CHAPTER 25

5 3 0
                                    

happy reading ❤️

-

"Alin?"

untuk memastikan itu Aksa berjalan menghampiri badan yang tergeletak dilantai gudang yang kotor, perlahan iya menyingkirkan rambut yang menutupi sebagian wajah itu.

"Alin, hey bangun.. Lo kenapa?"ucap Aksa dengan menepuk pipi alin yang tak kunjung bangun itu.

"dasar goblok Lo sa, mau Lo tepuk gimana juga gak bangun orang dia nya pingsan" gerutu nya pada diri sendiri

Dengan sigap Aksa langsung meletakan tangannya pada tengkuk leher dan juga pada sela lutut alin, ia mengajar alin dan membawa nya ke arah parkiran.

saat sudah sampai di parkiran Aksa langsung memasukan alim pada mobil nya, untung tadi pagi ia membawa mobil.

mengemudi dengan satu tangan sedangkan tangan satu nya ia gunakan untuk mengambil handphone nya dan mencari kontak Satya lalu memencet satu ikon.

berdering. diangkat!

"Hallo, gimana sa?" tanya Satya

"rumah sakit permata"

Tut

setelah mengucapkan itu aksa langsung mematikan panghilan itu sepihak.

tak berselang lama ia sampai di halaman rumah sakit dan langsung membawa alin masuk dengan tergesa-gesa.

"SUSTER.. WOY BANTUIN INI LAGI DARURAT.. CEPET" teriak nya

beberapa suster datang membawa bangkar.

"CEPETAN WOY LELET AMAT" teriak Aksa seperti orang kesetanan

ketika sampai didepan IGD tubuh Aksa di tahan agar tidak ikut masuk kedalam.

"maksud nya apa nih?" tanya nya

"maaf sebelumnya, anda bisa tunggu diluar selagi pasien diperiksa oleh dokter " setelah itu pintu putih tersebut tertutup rapat.

Aksa mendudukan dirinya pada kursi tunggu yang ada didepan ruangan.

ia mengusap rambutnya dengan kasar, ada apa dengan diri nya? kenapa ia bisa sekacau ini melihat alin seperti itu? apakah ia ada rasa?

Aksa menggeleng keras untuk menghilangkan pikiran konyol nya itu.

"engk Aksa, Lo gak ada rasa"monolog nya

Aksa merasakan handphone nya bergetar dan melihat nama Satya disana.

"Lo dimana? gue udah didepan" seru Satya

"ruang IGD"

"oke, gue otw sama yang lain"

Tut

setelah mematikan panggilan itu Aksa langsung menyimpan kembali handphone nya pada saku celana.

derap kaki terdengar dari arah kanan Aksa, disana ada Satya, Arlan dan juga devan .

"kenapa? siapa yang masuk rumah sakit?" tanya Satya beruntun

"Alin" satu kata yang keluar dari mulut Aksa dan semua langsung melotot tak percaya

"apa maksud Lo?" tanya alan marah

Aksa menatap semuanya " Alin ada didalam, tadi gue nemuin dia di gudang yang ada di lantai satu. kondisi nya gak baik banyak luka lebam dan juga berantakan" jelas Aksa tanpa ada yang ditutupi

"terus sekarang dia gimana?" tanya Satya

Aksa menggeleng" belum tau, dokter belum keluar"

Bugh..

AKAD "Aksa Adlina"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang