Bab 15

3.5K 122 20
                                    

Setelah Jimmy pergi ke kantor, Cindy seperti cacing kepanasan di tempat tidur. Ia sudah mandi dan sekarang dia benar-benar bosan, ia ingin keluar tapi selangkangannya masih terasa perih. Cindy memainkan ponselnya di sofa kamarnya dengan bosan.

Cindy melirik ke arah tempat tidurnya, tempat tidur masih saja berantakkan,Cindy malas merapikannya. Tiba-tiba pipinya memerah sendiri ngingat kejadian semalam dia Jimmy. Pria itu memang memperlakukannya dengan lembut. Cindy tersenyum sendiri. Ah memang pria itu membuatnya terpesona...

Tokk..tokk!

Cindy langsung tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah pintu. Dengan perlahan-lahan Cindy berjalan membuka pintu. Disana Zoya sedang berdiri dengan beberapa asisten rumah tangga Jimmy.

"Ah, maaf mengganggu waktu anda Nona Cindy. Tapi, sudah seperti biasanya kami harus membereskan kamar anda." Ucap Zoya dengan sopan.

Cindy mengangguk dan mempersilahkan mereka masuk. Dengan santainya Cindy kembali duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Tiba-tiba ia mendengar para asisten rumah tangga itu berbisik-bisik kecil sambil tertawa. Cindy langsung teringat akan bercak darah di kasurnya. Ia melihat para asisten rumah itu sedang meliriknya sambil cengengesan tidak jelas.

Wajah Cindy langsung memerah menahan malu. Ia segera berdiri dan langsung meninggalkan ruangan itu. Tapi sebelum meninggalkan kamarnya Cindy sempat berhenti di depan pintu dan mendengar perbincangan mereka.

"Wah... Tuan Jimmy berhasil mendapatkan keperawanannya. Gila!" katanya.

"Apa dia terlalu murahan sampai memberikan keperawanannya untuk Tuan Jimmy?" Kata Zoya. Cindy merasa sedih mendengar Zoya mengatakan itu. Ia menghembuskan nafas panjang dan segera pergi keluar.

Saat menuruni tangga Cindy berpapasan dengan Evelyn yang sepertinya ingin keluar juga. Evelyn menatapnya dengan sinis dan langsung mendahuluinya. Cindy tidak peduli dengan itu ia hanya mengangkat bahunya dengan acuh.

Cindy berjalan keluar mencari sopir pribadinya Elan. Ia mendapati pria itu baru saja selesai menikmati kopinya.
"Selamat pagi nona Cindy!" Sapa Elan dengan hangat.

"Hai selamat pagi juga Elan!" Balas Cindy.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Elan.

"Ehm... aku bosan di rumah, aku ingin pergi jalan-jalan supaya aku tidak bosan." Kata Cindy.

Elan tersenyum, "Baiklah saya akan antar nona jalan-jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elan tersenyum, "Baiklah saya akan antar nona jalan-jalan." Kata Elan. Cindy mengangguk  antusias. Sampai ia melupakan kejadian barusan di kamarnya.

Elan langsung masuk ke dalam mobil, diikuti Cindy dibelakangnya. Ia duduk dengan tenang sambil memainkan ponselnya. Ia dengan santainya membuka aplikasi permainan dinner dash kesukaannya dan memainkannya.

"Nona mau ku antar ke tempat sedikit ramai? Atau tempat yang sepi?" tanya Elan sambil melilir ke arah kaca spion mobilnya.

"Ah, ke tempat sedikit ramai saja. Aku sudah bosan dengan tempat sepi." Gumam Cindy sambil masih sibuk memainkan permainan di ponselnya. Ia saat ini sudah mencapai level yang sulit jadi ia fokus dengan permainannya.

Mr AggressiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang