Bab 14

6.5K 185 8
                                    

"Zoya, aku sudah membuatkan sandwich terenak untuk Jimmy, bagaimana menurutmu?" tanya Evelyn pagi ini dengan sangat antusias. Perempuan itu sedang sibuk membuatkan sarapan untuk Jimmy pria yang ia cintai setengah mati.

Zoya tersenyum melihat Evelyn yang tersenyum bahagia dengan hasil sarapannya untuk Jimmy. Sambil menyiapkan beberapa cemilan untuk sarapan pagi ini ia menatap Evelyn , "Tuan Muda pasti akan sangat menyukai sandwich ini. Kau memang koki yang handal. Seharusnya banyak pria diluar sana yang sudah bertekuk lutut padamu Nona...Kau cantik dan juga sangat pintar soal dapur, Tuan muda sangat bodoh jika tidak bisa mencintai wanita seperti anda." Kata Zoya.

Evelyn tersenyum, "Walaupun diluar sana banyak pria yang mencoba mendapatkan hatiku, aku tidak akan pernah memberikannya. Hati ini..." ia memegang dadanya, "hanya milik Jimmy Alexandro seorang. Hanya untuk dia." Kata Evelyn. Para pegawai yang sedang sibuk di dapurpun tersenyum melihat tingkah manis Evelyn yang sedari lama menyukai Tuan muda mereka.

Evelyn duduk di depan meja bar sambil menikmati susu putih favoritnya.

***

Cindy menggeliat dibalik selimutnya dengan perlahan-lahan ia membuka matanya dan sedikit melihat ke arah tirai kamarnya, cahaya matahari mulai masuk malu-malu disela jendela kamarnya. Ia sedikit mengucek matanya dengan malas. Dan merasakan dibagian bawahnya sedikit perih dan tubuhnya terasa sedikit pegal. Cindy membalikkan badannya, ia mendapati Jimmy sedang menatapnya sambil tersenyum manis.

"Good Morning," gumam Jimmy.
Cindy tersipu malu, pipinya langsung memerah mengingat malam panas yang telah mereka lalui semalam. Cindy menarik sedikit selimutnya untuk menutup sedikit bagian dadanya.

"Good Morning," jawab Cindy malu-malu.

Jimmy tersenyum dan mengelus pipi Cindy dengan ibu jarinya. "Kenapa masih malu-malu hm? Aku sudah melihat seluruh tubuhmu semalam." tanya Jimmy.

Pipi Cindy langsung memerah, "Ah, tidak apa-aku hanya belum terbiasa." Jawab Cindy.

Jimmy Tersenyum, "Nanti kamu juga akan terbiasa." Kata Jimmy.

Cindy mengangguk sambil memeluk bantal gulingnya dan tersenyum malu-malu.

Jimmy menselipkan rambut Cindy ke belakang telinga, "Terima kasih sudah menjadikanku pria pertama yang menyentuhmu." Katanya dengan tulus.

Cindy tersenyum, "Iya... dan terima kasih juga sudah menyentuhku dengan sangat hati-hati." Jawab Cindy.

"Ini pengalaman pertamamu, jadi aku harus membuatnya sangat berkesan untukmu." Jimmy tersenyum lagi dan mendekatkan tubuhnya pada Cindy, perempuan itu sedikit kaget.

"Lagipula aku tidak ingin terburu-buru untuk melewati setiap inci tubuhmu. Aku benar-benar mengagumi setiap bagiannya. Kau sempurna untukku." Kata Jimmy dengan mesra dan memeluk tubuh Cindy.

Pria itu memegang pipi Cindy dan mengecup keningnya perempuan itu dengan mesra, "Ingat kau milikku Cindy." katanya.

Cindy memejamkan matanya menikmati ciuman Jimmy, "Aku akan selalu menjadi milikmu, Cindy." Jawab Cindy.

Jimmy melepaskan Ciumannya dan menatap Cindy, "Apa kamu lapar hm?" tanya Jimmy. Cindy mengangguk antusias. Aktifitas semalam membuatnya cukup lapar pagi ini.

"Tapi, apa kamu bisa berjalan?" tanya Jimmy sedikit khawatir mengingat kejadian semalam ia mengambil mahkota Cindy, pasti bagian bawahnya masih pergi.

"Iya, aku masih bisa berjalan." Jawab Cindy.

"Kamu yakin?"

"Iya." Jawab Cindy. Perempuan itu bangkit dan duduk di tempat tidurnya sambil menggulung rambutnya ke atas.

Mr AggressiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang