan tangannya menangkup wajah laki-laki itu. "Kalo gue gak suka sama lo, gak sayang sama lo, gue gak akan nerima lo kemarin Doy."

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang