CHAPTER 12

24 7 1
                                    

happy reading..❤️❤️

-
Alan yang berniat untuk membuka pintu utama karena ingin keluar pun terhenti ketika mendengar deru motor yang berhenti didepan rumahnya.

karna penasaran ia lebih memilih untuk melihat dari balik jendela dan sontak ia terkejut melihat orang yang ada di luar rumahnya,
"tumben mereka berdua akur"ujar Alan dengan bejibun kebingungannya .

Alin yang mengetahui motor Aksa telah berhenti didepan rumahnya langsung turun dari motor Aksa dan berdiri di sampingnya.

"makasih" ujar alin

"kalau ngmng itu yang ikhlas tat"

"udah ikhlasnya, jugaan apa tadi kata Lo tat? nama gue Adlina alexia aurellia gak ada kata tat- nya " ketus alin

"kalau ikhlas itu ngmng nya gini.. ekhm..
Aksa ganteng makasihnya buat tumpangannya tadi  "ujar Aksa tak lupa dengan senyuman mautnya itu, sementara alin rasanya ingin muntah sendiri saat mendengar ucapan Aksa

"banyak mau Lo"

"tinggal bilang gitu susah amat"

"Aksa yang ganteng katanya sih, makasih buat tumpangnya barusan, udah kan?"

"yang bener kalimatnya, kalau kayak barusan itu mah gak ikhlas mana gak ada senyumannya lagi"

Alin menghela nafasnya "ck, Aksa yang ganteng makasih buat timpangnya tadi"ujar alin mengikut kalimat yang Aksa lontarkan, dengan senyum terpaksa nya

Aksa yang mendengar itu pun tersenyum " iya sama-sama, gue tau kok kalau gue itu ganteng"

"narsis"

"udahlah gue mau cabut, Oya btw tadi gue manggil Lo tat itu karena muka Lo kayak pantat wajan"ujar Aksa yang langsung melajukan motor nya, meninggalkan area perumahan alin

"LO TUH YANG MIRIP PANTAT PANCI"teriak alin berharap Aksa mendengar nya , namun nihil ketika punggung Aksa sudah menghilang terkikis panjangnya jalan.

dengan kaki yang di hentak hentakan alin berjalan memasuki area rumahnya, saat ingin membuka pintu gerakan alin terhenti karena didahului seseorang dari dalam .

"widih.. yang abis dianter cowok ganteng nih, tapi lebih ganteng gue sih"ujar Alan dengan percaya dirinya

Alin hanya mendengus saat mendengar ucapan Alan, satu pergi eh malah Dateng kembarannya pikirnya.

"diem gak usah ngajak ribut, hei gak mau nambah dosa"ketus alun yang langsung melanjutkan langkahnya kedalam rumah.

"widih nyadar juga Lo kalau punya dosa, kalau boleh ngingetinnya dosa Lo itu buanyak banget" Alan yang mengikuti langkah Alin pun berhenti ketika mendapat tatapan tajam alin.

"gak nyadar dosa situ malah lebih banyak"

"eh cogan kayak gue mah gak ada dosa"

"alah bacot"

"ini knapa? pada ribut dari tadi"pandangan mereka tertuju pada tangga dimana ada Satya yang barusan keluar dari kamarnya.

"ini nih bang si Alan ngajak ribut Mulu"adu Alin dengan muka memelas

"alah, padahal Lo juga yang ngegas tadi"

"udah gak usah berantem pusing Abang liatnya, terus knpa kmu baru pulang Lin, ini udah mau jam 6 "tanya Satya

"maaf bang tadi alin main dulu bareng vio sama Kayla"

"terus knpa pulangnya sama Aksa"

"Abang liat?"tanya alin shock karena tadi setau dia hanya alan yang ada didepan.

"liat tadi dari kamar"alin hanya menganggukkan kepalanya dengan mulut yang berbentuk o.

"jawab dulu pertanyaan Abang"

akhirnya alin menjelaskan kronologi nya dari awal sampai dia harus pulang bersama si pantat panci tanpa kehilangan satu peristiwa , dan jangan lupakan masalah handphone nya yang habis daya .

"knpa tadi gak hubungi gue tadi biar jemput"ujar Alan yang mendapat tampolan dari alin

"kalau kagak mati nih handphone juga bakal gue telvon Lo nya, biar gue gak kayak orang bego tadi dihalte"

"kebanyakan makan micin"sindir Satya  yang mendapat pelototan dari Alan

"bang sat, yang guanteng katanya tapi lebih gantengan gue, kita kan serumah jadi makan juga sama kalau gue kebanyakan makan micin berarti Abang juga lah"

"gue udah pernah ngmng kan kalau Nye..."

"kalau nyebut nama gue tuh harus lengkap kayak gini Abang Satya yang ganteng, gitu kan"potong Alan yang sudah hafal gelagat Satya

"udah tau tapi masih diulangi"cibir Satya

Alan hanya menyengir "hehe biar beda gitu"

"bang alin kekamar dulu nya mau bersih-bersih "sela alin sebelum Satya menjawab perkataan alan, yang langsung berjalan kekamar nya tanpa mendengar perkataan Satya.

hufs..
alin menghela nafasnya ketika sudah masuk ke kamarnya , ia langsung berjalan menuju king size dan langsung menjatuhkan tubuhnya tanpa melepaskan atribut sekolahnya.

-
dilain tempat aksa baru sampai didepan rumahnya, setelah memarkirkan kendaraan nya digarasi ia langsung melangkah kaki jenjangnya kedalam kediamannya.

"assalamualaikum, cogan seantero semesta udah pulang nih"ujar Aksa ketika sudah memasuki rumahnya

"waalaikunsalam , tumben sore bang" ujar wanita tua yang berjalan dari arah dapur

"tadi ada urusan ma, jadi pulangnya lama"
jelas Aksa pada ibunya

maudi -mama Aksa , tersenyum mendengar penjelasan Aksa " yaudah kalau gitu kamu mandi terus turun buat makan malem"

"siap ibu negara"dengan membentuk tangannya seperti hormat Aksa langsung lari ke kamarnya,
maudi yang melihat itu tersenyum dan langsung melanjutkan kegiatannya untuk menyiapkan makan malam untuk keluarga nya.

Aksa langsung melempar tasnya kesembarang arah dan berjalan ke kamar mandi.
tak perlu waktu lama ia keluar lagi dengan handuk yang ia gunakan untuk mengerikan rambutnya yang basah dan jangan lupakan ia hanya mengenakan celana pendek tanpa atasan yang memperlihatkan roti sobeknya 😂.

ia langsung berjalan kearah meja belajarnya dan mengambil handphone nya ,untuk mengecek notif yang masuk saat sedang menscrool kebawah ia melihat satu notif yang memperlihatkan wajah wanita yang sekarang menjelma menjadi musuhnya siapa lagi kalau bukan si pantat wajan.

"cantik"gumamnya tanpa sadar ketika melihat foto alin disalah satu postingan alan saat jalan-jalan waktu itu.

"apaan dah nih otak gak jelas banget mikirin si pantat wajan, mungkin karena kecapean makanya  sebleng nih otak"gerutu Aksa saat sadar Dengan kata-katanya.

-
ok gusy segini dulu nya...
jangan lupa buat spam komen + vote nya
ditunggu soalnya 😂😂

dan maaf kalau alurnya gak jelas sama yang bertebaran dimana-mana...

salam D


AKAD "Aksa Adlina"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang