CHAPTER 17

8 4 0
                                    

happy reading..❤️❤️

-

jamkos, jangan ditanya bagaimana reaksi para siswa ketika mengetahui hal itu, kelas sudah bagaikan pasar ribut sana sini hingga membuat perkumpulan dadakan dipojok kelas maupun didepan kelas.

kacau itulah yang menggambarkan keadaan kelas XI IPA 1, walaupun terbilang kelas yang berprestasi karena kepintaran murid yang ada didalamnya.

tapi itu semua tak berpengaruh ketika jamkos ada, seperti saat ini dimana para guru sedang mengadakan rapat dengan para ketua kelas untuk acara ulang tahun sekolah yang akan diadakan dua bulan lagi .

"hufss"  entah sudah berapa kali alun menghela nafasnya ketika melihat teman-teman nya itu, sebenarnya ia ingin sekedar tidur tapi slalu tak bisa karena kelasnya yang sangat berisik.

"woy lang, bisa diem gak berisik tau"sentak alin kepada Gilang yang sedang mengadakan konser dadakan didepan kelas bersama yang lain.

seketika Gilang menghentikan nyanyian nya dan menoleh kearah alin"syuka-syuka lah, lagian suara gue tuh udah ngalahin suara penyanyi internasional tau"

sontak penghuni kelas menyoraki jawaban Gilang, suara udah kayak tikus kecepit pintu gitu, yang ada malah ngerusak gendang telinga.

"ape Lo pada, syirik ae"sungut Gilang pada teman-teman nya

"kita mah kalau mau syirik juga milih, ya kalik syirik sama Lo yang suaranya udah kayak tikus kecepit pintu mana muka pas Pasan lagi"ketus seorang gadis yang bernama gina

sontak semuanya tertawa, sedangkan Gilang hanya dapat mengumpat dalam hati.

"lagian Lo tuh kalau mau nyanyi tuh sekalian dilapangan sana"saran alin

"ogah panas, mending disini kena angin sepoi-sepoi"tolak Gilang

"iya Lo kena angin, tapi kita yang panas gara-gara ada sebangsa setan disini"ujar vio

Gilang melotot saat mendengar itu"maksud Lo gue setan"

"situ ngerasa, padahal kita gak nyebut nama situ loh"

"tapi secara gak langsung ke gue itu"

"yaudah bagus deh kalau sadar diri"

"Lo tuh sebangsa setan"

alin hanya menatap jengah kepada dua orang yang sedang beradu bacot itu, bukannya diam malah tambah ribut.
ditambah teman yang lain malah menjadikan itu sebagai tontonan gratis,

vio dan Gilang kalau disatukan memang begitu berantem entah apapun masalahnya, mau itu hal sepele juga sekalipun.

Brakk ...

dengan kekesalan yang sudah sampai ke ubun-ubun akhirnya alim menggebrak meja nya, dan matanya menyorot tajam,
seketika juga keadaan kelas yang ramai itu menjadi hening serta semua pandangan menuju kesatu titik yaitu alin.

"KALIAN TUH BISA DIEM GAK SIH, PUSING KEPALA GUE DENGER OCEHAN LO PADA KALAU MAU BERANTEM TUH DILAPANGAN MAU SEKALIAN ADU HANTAM GAK MASALAH"teriak alin lalu kembali duduk dan menelungkupkan wajahnya didalam lipatan tangannya.

semua memandang alin dengan cengo, habis marah langsung tidur beneran alin apa kesambet penunggu sekolahan mungkin itu lah yang ada didalam benak semuanya.

"Lo sih Lang, singa betina nya marah kan"ujar vio

"kok gue yang salah, yang ada tuh Lo yang mulai duluan tadi"

"dih kok gue.."

"sekali lagi Lo orang ngebacot dan ganggu waktu tidur gue , siap-siap gue seret kelapangan biar jadi tontonan"sela alin yang masih mempertahankan posisinya.

AKAD "Aksa Adlina"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang