"Hoamm..." Cindy menguap lebar dan membuka matanya perlahan-lahan. Ia menurunkan selimut yang ia pakai lalu menatap jarum jam di dinding. Sudah pukul 10.00.
"Ah, aku telat bangun." Gumamnya malas. Perlahan-lahan ia menurunkan selimut yang ia pakai dan turun dari tempat tidurnya. Dengan malas Cindy berjalan ke arah kamar mandinya untuk mencuci muka dan menyikat giginya.
Tidak lama kemudian Cindy sudah selesai, ia mengerinkan wajah cantiknya dengan handuk bersih. Kemudian ia turun ke bawah untuk sarapan.
Saat Cindy menuruni tangga, ia melihat ada dua koper tas yang dibawa pria ke kamar tepat di samping kamar Jimmy. Cindy berhenti menatap kedua pria itu. Aneh. Cindy mengerutkan keningnya bingung, tidak mungkin Jimmy memiliki koper berwarna merah muda cerah seperti itu. Apa mungkin ada saudara Jimmy yang datang? Tapi, kenapa Jimmy tidak bicara ini dengannya?
Cindy menggelengkan kepala. Sudahlah, mungkin ada alasan untuk semua ini. Cindy akan menanyakannya nanti pada Jimmy.
Ia tersenyum kepada pelayan di rumah Jimmy. Mereka pun menyambut Cindy dengan ramah. Langkah kaki Cindy terhenti saat mendengar suara asing perempuan dari arah dapur.
Dengan perlahan-lahan Cindy masuk ke area dapur. Matanya terbelalak kaget, tapi ia langsung membuat dirinya biasa lagi melihat seorang perempuan asing cantik di dapur. Perempuan itu sedang sedang sibuk memasang dengan sangat cekatan, ia terlihat sangat profesional.
Apa dia juru masak baru dirumah ini? Apa Jimmy punya hobi baru, mencari koki baru yang cantik dirumah ini karena kokinya semua laki-laki?,Cindy menggelengkan kepalanya.
"Tolong lumuri daging ayamnya dengan bawang putih, garam dan juga merica bubuk. Terus celupkan di telur ya. Setelah itu goreng. Apinya jangan terlalu besar,"Kata perempuan itu kepada para koki dan mereka menurutinya. Cindy melihat zoya yang juga dari tadi sibuk membantu mereka memasak di dapur.
Cindy memberanikan diri mendekati area memasak. Ia berdiri tepat di depan perempuan itu yang masih sibuk dengan memasaknya.
"Ehmm permisi," sapa Cindy.
Perempuan itu mengangkat wajahnya, "Ah, kau pelayan disini juga? Silahkan ambil celemekmu." Kata perempuan itu yang seolah-olah tidak peduli. Cindy ingin membuka suaranya, tapi perempuan itu menatapnya lagi.
Perempuan itu mengerutkan keningnya, "Tidak mungkin kau pelayan dirumah ini." katanya.
"Kau siapa?" tanyanya.
"Harusnya aku yang bertanya. Kau siapa?"balas Cindy.
"Oh maaf," perempuan itu menghentikan aktivitasnya. Ia mencuci tangannya di wastafel, setelah itu mendekati Cindy.
"Saya, Evelin Steele. Saya tunangan Jimmy Alexandro. Kamu?" Ucap perempuan itu dengan manis.
Jeder!
Tubuh Cindy langsung menegang. Ia menatap perempuan itu cukup lama. Pikirannya kosong. Ia tidak bisa berpikir apapun.
"Jadi, apa maksudnya kemarin? Ia memintaku menjadi kekasihnya, tapi sekarang ada seorang gadis yang mengaku sebagai tunangannya." Tanya Cindy dalam hati. Ia terus menatap Evelin yang terlihat sangat cantik dengan bentuk tubuh yang bagus, rambut panjang berwarna coklat bergelombang dan memiliki lensa mata coklat yang indah, membuat pria mana saja mau menjadikannya kekasih.
Cindy menundukkan wajahnya, hatinya terasa sangat sakit. Ia ingin menangis tapi tidak bisa. Suasana tiba-tiba menjadi hening. Cindy mendengar ada bisik-bisik kecil dari pelayanan. Cindy mengangkat wajahnya. Evelin juga sudah merasa ada yang tidak beres di rumah ini.
"Hey, kau tidak apa-apa?" ucap Evelin membuyarkan lamunan Cindy.
Cindy menarik nafas panjang lalu menggelengkan kepalanya,"Aku Cindy Austin." Jawab Cindy singkat sambil tersenyum tipis menahan rasa sakit hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Aggressive
General Fiction[HARAP BIJAK! 21+] Perusahaan bangkrut membuat orang tua Cindy Austin berhutang besar kepada seorang pengusaha kaya raya bernama Jimmy Alexandro. Dia adalah seorang pria yang terkenal kejam dan sombong. Orang tua Cindy menawarkan Cindy sebagai jamin...