Bagian - 27

615 57 13
                                    

Alea tengah berdiri dikoridor utama sambil mengobrol dengan Ryujin dan Yeji, karena kelas mereka ada pemeriksaan barang hilang. Dari tempatnya berdiri sekarang, Alea melihat Qila yang sedang berdiri tidak jauh darinya sambil memeluk lengan Doyoung.

"Ngapain diliatin sih, Le." ucap Ryujin, sambil berdiri dihadapan Alea.

"Gue gak ngeliatin dia berdua anjir." bohong Alea.

"Alea!" panggil Jaehyun, dari ujung koridor.

Alea yang dipanggil, tapi ada banyak yang menoleh. Terutama Doyoung, Qila, Ryujin, dan Yeji.

"Njir, gue manggil Alea doang kali."

"Kenapa Jae?"

"Gue mau ngomong sebentar."

Jaehyun menarik lengan Alea menuju halaman belakang sekolah, Alea sendiri hanya pasrah dan mengikuti langkah besar Jaehyun.

"Ngomong apa?"

"Lusa Qila mau balik ke New York, ini kesempatan kita buat mulai rencananya, gimana?"

Mereka memang sudah mendiskusikan hal ini kemarin, semuanya memang sudah setuju. Walaupun awalnya mereka sempat cek-cok dengan Ryujin yang tidak suka dengan rencananya.

"Ya gue sih oke-oke aja."

"Yaudah nanti gue kabarin Doyoung, lo kabarin Yeji sama Ryujin."

"Iya."

Mereka memutuskan untuk kembali ke kelas, karena pemeriksaan telah usai. Si pelaku juga sudah dibawa keruang bimbingan konseling.

"Lusa kita mulai rencananya." bisik Alea pada Yeji dan juga Ryujin, sebelum mereka berpisah dipersimpangan koridor.

"Oke!"

Alea langsung menarik lengan Ryujin untuk bergegas ke-kelas. Namun, tetiba saja Doyoung menarik tangannya membuat Alea langsung mengurungkan niatnya untuk kembali ke kelas.

"Gue mau ngomong sebentar sama Alea." ucap Doyoung, saat ditatap Ryujin dengan tatapan tajam.

"Ck! Yaudah sana! Jangan lama-lama!"

"Iya."

Ryujin melepaskan genggaman tangan Alea, dan memutuskan untuk jalan lebih dulu menuju kelas.

"Ngomong apaan?"

Doyoung tidak menjawab sama sekali, melainkan langsung membawa Alea kedalam dekapannya. "Gue kangen banget sama lo, kangen kaya gini sama lo."

"Kan bisa sama Qila."

"Beda."

"Berarti udah pernah?"

"Dia yg peluk gue duluan, gue gak pernah."

"Kenapa?"

"Karena gue cuma mau lo."

"Waktu itu maunya Qila, gimana sih labil lo."

"Iya, gue salah pilih ternyata." ucap Doyoung sambil mengelus surai hitam milik Alea, yang masih didalam dekapannya.

"Gue juga kangen sama lo." kini Alea melingkarkan lengannya dipinggang Doyoung. Membalas pelukan laki-laki itu tak kalah eratnya.

"Balik sama gue ya?"

"Sekarang?"

"Iya, backstreet dulu tapi."

"Nggak ah, ntar lo milih Qila lagi. Percuma."

"Gak akan pernah gue milih dia lagi, Alea."

"Masa?"

"Kalo lo pacar gue, udah gue cium lo disini."

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang