Bab 12

8.8K 296 13
                                    

Jimmy melangkahkan kaki dengan cepat menaiki tangga. Cindy mengikutinya dari belakang dengan wajah bingung.

Suasana diantara mereka menjadi canggung dan dingin. Cindy melihat Jimmy tanpa mengetuk pintu langsung memasuki kamar Evelyn.

Saat Cindy mendekati pintu itu, Jimmy malah menutup pintu itu tanpa memandang wajah Cindy. Cindy menarik nafas panjang.

Cindy menoleh ke belakang, tidak ada seorangpun dibelakangnya untuk dia bertanya tentang Evelyn.

"Apa perhatian antara teman harus sedekat ini?" Pikir Cindy.

Cindy memegang gagang pintu dan mencoba membukanya dengan pelan. Tapi tidak bisa, sepertinya Jimmy menguncinya dari dalam.

Cindy membuang nafas panjang. Cindy tersenyum kecut menatap pintu itu. Ia melepaskan pegangannya perlahan-lahan.

"Apa ada rahasia diantara mereka yang tidak boleh aku tau?" tanya Cindy lagi dalam hatinya.

Cindy memundurkan langkahnya pelan dan berjalan meninggalkan kamar Evelyn. Ia dengan bingung duduk disofa ruang tamu sambil memainkan jari-jarinya.

"Nona?" Panggil Zoya.

Cindy menoleh kepadanya,"Iya, ada apa?"tanya Cindy.

"Nona ingin makan atau minum sesuatu?" Tanyanya dengan sopan. Cindy tidak menjawab, ia hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Nona Evelyn sudah biasa disini sejak mereka SMA, tuan Jimmy sangat menyayangi nona Evelyn dan memberinya perhatian lebih. Jadi nona Cindy tidak perlu heran jika mereka bersama." Kata Zoya tiba-tiba, Cindy terdiam ia hanya menatap Zoya dengan bingung. Wanita itu hanya tersenyum.

"Kami semua dari dulu sangat menginginkan mereka bersama, mereka terlihat sangat cocok saat bersama. Nona Evelyn juga pintar memasak, ia akan jadi istri yang sempurna untuk Tuan Jimmy. Benarkan nona Cindy?" Tanya Zoya. Senyum wanita itu tidak seperti biasanya, kali ini terkesan misterius.

"Apa maksudmu Zoya?" Tanya Cindy heran.

"Saya tidak bermaksud apa-apa nona, saya dan pelayan lain hanya senang jika mereka bersama." Kata Zoya dengan santai.

"Jadi maksudmu kamu, kalian tidak suka jika Jimmy bersama dengan saya?" Tanya Cindy bingung.

Baru saja Zoya ingin membuka suara, Jimmy sudah hadir di tengah-tengah mereka. Zoya segera membungkukkan tubuhnya dan segera pamit dari mereka.

"Ada apa?" Tanya Jimmy.

"Tidak apa-apa," jawab Cindy berusaha tenang. Ia menatap Jimmy, pria itu terlihat tidak baik.

Cindy tersenyum seakan-akan semuanya baik-baik saja. "Sini duduk." Ajak Cindy. Ia menggeserkan sedikit badanya dan Jimmy duduk disampingnya.

"Bagaimana keadaan Evelyn?" Tanya Cindy.

Jimmy menarik nafas panjang, ia menyuruh Cindy untuk menggeserkan badannya lagi. Cindy menurutinya dan Jimmy langsung membaringkan kepalanya dipaha Cindy. Ia memejamkan matanya dengan santai di paha Cindy.

Cindy tersenyum sambil mengelus rambut Jimmy dengan sayang, "Dia baik-baik saja kan?" Tanya Cindy. Jimmy hanya menggangguk tanpa menjawab.

Cindy mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi. Jimmy seperti tidak ingin membahasnya. Cindy hanya mengelus rambutnya Jimmy dan menundukkan kepalanya mengecup bibir Jimmy.

Pria itu sedikit kaget dan membuka matanya, "sudah berani mencuri ciuman saat aku tidak melihat?" Tanya Jimmy. Cindy menggelengkan kepalanya.

Cindy tersenyum lalu memegang dagu Jimmy dan mencium bibir pria itu dengan lembut, dengan tenang ia melumat bibir Jimmy, pria itu dengan santainya membalas ciuman Cindy.

Mr AggressiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang