Bagian - 19

527 59 9
                                    

Malam hari, Alea terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari, Alea terbangun dari tidurnya. Ia tidak mendapati Doyoung didekatnya, melainkan Ryujin dan Yeji yang sedang memakan mie instan, sambil menonton drama korea.

"Loh, udah balik?" tanya Alea, yang langsung mendudukan diri sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Iya. Phobia lo kambuh lagi ya?" tanya Yeji, yang langsung diberi anggukan oleh Alea.

"Lo laper gak? Makan sini." ajak Ryujin, namun Alea menjawabnya dengan gelengan.

"Gue ke toilet sebentar ya."

"Mau gue temenin?" tanya Ryujin.

"Gak usah, gue bisa sendiri kok."

Kalau untuk sekedar ke toiket Alea masih berani, karena jalan menuju kesana pun tidak gelap sama sekali. Lagi pula ini masih pukul delapan malam, pasti masih banyak siswa atau siswi yang duduk-duduk santai didekat sana.

Alea keluar dari tendanya, dan berpapasan dengan Doyoung yang kebetulan sedang lewat, "Mau kemana?"

"Toilet."

"Sendiri?"

"Iya."

"Gak takut?"

Alea menghela napas, sambil tersenyum kearah Doyoung. Tangannya bergerak untuk menangkup wajah laki-laki itu, "Lo liat kesana deh." ucap Alea, sambil mengarahkan wajah Doyoung kearah saung besar didekat toilet.

"Banyak anak-anak kan?"

"Iya, tapi kan—"

"Gak usah khawatir ya, gue cuma ke toilet kok."

Doyoung memilih untuk menganggukkan kepalanya dan membiarkan Alea pergi begitu saja. Setelah itu, ia beranjak pergi kearah tenda Yuta, dan Taeyong, karena mereka berdua membutuhkan bantuannya segera.

Disisi lain Alea baru saja menuntaskan panggilan alamnya, dan hendak keluar. Namun, entah kenapa pintunya sangat sulit dibuka, meskipun ia sudah membuka kuncinya dari dalam.

Mungkin memang rusak, pikir Alea yang berusaha tetap tenang. 

Tapi, tidak lama setelah itu lampu kamar mandi mati dan membuat Alea semakin panik. Dia terus mencoba membuka pintu kamar mandi itu, sambil berteriak. Berharap ada yang mendengarnya. Tapi sayang, tidak ada satupun orang yang mendengar teriakannya.

Dada Alea mendadak sesak, didalam sana benar-benar gelap bahkan pasokan udara didalam sana juga semakin menipis karena ketiadaannya fentilasi udara.

"TOLONG SIAPAPUN BUKAIN PINTUNYA!!" teriak Alea histeris, dia benar-benar takut sampai rasanya ingin mati. Bayangan-bayangan menyeramkan mulai muncul dikepalanya, kepalanya juga semakin pusing karena disana benar-benar gelap dan sesak. Keringat dingin mulai membasahi keningnya, kaki dan tangannya juga mulai bergetar hebat.

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang