happy reading ❤️
-
alin menyusuri koridor dengan langkah tenang nya karena ini adalah waktu pulang sekolah, ia berniat menunggu Satya dan juga Alan di parkiran.
tapi, saat sampai di koridor yang menghubungkan dengan kelas dua belas tangan nya di tarik paksa dari belakang, hingga ia tersadar jika sudah berada di gudang sekolah.
Alin melihat tiga orang yang tidak asing lagi didepannya, berdiri dengan gaya angkuhnya itu.
"kenapa?" tanya alin tenang
Clara berjalan kearah alin, dengan sekali sentak ia mendorong tubuh alin hingga jatuh ke lantai gudang yang kotor.
ia berjongkok di depan alin, dan dengan sigap ia menarik rambut panjang alin dengan kasar.
"le..pasin bajingan"umpat alin
"Lo di bilangin baik-baik tapi ngelunjak ya? apa gue perlu kasar kayak gini baru Lo bisa denger?"ujar Clara
"udah gue bilangin, jangan pernah Lo deketin Aksa, tapi emang dasar nya Lo mau gue turun tangan jadi gak masalah"lanjutnya
"gue gak pernah deketin Aksa kalau Lo mau tau"sentak alin dengan menahan sakit di kepala nya
dengan tega nya Clara menghantamkan kepala alin ke lantai hingga darah segar keluar dari jidat alin.
"Lo mau apa sih?! gue gak ada masalah sama Lo" seru alin kini kepala nya rasa nya pusing. sangat!.
"mau gue Lo jauhin Aksa sama yang lainnya"ucap Clara
"siapa Lo ngatur-ngatur gue?"
"gue. pacar Aksa" ujar Clara
"Lo itu murahan nya, bahkan kayak nya sebutan jalang cocok buat Lo deh. Aksa Lo deketin tapi gak cukup nya sampe deketin Satya sama alan" ucap Fina yang sedari tadi diam
"iyuh.. najis banget sih, gue jadi males liat muka Lo"tambah diva
"murahan. dimana nya Lo bisa ngomong gue murahan bahkan Lo bilang gue jalang? Deket dengan mereka bukan berarti gue murahan.
yang harus nya di sebut murahan itu temen Lo yang ngaku-ngaku pacar nya Aksa"jelas alin tenang berusaha menahan emosi nya"bahkan menurut gue Lo itu lebih rendah dari kata jalang.lo tau plastik kresek gak? kalau tau itu cocok disamain sama Lo. udah murahan, berisik bisa di pake berulang kali lagi"lanjut alin dengan menunjuk wajah Clara
Clara yang mendengar itu tersulut emosi, hingga ia melayangkan satu tamparan dipipi kiri alin.
plakk..
kepala alin tertoleh ke kanan, tangan nya meraba pipi di bagian kiri yang terkena tamparan.
mata alin menatap Clara "maksud Lo apa? takut tersaingi?" sinis alin
plakk..
plakk..
kini dua tamparan langsung dilayangkan Clara."maka nya jadi pelajar itu yang sewajarnya gak usah kayak Tante girang, bukan nya dilirik malah di liat jijik" lanjut alin tanpa menghiraukan rasa sakit di pipi nya
emosi Clara semakin menjadi bahkan ia langsung menjambak rambut alin dengan kuat lalu di hempasan lagi dilantai.
"Lo emang nyari masalah sama gue, Fina.. diva.. lakuin tugas kalian" perintah calara pada dua orang temannya.
dengan senang kedua nya berjalan kearah alin dengan mengeluarkan gunting dari tas mereka.
"mau apa Lo semua?" seru alin panik, ia tak bisa melawan bada nya sudah lemas, kepala nya juga sakit.
"mau bikin Lo jadi tambah hot" ujar Fina
"jangan Deket"ujar alin
"lah telat, ini udah sampe"ucap Diva dengan muka di buat melas.
dengan semangat nya mereka menggunting seragam alin hingga tak berbentuk lagi. bahkan, rambut Sepinggangnya kini menjadi sasaran juga.
mengabaikan teriakan alin ketiga nya malah tertawa bahagia.
"ini peringatan, ingat gue bisa lebih dari ini. jadi jauhin Aksa dan yang lainnya"setelah mengucapkan itu Clara keluar dari gudang tak lupa ia kunci.
alin menatap kearah pintu gudang d Ngan air mata mengalir, tangan nya memeluk tubuh nya yang terlihat dibeberapa bagian.
perlahan kesadaran nya mulai hilang, hingga kegelapan datang.
--
"Bang, gimana udah ketemu belum?" tanya Alan
"belum"jawab Satya
kini kedua nya sedang berkeliling sekolah mencari alin, tadi saat Sampai di parkiran tak menemukan alin dan ketika sudah menunggu sekitar 15 menit tak ada juga mereka jadi panik, handphone alin juga tak aktif.
"ini gimana lagi bang, udah dari tadi gak ketemu"ucap Alan panik, entah kenapa firasat nya tak enak
"Lo tenang, kita coba sekali lagi cari di sekolahan kalau gak ada kita cari di tempat yang bisanya alin Dateng in"saran Satya.
"iya bang"
saat kedua nya mulai mencari pandangan nya tak sengaja melihat Aksa dan devan yang lewat dengan menggunakan baju basketnya.
"Lo belum pulang sa?" tanya Satya
Aksa menggeleng " habis latihan bang, Lo sendiri belum pulang ?" tanya nya
"belum, ini gue lagi nyari alin" jelas Satya "Lo liat gak?"
"engk bang, dari tadi gue sama Aksa di lapangaan dan gak liat juga. emang nya kenapa?" bukan Aksa yang menjawab melainkan Devan
"tadi niat nya alin mau nunggu kita di parkiran, nah pas disana dia belum Dateng terus gue sama bang Satya nunggu tapi gak Dateng juga. habis itu kita coba nyari tapi belum ketemu juga padahal udah sore gini" jelas alan
"handphone nya?"
"gak aktif"
"kalau gitu kita bantu cari, siapa tau dia masih disini" saran Devan yang disetujui Aksa
"gue sama bang Satya cari dilantai atas, nanti kalau ada kabar langsung kasih tau" ucap Alan
ke-empat nya langsung berpencar mencari, Aksa dilantai satu tepat nya di koridor kelas 12, Devan dilantai 2 di koridor khusus guru, Alan dilantai 3 dikoridor kelas 11, dan Satya di lantai 4 di koridor kelas 1.
dengan mengecek di setiap ruangan dengan teliti. entah apa yang terjadi pada Aksa kini ia bahkan tak tau,
yang ia pikirkan hanya keadaan alin, tapi tak mungkin kan jika ini rasa khawatir pada seseorang yang ia suka.seketika Aksa menggelengkan kepalanya ketika memikirkan hal aneh itu.
"engk mungkin, ini semua karena gue mau bantu bang Satya sama Alan"gumam nya.
kaki nya berlanjut hingga keujung koridor, disini ada satu ruangan yakni gudang.
tapi apakah ada? mungkinkah?
tapi ia harus melihat nya terlebih dahulu, saat tangan nya ingin membuka pintu. ternyata terkunci.
tunggu? terkunci?
bukan kan itu aneh, selama ia sekolah disini nama nya gudang dan ruang an lainnya hanya akan terkunci jika memang sekolah sudah tidak melakukan kegiatan apapun itu.
karena penasaran akhirnya Aksa mendobrak paksa pintu kayu itu.
percobaan pertama ? gagal.
kedua? masih gagal.
Aksa terdiam sejenak dan kemudian ia mendobrak nya. dan ghotca
Berhasil.
mata Aksa meneliti keseluruhan ruangan hingga terjatuh pada sosok yang meringkuk tak sadarkan diri di pojok ruangan denga keadaan yang mengenaskan.
"Alin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKAD "Aksa Adlina"
General FictionAdlina atau sering dipanggil Alin adalah seorang gadis cantik yang dapat membuat semua kaum Adam jatuh hati padanya. tapi kecantikan nya tidak ampuh untuk seorang Aksa Pradipta cowok tampan, yang juga memiliki bejibu fans , tapi ia memiliki sifat...