"Nona, saya tidak pernah mengganti resep obat anda." Ucap Dokter sambil melihat botol obat yang di berikan oleh Jimmy.
Jimmy mengerutkan keningnya, "Lalu siapa perawat yang memberikan obat ini kemarin?" gumam Jimmy.
Dokter menggelengkan kepala, "Saya tidak menyuruh perawat untuk memberikan resep baru kepada nona Cindy." Ucap Dokter lagi.
Jimmy menarik nafas panjang dan melirik Cindy yang sedang tertidur, "Berarti tadi ada perawat gadungan yang bekerja disini kemarin?" tanya Jimmy lagi.
"Saya tidak tahu." Ucap Dokter dan langsung membuang obat itu ke dalam tempat sampah.
Jimmy mengangguk, "Terima kasih dokter." Ucapnya, kemudian dokter pamit keluar, di ikuti dengan Jimmy di belakangnya.
Saat dokter menghilang dari pandangannya, Jimmy langsung memanggil Elan.
"Cek CCTV sekitar pukul 10-11 siang tadi di depan ruangan ini dan kasi saya informasi lengkap tentang perawat yang mengantar obat ke ruangan Cindy. Ambil gambarnya!" Perintah Jimmy dengan tegas kepada Elan.
Elan mengangguk mengerti dan langsung bergegas pergi melaksanakan perintah Jimmy. Sedangkan Jimmy duduk di samping Cindy dengan menahan kesal.
Cindy yang melihat Jimmy langsung mengelus bahu pria itu dengan lembut. Jimmy menoleh menatap Cindy yang kemudian memberikan senyum manisnya kepada pria itu.
"Tenanglah, aku baik-baik saja." Kata Cindy menenangkan Jimmy.
"Bagaimana aku bisa tenang, sedangkan hidupmu dalam ancaman!"
"Tapi saat ini aku baik-baik saja sayang." Ucap Cindy lagi kemudian mengecup lembut pundak Jimmy. Pria itu hanya bisa menarik nafas panjang mendengar ucapan Cindy.
Cindy kemudian mengelus dengan lembut lengan Jimmy, "Kau ingin punya anak?" tanya Cindy tiba-tiba.
Jimmy langsung menoleh kaget mendengar pertanyaan Cindy, "Anak?" tanyanya.
Cindy mengangguk, "Iya tentu saja anak." Jawab Cindy. Jimmy langsung menggaruk kepalanya dengan bingung.
"Kau belum siap untuk punya anak?"
"Hmm..Bukannya belum siap. Tapi ini masih terlalu dini untuk membicarakan anak?"
"Aku hanya bertanya, Kau ingin punya anak? Bukannya aku ingin meminta anak." Ucap Cindy dengan dingin.
"Iya tentu saja aku ingin punya anak tapi tidak segera. Bahkan setelah menikah denganmu nanti, aku masih ingin menunda untuk memiliki anak atau mungkin tidak memilikinya sama sekali." Kata Jimmy dengan yakin.
Cindy menatap Jimmy, tampak ada sedikit keterkejutan dimatanya, ia bahkan melepaskan tangannya dari bahu Jimmy. Suasana menjadi hening seketika.
Cindy menatap Jimmy dengan tatapan tajam, Jimmy yang menyadari suasana di antara mereka menjadi sangat dingin langsung kembali memegang tangan Cindy.
"Aku ingin menjadi seorang ibu yang baik dan itu impianku sejak dulu, bukan hanya sekedar menjadi seorang istri." Ucap Cindy, mata coklatnya kini berkaca-kaca.
"Hey... Bukan begitu maksudku..."Ucap Jimmy yang terus memegang tangan Cindy, ia bahkan kehilangan kata-kata untuk membalas perkataan Cindy.
"Kasi aku satu alasan yang tepat! kenapa kamu tidak ingin memiliki anak?" tanya Cindy.
Jimmy menarik tangan Cindy dan menciumnya dengan lembut, ia kemudian mengelus pipi wanita-nya itu.
"Dengar.. aku hanya tidak memiliki anak. Itu saja." Jawab Jimmy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Aggressive
General Fiction[HARAP BIJAK! 21+] Perusahaan bangkrut membuat orang tua Cindy Austin berhutang besar kepada seorang pengusaha kaya raya bernama Jimmy Alexandro. Dia adalah seorang pria yang terkenal kejam dan sombong. Orang tua Cindy menawarkan Cindy sebagai jamin...