25

935 96 6
                                    

Tap

Tap

Tap

Suara derap langkah kaki seseorang menggema di jalanan rumah sakit, dia berlari sekuat tenaga dan tidak perduli kalau harus menabrak orang di depan nya, dia terus berlari menuju ruang rawat 302.

Brak

suara pintu terbuka dengan kasar Menampilkan seseorang dengan nafas yang terengah - engah, keringat mengalir di wajahnya bahkan  baju nya pun terlihat sedikit basah oleh keringat.

Terukir senyuman di bibirnya, tapi mata nya berkaca kaca. Orang itu berjalan mendekati seseorang yang kini sedang terduduk lemas di ranjang pesakitan.

Grep

Orang itu langsung memeluk nya dengan erat, air matanya yang sedari tadi dia tahan sekarang keluar dengan sendiri nya.

"Kau bangun jin - kau bangun" kata jimin dengan suara gemetar menahan tangis.

Seokjin tersenyum, setelah nya dia melepaskan pelukan jimin perlahan.

"Hei ternyata kau sangat menyayangi ku ya? sampai menangis seperti ini hehe,
Kau takut kehilangan ku ya?" ledek seokjin dengan tawa kecil nya.

Ctak

Jimin menyentil kening seokjin dan melihat seokjin dengan kesal.

"Yak kenapa kau menyentil ku? lihat ini! apa kau lari ke rumah sakit sampai basah semua seperti ini? eoh!" tunjuk seokjin pada baju jimin yang basah karena keringat.

"Kau ini baru bangun sudah mengomel seperti ini, dasar cerewet "kesal jimin.

"Oh ya jim, kami harus ke kampus karna ada ujian. Kau bisa kan jaga seokjin?" kata jungkook dan jimin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Baiklah jim - jin kami pamit dulu ya, ingat jangan nakal dan jangan bandel! kau masih harus banyak istirahat agar cepat pulih" kata taehyung dan seokjin hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah nya, taehyung pergi dari sana di ikuti jungkook di belakang nya.

"Kau belum makan?"tanya jimin saat melihat makanan yang masih utuh di atas meja.

"Aku tidak lapar" - seokjin.

"Jangan bohong! kau sudah tidur selama seminggu bagaimana bisa kau tidak lapar? apa kau makan di mimpimu?" kesal jimin

"Aku memang makan selama ini? ini buktinya"ucap seokjin sambil menunjukan tangan nya yang terpasang infus.

"Itu berbeda bodoh, kau ini mau kupukul lagi ya!" jimin mengambil makanan di atas meja.

"Jim dimana joonie hyung? aku tidak melihatnya dari tadi? apa dia baik baik saja?" tanya seokjin.

Jimin langsung diam seraya menelan saliva nya, dia hanya mengaduk aduk makanan nya sambil memikirkan jawaban yang pas untuk seokjin.

"Kenapa kau diam saja? apa terjadi sesuatu dengan joonie hyung?" tebak seokjin, tapi jimin langsung menggeleng sebagai jawaban.

"Aah maaf aku sedang banyak fikiran" bohong jimin, setelah nya dia melihat seokjin dengan lekat.

"Ng.. joonie hyung baik baik saja - sangat baik baik saja, dia tidak sakit sedkitpun, kau tau kan seberapa kuat Namjoon hyung?" bohong jimin.

"Tentu saja joonie hyung itu kuat, dia kan hyung ku" kekeh seokjin. " oh ya, terus kemana dia? kenapa tidak datang?

"Apa joonie hyung sedang sibuk?" tanya seokjin lagi, membuat jimin harus berfikir lagi untuk mencari jawaban yang pas.

"Ng..joonie hyung keluar kota dan minggu depan baru pulang, jadi dia menitipkan adik nakalnya ini padaku" bohong jimin lagi.

Don't Go✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang