Bab 4

18.7K 530 6
                                    

Saat pintu lift tertutup Cindy mencoba melepaskan rangkulan Jimmy, tapi pria itu lebih mengeratkan rangkulannya karena masih ada beberapa pegawai penting yang harus mereka lewati. Diantaranya wakil presdir, direktur dan sekretaris Jimmy. Cindy berusaha tersenyum saat melewati orang-orang itu yang terheran-heran melihat Jimmy merangkul mesrah seorang perempuan. Karena tidak biasa Jimmy merangkul seorang perempuan sekalipun itu kekasihnya.

Jimmy melewati mereka sambil tersenyum sedangkan Cindy memasang senyum paksa. Jimmy membuka pintu ruangannya dan membawa Cindy masuk. Sampai didalam Cindy langsung melepaskan rangkulan Jimmy.

“Maaf Jimmy. Aku tidak suka diperlakukan seperti tadi.” Protes Cindy.

Jimmy berjalan melewati Cindy sembari menggelengkan kepalanya dan tersenyum miring. Ia duduk dikursi kebesarannya dan menatap Cindy. “Kamu harus terbiasa cindy.” Jawab Jimmy dengan santai.

“Kenapa? Aku bukan siapa-siapa mu Jimmy.” Jawab Cindy tidak suka.
Jimmy terkekeh. “Sejak tadi kamu pasti sudah dikenal sebagai kesayangan seorang Jimmy Alexandro. Jadi, kamu harus terbiasa.” Jawab Jimmy lagi. Rasanya ia ingin mencium gadis itu karena kepolosan yang dia punya. Menggemaskan sekali.

“Tapi aku tidak suka.” Jawab Cindy lagi.

Jimmy tersenyum miring sambil memegang dagunya. Dan sialnya itu terlihat sexy dimata Cindy. Tapi Cindy berusaha fokus.

“Jangan lupa kalau keluargamu punya hutang yang besar padaku Cindy.” Ucap Jimmy. Cindy menghembuskan nafas lelahya. Jimmy tersenyum penuh kemenangan karena Cindy tidak membantahnya lagi. Gadis itu berjalan dan duduk disofa sambil memainkan ponselnya.

Jimmy menggelengkan kepalanya lagi. Ia membuka beberapa dokumen dimejanya dan membacanya. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Cindy menoleh sedangkan Jimmy fokus pada dokumennya.

Seorang pria tampan masuk sambil membawa beberapa dokumen. Cindy sedikit mengingat pria itu karena tadi mereka bertemu didepan ruangan Jimmy. Pikir cindy, mungkin pria itu salah satu pegawai besar diperusahaan ini.

Pria itu tersenyum singkat kepada Cindy lalu menemui Jimmy.
“Hei Tuan besar! Ini data yang kau minta.” kata Pria itu. Ia meletakkan dokumen itu di meja Jimmy. Jimmy mengangkat kepalanya. Pria itu duduk didepan Jimmy.

“Siapa perempuan itu?” bisik pria itu kepada Jimmy. Tapi masing dapat dengar oleh Cindy. Jimmy melirik Cindy.

“Dia  Cindy Austin.” Jawab Jimmy dengan mimik wajah datar.

“Hah? Dia anak Brian Austin?” tanya pria itu kaget. Ayah Cindy cukup terkenal dikalangan pengusaha besar sebelum bangkrut. Tapi, jarang ada yang bisa mengenal anak perempuan Brian Austin, karena gadis itu sibuk menyelesaikan pendidikannya. Jimmy mengangguk. Cindy terus memperhatikan mereka berdua penasaran.

“Apa yang dia lakukan disini?” tanya pria itu penasaran.

“Ceritanya cukup panjang, Nathan.” Jawab Jimmy.

Cindy mengangguk saat mendengar nama pria itu disebut Jimmy. Nathan namanya. Cindy mengangkat bahunya dan kembali sibuk dengan ponselnya. Jimmy mengambil dokumen yang diberikan Nathan dan menandatanganinya.

Nathan melirik Cindy sambil tersenyum. Dipikiran pertamanya, Cindy gadis yang luar biasa cantik dan jauh dari kata perempuan jalang yang seperti dibawa oleh Jimmy setiap kencan. Nathan sendiri adalah rekan kerja Jimmy yang cukup dekat dengannya.

Nathan berdiri dan berjalan menghampiri Cindy dan duduk disampingnya. Jimmy mengangkat kepalanya melihat Nathan mendekati Cindy. Ada perasaan tidak suka saat melihat itu.

“Hai.” Sapa Nathan. Cindy menoleh sambil tersenyum.

“Hai juga.”

“Perkenalkan saya Nathan Smith, saya teman pria brengsek itu.” Ucap Nathan sambil mereka berdua berjabat tangan.

Mr AggressiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang