Bab 11

10.4K 307 6
                                    


Evelyn menarik nafas panjang menatap kosong hasil masakannya sendiri. Perasaannya masih tidak karuan. Jauh didalam lubuh hatinya ia menyayangi Jimmy lebih dari seorang sahabat.

Memang benar kalau persahabatan antara pria dan wanita itu mustahil jika salah satu tidak ada yang menyimpan rasa.

Itu yang Evelyn rasakan. Dia pikir ketika ia pulang kembali dan menemui Jimmy, dia bisa dengan mudah untuk mendekati pria itu. Bahkan mungkin status sahabat yang dilekatkan padanya bisa diubah menjadi kekasih.

Evelyn tersenyum miris. Ia menuangkan segelas air putih dan meminumnya.

Evelyn sedikit kaget saat sebuah tangan lembut menyentuh bahunya. Evelyn memutar tubuhnya menatap orang itu.

Zoya tersenyum tulus kepada Evelyn. "Aku tau apa yang kamu rasakan kepada Tuan Jimmy. Tatapanmu tadi terlihat jelas kalau kau terluka." Kata Zoya. Evelyn menghembuskan nafasnya dan meletakkan gelas ia pegang di meja dan duduk.

Evelyn orangnya tidak bisa berhobong atau menyembunyikan ekspresinya. Dia harap Jimmy tidak melihatnya karena tadi pria itu asik bermesraan dengan kekasihnya.

"Terkadang kita yang berjuang tapi orang lain yang hanya duduk diam tanpa melakukan apapun bisa menang." Kata Zoya.

Wanita itu duduk di depan Evelyn. "Aku akan membantumu nona. Aku tau kamu mencintai Tuan dengan tulus." katanya.

Evelyn kaget mendengar kata-kata Zoya. Wanita ini adalah tangan kepala asisten rumah tangga di rumah Jimmy. Tapi dia sudah cukup tau tentang Evelyn dan Jimmy yang sudah bersahabat lama.

"Apa kau yakin?" tanya Evelyn. Zoya tersenyum lalu mengangguk.

"Tapi bagaimana dengan Cindy? Bukankah kau juga berkerja untuknya?" tanya Evelyn lagi. Ia menatap Zoya tanpa berkedip.

Zoya menarik nafas panjang,"Saya memang bekerja disini untuk Tuan Jimmy dan saya juga membantu nona Cindy tapi bukan berarti saya bekerja untuknya. Dia gadis yang baik tapi dia disini hanya sebagai tahanan karena hutang keluarganya yang belum lunas pada Tuan Jimmy." Ucap Zoya.

Wanita itu menepuk pelan bahu Evelyn sambil tersenyum miring, "Cindy tidak ada apa-apanya denganmu, nona. " Kata Zoya.

Seketika perasaan Evelyn sedikit merasa lega tapi masih ada rasa bingung dan penasaran dengan kehadiran Cindy yang tiba-tiba dirumah jimmy. Tapi dia tadi mendengar juga kalau Cindy juga sudah menjadi kekasih Jimmy.

Evelyn tersenyum tipis dan meneguk minuman dihadapannya lagi. Dalam hati di berdoa agar dia dan Jimmy bisa lebih dari seorang teman.

"Baiklah, Terima kasih zoya. Aku mau ke atas dulu memanggil mereka untuk makan. " Kata Evelyn, lalu meninggalkan Zoya di dapur.
***
Langkah kaki cantik Evelyn perlahan-lahan mendekati kamar Cindy. Saat tepat berada di depan pintu kamar Cindy, Evelyn menghentikan langkah kakinya.

Dari luar terdengar samar-samar suara Jimmy dan Cindy sedang asik bercanda. Pintu kamar Cindy tidak di kunci rapat, dengan langkah pelan Cindy mendekati pintu itu dan dapat melihat dengan jelas interaksi antara Cindy dan Jimmy.

Sakit!
Itu yang Evelyn rasakan, ia menutup mulutnya melihat itu semua. Dadanya terasa sesak, dia tidak bisa melihat Jimmy dan Cindy tertawa bahagia bersama. Apalagi terlihat jelas Jimmy mencintai Cindy.

"Gadis itu! Kenapa kau kerusakan semuanya!! " teriak hati Evelyn.

Air matanya menetes saat melihat Jimmy memeluk tubuh Cindy dan menciumnya dengan mesra. Tidak kuat melihat itu semua Evelyn langsung melangkahkan kakinya menjauh.

Ia segera lari ke lantai bawah dan membuang semua makanan yang ia masak ke dalam tempat sampah sambil menangis. Para pegawai di rumah itu hanya bisa diam. Zoya coba mendekati Evelyn tapi perempuan itu terus membuang makanan itu sambil menangis.

Mr AggressiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang