Cindy POV
Aku pikir tinggal dengannya akan memberikan dampak buruk yang besar padaku. Tapi ternyata tidak. Dia cukup melindungiku dan meperlakukanku sebagai kesayangannya. Entahlah apakah perhatian yang dia berikan padaku sama dengan perhatian yang dia berikan pada jalangnya yang lain. Aku tidak tahu.
Aku memang belum terlalu banyak tahu dan kenal sifatnya. Tapi sedikit demi sedikit aku bisa tahu. Kalau amarah, ke egoisan yang dia berikan hanya itu menutupi rasa kesepiannya. Dia hanya butuh seseorang untuk menemaninya. Mungkin itu alasan dia mempermainkan para jalangnya.
Aku tersenyum melihat gelang anyaman berwarna hitam dipergelangan tanganku. Aku senang karena dia juga punya gelang yang sama denganku. Dia bilang padaku untuk tidak akan melepaskan gelang ini karena dia juga akan melakukan hal yang sama.Menyenangkan tinggal disini, tapi aku juga kangen rumah kecilku dan kedua orang tuaku. Apa mereka baik-baik saja?
Semalam aku bermimpi aneh tentang mereka. Aku bermimpi kalau mereka berdua disekap oleh orang yang memakai topeng hitam. Aku takut. Aku khawatir. Perasaanku juga tidak enak sejak semalam. Aku sudah mencoba menelfon mereka tapi tidak di angkat. Aku harap mimpi itu hanya bunga tidur saja. Aku tidak ingin itu jadi firasat buruk. Aku yakin orang tuaku sehat dan baik-baik saja sekarang..
Saat ini aku sedang duduk ditaman belakang rumah Jimmy. Mumpung hari ini Jimmy sedang tidak ada rapat penting katanya, jadi kami bisa bersantai hari ini di rumah. Aku memainkan ponselku dan mengecek beberapa sosial mediaku. Yang paling rame adalah whatsapp teman SMAku dulu. Walaupun sudah pada sibuk kuliah, mereka masih aktif di whatsapp.
Aku sampai tertawa saat mereka mengirimkan beberapa gambar lucu dan video lucu di grup chat. Tiba-tiba mataku fokus pada pesan whatsapp yang masuk. Nomor baru.
To: Cindy
From:+62 822-52xx-xxxx
Hai...Aku mengerutkan keningku. Tidak ada foto profilnya. Aneh. Aku pun membalasnya.
To:+62 822-52xx-xxxx
From: Cindy
Hai juga. Ini siapa?Tidak lama pesan langsung dibalas.
To: Cindy
From:+62 822-52xx-xxxx
Aku Juan Peter. Ingat? Kita pernah sebangku waktu kelas 1 SMA dulu. :DTunggu, Juan Peter? Ah iya, dia anak laki-laki gendut dan pendiam waktu kelas 1. Aku ingat saat pertama kali akan masuk kelas, dia dengan gugup mengajakku duduk bersama. Aku tersenyum dan membalasnya. Dan aku ingat setelah naik kelas kita tidak sebangku dan setelah lulus di pindah ke luar kota. Aku tidak banyak kenal dia karena aku anaknya jarang berbicara sewaktu sekolah dulu.
Aku lansung merename namanya.To : Juan.P
From: Cindy
Iya aku ingat. :D
Apa kabar?To : Cindy
From : Juan.P
Aku baik- baik saja. Kamu?To : Juan.P
From: Cindy
Baik juga :)To : Cindy
From : Juan.P
Hari ini sibuk?Aku mau ajak kamu makan bareng. Mumpung aku lagi di kota ini. aku harap untuk bisa bertemu denganmu.
Tiba-tiba ponselku diraih seseorang. Sial! Jimmy mengambil ponselku. Dia menatap tajam ponselku. Aku hanya bisa menghembuskan nafas kesal melihatnya. Dia seperti mengirim sesuatu kepada Juan. Tandanya dia tersenyum puas lalu mengembalikan ponselku.
“Kau tidak boleh bertemu dengan dia.” Ucapnya lalu duduk didepanku.
“Kenapa? Aku bosan terkurung bersamamu terus.” Kataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Aggressive
General Fiction[HARAP BIJAK! 21+] Perusahaan bangkrut membuat orang tua Cindy Austin berhutang besar kepada seorang pengusaha kaya raya bernama Jimmy Alexandro. Dia adalah seorang pria yang terkenal kejam dan sombong. Orang tua Cindy menawarkan Cindy sebagai jamin...