Bagian - 23

488 55 19
                                    

Alea berlari kekelasnya, ia tidak menangis sama sekali. Bahkan dadanya sudah tidak sesak seperti sebelumnya. Yang Alea rasakan sekarang itu cuma kecewa, dan tidak mengerti dengan keadaan sekelilingnya, apalagi jalan pikir Doyoung. Dia benar-benar tidak habis pikir, kalau Doyoung bisa sebodoh itu.

"Le." panggil Yeji, saat Alea ingin masuk kedalam kelasnya.

"Ryujin mana?"

"Gak tau, tadi si bilangnya mau ke toilet."

Alea hanya ber-oh, lalu mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam kelas.

"Lo gak mau cerita?"

"Gue yakin lo sama Ryujin udah tau, Ji."

Yeji bungkam.

"Terus habis ini lo mau ngapain?"

"Ya gak ngapa-ngapain, kaya biasa aja. Emang kenapa? Lo pikir gue habis putus kaya gini, langsung uring-uringan, mogok makan, gak mau keluar dari kamar, gitu? Yaelah, nyusahin diri sendiri aja. Udah ah, gue mau tidur." ucap Alea, langsung masuk kedalam kelasnya dan meninggalkan Yeji seorang diri.

"Gue tau lo gak baik-baik aja, Alea."

•••

Disisi lain, Ryujin tengah berjalan dengan tergesa-gesa menuju kelas Doyoung. Tangannya terkepal kuat, dan wajahnya merah karena menahan marah.

"Jin, kamu teh ngapain disini?" tanya Haechan, saat Ryujin sudah tiba didepan kelas Doyoung.

"Minggir lo."

Ryujin langsung menerobos Haechan, dan masuk kedalam kelas Doyoung. Matanya mengedar keseluruh penjuru kelas, guna mencari keberadaan Doyoung. Tapi sayangnya ia tidak menemukan Doyoung berada disana.

"Doyoung mana?!"

"Gak tau, urang teh dari tadi disini. Gak liat Doyoung."

Ryujin mendengus kesal, dan beranjak ke suatu tempat yang sudah bisa dipastikan kalau Doyoung ada disana.

Rooftop sekolah.

Ryujin menyeringai kala ia melihat pemandangan dihadapannya, Qila yang memeluk Doyoung dengan sangat erat.

"Gue sebagai sahabat Alea ikut kecewa sama lo, Doy. Gue kira lo bisa dipercaya, gak kaya Gafin. Eh ternyata sama aja." ucap Ryujin, sambil tertawa remeh.

Doyoung dan Qila sama-sama terkejut dengan kehadiran Ryujin disana.

"Ryujin?"

"Kenapa? Kaget?."

Doyoung menatap tak suka kearah Ryujin, "Lo gak ada hak buat ikut campur urusan gue, Ryujin."

"Oh udah pasti gue punya hak dong, gue sahabat Alea. Lo lupa?"

"Mau lo apa sih?" tanya Doyoung.

"Tonjok muka lo lah."

Wajah Qila mendadak pucat, saat Ryujin menatapnya.

"Qil, gue dibawain bekal sama nyokap udang saus tiram, lo mau gak? Gue kenyang banget soalnya."

"Ryujin!" bentak Doyoung.

ALEA || KIM DOYOUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang