CHAPTER 11

31 11 6
                                    

Happy reading guys...❤️❤️

-

Seperti yang dikatakan vio tadi, sekarang mereka bertiga sedang berkumpul disalah satu cafe yang tak jauh dari sekolah,
Dan sejak mereka datang yang dibahas tak lain dan tak bukan adalah para oppa-oppa nya, maklum lah kalau cewek kumpul pasti tak kan bisa ketinggalan ghibahan oppa-oppa nya😅😅

"Eh.. tapi nih disekolah kita tuh ada yang gak kalah ganteng nya loh"ujar vio antusias,

Alin hanya mengerutkan keningnya "siapa, perasaan gak ada deh"

"Ye lo mah, gantengnya udah kelewat batas tau"Alin yang mendengar itu pun mempunyai insting buruk..
Jangan bilang orang nya..-batin Alin
Ucapnya dalam hati, tapi terpotong oleh teriakan Kayla

"Aksa"Alin yang mendengar itu pun memutar bola mata malasnya
Kan bener, apa gantengnya coba -batin Alin

"Gmna Lin, ganteng juga kan"ujar vio dengan menaik turunkan alisnya

"Idih ganteng dari mna.. muka kayak pantat panci "

"Ya Allah Lin, kayaknya Lo harus periksa ke dokter mata deh , orang gantengnya nauzubillah Lo kata mirip pantat panci"ujar vio tak percaya dengan kata-kata Alin,

"Mata gue sehat walafiat tanpa ada kekurangan sekalipun dari lahir"

"Tapi buktinya Lo katain si Aksa muka pantat panci"

"Emng muka tuh orang kayak pantat panci"

"Hati-hati loh Lin, jangan terlalu benci soalnya benci sama cinta itu bedanya tipis"celetuk vio tiba-tiba yang diangguki oleh Kayla

"Dih, ogah gue suka sama si Aksa muka pas-pasan kayak gitu, jugaan kerjaan nya aja berantem kalau ketemu gimna suka nya"

"Lin perasaan mana ada yang tau , mungkin sekarang masih proses PDKT tapi yang anti-mainstream"Kayla mengerutkan keningnya setelah mendengar penjelasan vio" anti-mainstream maksudnya apaan dah?"

"Ya kan kalau PDKT yang biasanya kan manis-manis gimna gitu, tapi kalau Alin sama si Aksa kan berantem Mulu udah kayak anjing sama kucing"

"Nah kalau kayak gitu namanya gak jodoh, jugaan ogah gue jodoh sama si pantat panci"sahut Alin

"Eits jangan salah , bisa jadi itu emng jalan Lo sama Aksa"

"Bodo Amat, gue gak peduli toh gue sama dia sekedar musuh, jadi jangan harap gue bisa cinta sama si pantat panci"

"Gue pegang omongan Lo Lin, tapi nanti kalau Lo jilat ludah Lo sendiri gue orang pertama yang ngakak"ujar Kayla semngat..

"Udah lah, mood gue ilang gara-gara kalian bahas si pantat panci"ujar Alin yang sudah muak mendengar celotehan sahabatnya yang membahas musuhnya itu.

-

Hari semakin sore, Alin melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukan pukul 17:00, karna asik mengobrol dengan para sahabatnya ia sampai lupa waktu padahal ia tadi tak membawa kendaraan.

Jadi terpaksa Alin menunggu taksi dari setengah jam tadi, tapi belum ada tanda-tanda taksi muncul ia hanya bisa menghela nafas nya, mau nelvon handphone nya kehabisan daya..

Emng sial banget gue hari ini -batin Alin

Ketika sedang meratapi nasibnya dalam hati tiba-tiba ada motor hitam yang berhenti tepat nya, Alin mengerutkan keningnya ketika melihat pengendara motor itu turun tapi tak melepas helm full face nya,

Pengendara motor itu berjalan mendekat kearah Alin, Alin yang melihat itu pun refleks mundur untuk berjaga-jaga takut orang itu macam-macam padanya, tapi gerakannya terhenti ketika mendengar suara dari orang yang ada didepannya.

AKAD "Aksa Adlina"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang